PART 22

801 Kata

Adara mengemudikan mobilnya dengan tidak fokus. Jantungnya terus berdetak menyakitkan karena merasa bahwa Galang sudah berkhianat. Hatinya luluh lantak kala ucapan Shaira kembali terngiang ditelinganya saat ia tak sengaja mendengar. Aku hamil, Mas. Memejamkan matanya erat. Adara kembali menatap jalanan untuk pulang ke rumah bundanya. Ia bahkan meninggalkan Galang disana dan tanpa pamit langsung izin pulang karena tidak sanggup berada lama-lama dirumah itu. Adara juga membiarkan baby Iya dirumah Mamanya sementara waktu karena saat ini emosinya benar-benar tidak stabil. Jika memang Shaira hamil, sudah pasti posisinya akan bergeser bahkan Adara siap untuk angkat barang dari rumah Galang. Dia tidak ingin lagi menjadi parasit antara Galang dan Shaira. Apalagi, setelah tahu bahwa ternyata Gal

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN