Part 5

1136 Kata
Seharian Shakira hanya bisa berjalan berkeliling kamar, beberapa kali ia melakukan gerakan yoga, dan juga melakukan beberapa latihan agar tidak kebosanan. Sementara Chen hanya duduk dan menjadi penonton setia wanita itu. terkadang Chen juga mengamati struktur bangunan hotel itu, merencanakan beberapa hal. “Cukup! Aku bosan!” ucap Shakira. “Belum dua puluh empat jam kita bersama, dan kau sudah bosan? Bagaimana jika menikah nanti,” gumam Chen. “Apa kau bilang?” “Tidak ada.” “Kau mengatakan sesuatu, baru saja!” ujar Shakira dengan sedikit memaksa. “Tidak ada.” Shakira berjalan mendekati Chen dengan tatapan kesal. Saat sudah dekat, wanita itu akan menyerang Chen dengan tinjunya, tetapi tentu saja dengan cepat Chen bisa menghindari pukulan itu. “Kau yakin ingin melawanku?” tanya Chen dengan tersenyum. Shakira kembali melancarkan tendangan dan hampir saja wajah Chen menjadi cacat jika ia tidak segera menghindar. Chen kini tersenyum senang, akhirnya ia memiliki lawan untuk diajak bermain. Chen sengaja menghindari setiap serangan Shakira. Karena jika ia melawan, wanita itu pasti akan terluka. “Kau sengaja melakukannya?” tanya Shakira yang menyadari hal itu. “Kau sadar?” Shakira menghentikan serangannya dan berjalan masuk ke dalam kamar. Ia naik ke atas ranjang dan menutup tubuhnya dengan selimut tebal. Mencoba memejamkan mata, dan mengacuhkan keberadaan Chen yang mengikuti dirinya. Ya, pria itu kini berada di atas ranjang yang sama dengan Shakira. Tiba-tiba saja, pinggang Shakira terasa berat. Ia membuka selimutnya dan melihat tangan Chen melingkar di sana. “Apa yang kau lakukan?” tanya Shakira. “Tidur.” “Kenapa tanganmu menyentuh tubuhku?” “Karena kau berada di sampingku, dan aku tidak bisa mengacuhkan seorang wanita yang ada di atas satu ranjang bersamaku,” jelas Chen. “Pergi! Tidur di sofa!” usir Shakira. “Tidak, aku berhak tidur di sini. Tuan Yan memesan tempat ini untuk kita berdua.” “Aku tidak peduli!” ujar Shakira. “Aku juga.” Shakira memilih untuk beranjak dari tempat itu, tetapi sialnya Chen justru menahan tubuhnya untuk bergerak. Semakin Shakira memberontak, tangan Chen akan semakin mempererat pelukannya. “Pria buaya! Cepat lepaskan aku!” protes Shakira. “Tidak!” “Aku bukan w***********g seperti mereka yang tidur denganmu!” ujar Shakira. “Aku tidak peduli, karena aku tidur denganmu saat ini.” Lelah memberontak, Shakira memilih untuk diam. Ia berbaring lagi dengan posisi membelakangi Chen. Senang karena Shakira mulai menurut padanya, Chen melepaskan pelukannya dan pergi dari kamar itu. “Pria aneh!” ucap Shakira. Malam itu adalah malam pertama yang mereka lewati dengan rasa bosan. Tidak ada yang bisa mereka lakukan selain pertengkaran. Saling mengenal, seharusnya itu yang mereka lakukan. *** Hari kedua … Shakira terbangun karena ada tangan yang kembali melingkar pada tubuhnya. Dan benar saja, Chen kembali ke dalam kamar saat dirinya terlelap. Merasa kesal dengan Chen, Shakira beranjak begitu saja dari sana. Ia berjalan masuk ke dalam kamar mandi, lalu mulai membersihkan dirinya di dalam sana. “Aku akan membalasmu Tuan Yan,” gumam Shakira. Saat ia tengah membersihkan diri, tiba-tiba saja Chen ikut bergabung dengannya di dalam sana. Membuat wanita itu terkejut dan hampir saja terjatuh karena terpeleset. “Dasar pria gila!” teriak Shakira. Kesal … matanya harus melihat pemandangan itu. ya, Chen tidak mengenakan apapun dan langsung membasahi tubuhnya di bawah shower. Shakira dengan segera menyelesaikan kegiatannya, dan mengambil handuk untuk mengeringkan tubuh itu. Wanita itu terus menggerutu saat mengenakan pakaiannya. Dan setelah selesai, ia mencium aroma makanan dari luar kamar. Buru-buru Shakira berlari keluar dan melihat ada hidangan spesial di atas meja. “Siapa yang meletakkan makanan di sana?” gumam Shakira. Curiga jika makanan itu mengandung racun atau obat bius, Shakira tidak langsung memakannya. Ia menunggu Chen hingga selesai dari kegiatannya. Cukup lama Shakira menunggu, dan akhirnya Chen keluar hanya mengenakan handuk yang menutup bagian bawahnya saja. “Kenapa kau belum memakannya?” tanya Chen. “Aku menunggumu, kita makan sama-sama.” Chen tersenyum, lalu mendekati Shakira. Ia duduk tepat di samping wanita yang kini tersenyum padanya. “Kau takut jika makanan ini beracun?” tanya Chen. “Ya … bisa seperti itu … jika kau ingin mencobanya terlebih dahulu, silakan,” ujar Shakira. “Baiklah … setidaknya jika aku mati kau akan menjadi tersangka utama yang masih hidup.” “Sialan! Mereka tidak akan langsung menangkapku ,bodoh!” sahut Shakira kesal. Chen tersenyum, lalu perlahan ia memakan soup yang ada di sana. Chen menunjukkan pada Shakira jika makanan itu memang baik-baik saja. Hingga akhirnya Shakira berani mengambil makanan itu untuk ia nikmati. Baru satu sendok yang masuk ke dalam mulutnya, telepon yang ada di dalam kamar berdering. Shakira beranjak dari sana dan menerima panggilan itu. “Halo?” “Halo, Shakira … .” “Ah … Tuan Yan, masih hidup kau rupanya.” “Hahaha, jangan marah. Aku akan memberikan satu pertunjukkan pada kalian,” ujar Tuan Yan dari seberang telepon. “Hmm.” “Kalian sudah menikmati makanan itu?” tanya Tuan Yan. “Apa maksudmu?” “Hahaha … tidak, itu satu hadiah dariku. Selain itu, kalian akan mendapatkan senjata esok.” “Jangan bermain-main denganku, Tuan Yan.” “Tidak Shakira Sayang … aku ingin kalian menikmati hari ini. karena kalian harus berangkat ke Macau besok siang.” “Kenapa tidak hari ini?” “Karena aku tahu, kau akan mencari aku.” “Cih!” Shakira mengakhiri panggilan telepon itu, lalu ia berjalan keluar dari kamar dan melanjutkan kegiatannya. Sementara Chen masih dengan santai menikmati makanan di hadapannya. “Jangan menatapku dengan mata m***m mu itu!” ucap Shakira. “Kenapa kau selalu menolak aku?” “Karena kau … memiliki level di atasku.” “Hahaha, dan kau tidak bisa mengalahkan aku bukan?” “Aku bisa saja mengalahkanmu, Chen. Tapi tidak sekarang.” “Kenapa kita tidak menjadi pasangan saja?” “Aku tidak percaya pada hubungan.” Chen terlihat menggelengkan kepalanya, sementara Shakira kembali menikmati makanan di atas mejanya. Chen yang telah selesai dengan kegiatan makannya, kini berjalan masuk ke dalam kamar untuk mengenakan pakaian. Melihat Chen yang berjalan sedikit terhuyung, Shakira menghentikan kegiatan makannya. Ia tersadar jika ada sesuatu di dalam makanan itu. “Sialan kau, Tuan Yan!” Shakira berjalan mengambil air mineral, lalu meneguknya. Setelah merasa perutnya penuh, ia berlari ke dalam kamar mandi. “Ayolah keluar!” ujar Shakira sembari memasukkan jarinya ke dalam mulut. Berkali kali Shakira melakukannya, tetapi tidak ada makanan yang keluar dari dalam sana. Hingga akhirnya ia merasakan sesuatu di dalam tubuhnya. Panas … dan pusing, kini Shakira melihat Chen yang sedang berbaring dengan menutup wajahnya dengan bantalan. Tiba-tiba saja Shakira merasa sangat b*******h, dan ia mendekati Chen dengan langsung naik ke atas tubuh pria itu. Terkejut dengan kedatangan Shakira, Chen yang juga tertutup kabut gairah hanya bisa pasrah dan mulai melakukan kegiatan panas itu bersama Shakira. “Ahh … uhm.”
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN