Setelah badai kesulitan mereda, Adam dan Keisya akhirnya merasakan embusan udara segar yang mengalir di antara mereka. Seperti transisi musim yang gemilang, atmosfer baru mulai meriah dengan sentuhan keajaiban yang memancar. Cahaya matahari menyapa mereka dengan lembut, memeluk kehangatan dalam setiap helai sinar yang membelai wajah mereka. Di permulaan hari yang baru, harapan merekah seperti bunga yang tak sabar mekar setelah musim dingin yang panjang. Memenuhi ruang hati mereka dengan kelegaan yang tak terungkapkan. Herman dan Salsa benar-benar memberi jeda pada semua rencana jahat mereka pasca kejadian ledakan gedung yang bakal menjadi tempat resepsi pernikahan Adam dan Keisya. “Hai, Kei, morning!” sapa Dokter Sehun saat Keisya mulai melangkah ke dalam IGD. “Pagi, Dok, ceria sekali m

