“Kecemburuan yang hakiki.” Dewa masuk ke dalam mobil dengan pikiran kalut. Sebenarnya dia ingin mengikuti Qilla tapi entah kenapa kakinya malah melangkah masuk ke dalam mobil, seolah ingin membawanya pergi dari taman ini. Dia menyandarkan tubuhnya di kursi sambil memejamkan matanya erat. Otaknya berpikir dengan keras. Apa pria yang dimaksud Qilla selama ini adalah Angga, adiknya? Sulit dipercaya, kenapa dunia begitu sempit. Baru 2 minggu yang lalu dia bertemu dengan adiknya di rumah dakit, sekarang dia harus bertemu lagi dengan kenyataan pahit jika Qilla sedang dekat dengan Angga. "Kok aku jadi gini sih?" gumam Dewa sambil memukul pelan dahinya, "Ya bagus dong kalo Qilla deket sama adikku, jadi aku bisa percayain Qilla sama dia." Dewa kembali menggeleng begitu apa yang diucapkannya

