Chapter 21

1548 Kata

“Harapan boleh gak terkabul tapi satu, jangan halu.”   Dewa tersenyum kaku ketika Sulis tengah mengoleskan saleb di pipinya. Dewa pikir, wanita itu tidak mengunjunginya lagi tapi ternyata salah, pagi ini Sulis datang menjenguk Dewa dengan membawa banyak buah-buahan. Angga yang duduk di seberang Dewa hanya menatap Sulis dengan pandangan meneliti. Entah kenapa dia kurang suka dengan kehadiran wanita itu. Dia sempat bertanya-tanya di mana keberadaan Qilla sekarang karena gadis itu belum mengunjungi rumahnya hari ini, tapi kata ibu Qilla anaknya itu sedang pergi bersama Syasa. Di saat-saat seperti ini ingin rasanya Angga memanggil Qilla dan melihat ekspresi gadis itu saat mengetahui kedekatan kakaknya dengan Sulis. "Jadi Angga adik kamu?" "Iya." "Tinggal di mana kok baru keliatan sekar

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN