Plan

1002 Kata
Scott pergi meninggalkan Cerry agar memulihkan diri setelah putaran pemeriksaan laporan sialan yang datang tanpa henti. Dia tersenyum senang karena bisa menyelesaikan semua ini dengan cepat dan mudah. Bahkan saat ini Scott merasa bisa merasa dirinya mampu menyelesaikan semua file menumpuk di kantornya juga mengampuni musuh bebuyutannya di dunia hitam. Entah semangat dari mana yang tiba tiba muncul itu. Usai mandi Scott menuju kamar Cerry untuk melihat kondisinya. Rasanya ia tidak tega membiarkan bunganya sendirian di markas. Tapi pertemuan kali ini harus ia datangi untuk membahas strategi bersama Louis sekaligus memantau perkembangan bisnis mereka. Dengan bersemangat dia melangkahkan kaki ke kamar Cerry. "Damn! " Hampir saja ia terjungkal karena posisi tidur Cerry yang seperti anak kecil, jika saja yang tidur dalam posisi seperti itu anak kecil pasti terlihat lucu. Tetapi saat ini yang tidur seperti itu adalah gadis dewasa maka posisi tersebut terlihat memikat. Dari pintu kamar Cerry, Scott bisa melihat gadis itu tidur memeluk bantal guling membelakangi pintu. Selimutnya juga tidak menutupi tubuhnya yang berpose seperti anak kecil. "Tsk apa apaan itu." Tut tut tut "Halo?" jawab Louis dari seberang telepon. "Louis, kau pimpin pengecekan kali ini. Aku sedang dalam kondisi kurang baik. Tit. " Terpaksa Scott membatalkan niatnya untuk memantau club dan kasino yang berada dalam kekuasaannya. Hasrat predatornya kini berkobar karena posisi Cerry yang menggemaskan. Scott sama sekali tidak melihat jika gadis yang tadi berwajah polos mengeluarkan seringai kejam. Bahkan dengan sengaja dia melakukan berbagai gerakan untuk memancing Scott. 'Bagus Scott, jatuhlah pada rencanaku. Lalu bantu aku membalas dendam pada musuh-musuhku. ' Jiwa lain dari Cerry merasakan jika seorang pria yang tinggi tegap merayap ke atas punggungnya. 'Pasti ia menjadi gila dengan posisiku yang sekarang.' Goncangan lembut pada ranjang mengisyaratkan jika dia harus segera berakting polos lagi. Dengan mata sayu ia melihat Scott yang menatapnya dengan penuh perhatian. "Daddy Cerry ngantuk~." "Sweety jadilah gadis yang manis, okey. " Cerry mengangguk. Dia ingin melihat apa yang Scott inginkan. Sejak tadi ia tahu jika Scott mengerjakan sesuatu yang berhubungan dengan usahanya. Dan ia meninggalkan sejenak kamar yang ia tempat lalu kembali lagi ke sini. "Siapa sebenarnya dirimu Cerry... kenapa aku begitu penasaran tentangmu?" guman Scott. Sedangkan Cerry diam - diam menyeringai melihat Scott yang sangat penasaran dengannya. Memang inilah yang Cerry inginkan, membuat Scott penasaran padanya. Penasaran dengan aroma harum dari ramuan bibinya dulu, juga tentang sifatnya. Cerry ingin menjadi misteri yang menantang bagi Scott. "Daddy mengatakan sesuatu?" tanya Cerry sok polos. Sangat mudah baginya berakting polos karena selama beberapa tahun ia melakukannya. Sekarang ia tidak kesulitan untuk membuat Scott bingung meski dia memiliki kecurigaan. "Tidak ada. Kamu tidur lah, aku akan berjaga di sini sampai kamu tidur." Cerry mengangguk. Ini lebih baik dari pada ia membantah Scott sehingga terjadi sesuatu yang tidak ia inginkan. Cerry Pov. Dahulu. Andai saja aku tidak tertipu pria itu, aku pasti tetap menjadi Cerry yang bahagia. Bersama kedua orang tuaku dan usaha mereka. Tapi Justine datang dalam hidupku, menyebar jaring cinta yang indah untuk menjerat adikku juga diriku. Membuat gadis kecil yang dulu aku sayangi menghancurkan keluarga kami, merampas perusahaan serta menyebabkan orang tua kandungku kecelakaan karena cemburu. Lalu dengan kejam mereka menjebakku seolah aku yang merencanakan semuanya. Akibat tidak mampu menerima pukulan psikis, jiwaku seolah meringkuk ke dalam kegelapan. Menciptakan Cerry polos yang kekanakan pada tubuhku. Akibatnya, mereka berdua menendang ku keluar rumah dan diasuh oleh bibi Momo. Pelayan yang setia denganku. Dia menganggap aku anaknya bahkan Ken si pejudi itu tidak tau jika aku hanyalah anak angkatnya. Suatu hari bibi Momo memberiku sebuah minuman aneh yang membuat tubuhku wangi. Meskipun dalam wujud Cerry polos aku bisa mengetahui semuanya hanya saja aku enggan bereaksi hingga sekarang. Harapan ku pupus saat Ken menjual ku pada seorang pria. Aku semakin putus asa karenanya. Tetapi sepertinya takdir mempertemukan aku dengan pria yang bisa membantuku membalas dendam. Akhirnya aku muncul di tubuhku kembali. Merencanakan semua ini dan berharap ia mau membantuku membalas dendam. Aku rela melakukan apapun agar dendamku terbalas. Sekarang ini hanya permulaan. Aku akan terus membuat Scott penasaran denganku sehingga aku mendapatkan dukungan pria kuat sepertinya. Setelah itu, baik Eve maupun Justin akan berada dalam radar balas dendam yang menyakitkan. Mereka pantas merasakannya. Eve aku tidak ingin memaafkan adikku yang terbutakan cinta itu. Suatu hari dia akan merasakan apa yang aku rasakan. Terbuang dan tak diterima di manapun. Selama berpura - pura menjadi gadis cacat mental, aku juga memperhatikan mereka dari jauh. Mereka sedang menikmati kejayaan perusahaan White. Lebih tepatnya Justine yang menikmatinya, sedangkan adikku menyerahkan semua hak pada pria itu. Dia sama sekali tidak memikirkan seperti apa nasibnya jika Justine tiba- tiba memiliki wanita lain. Saham perusahaan bagiannya sudah ia serahkan pada pria itu, secara otomatis ia akan berakhir ke jalanan. Sekarang, tugasku hanya perlu menundukkan singa yang ganas di belakangku ini. Dia tidak jinak sama sekali dan sangat dominan terhadap siapapun. Menaklukan pria seperti ini sangat sulit bahkan bisa dikatan mustahil. Tapi demi balas dendam aku akan melakukannya meski sangat sulit. Aku sudah sampai di sini dan tidak bisa mundur lagi. Tujuanku sudah sangat dekat. Set. Aku merasakan Scott duduk di ranjang dan membelai kepalaku yang menjadi korban sadis tangannya kemarin, yang ternyata ulahnya adalah untuk menghapus cat di rambutku padahal ini warna asli. Sekarang entah apa yang ia inginkan, dan aku menantikan dengan penuh debaran di d**a. "Akan ada saatnya aku mengetahui kebenaran tentang mu Cerry..." guman Scott yang masih membelai rambutku. Dia menjadi penggemar rambut. Aku ingin mendengus. Sudah berkali- kali ia mengatakannya. Sayangnya aku tidak akan menyerah semudah itu saat kepura - puraanku dia ketahui. Aku akan melakukan segala cara untuk mendapatkannya. 'Ya tapi pada saat itu tiba, kau sudah aku tundukkan Scott. Semua yang ada padamu pasti sudah aku kuasai. Lalu kau akan menjadi alat untuk membalas dendam pada Justine dan adikku. Mereka harus merasakan akibat dari perbuatannya. ' Aku pun terlelap karena kebosanan. Pria ini hanya membelai rambutku tanpa melakukan apapun yang ia sukai bersama dengan wanita jalangg diclub miliknya. Meski demikian aku senang dia menghormatiku dan tidak memperlakukan aku seperti wanita rendahan di saat rasa penasaran mencekiknya. tbc
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN