Bagaskara Setelah beberapa hari meliburkan diri dari masalah perusahaan, kini aku kembali bekerja dengan semangat yang hilang. Rasanya sama sekali tidak ada kebahagiaan. Bahkan bibirku tidak mau tersenyum. "Katanya kamu sudah cerai?" Sahabatku, Panji tiba-tiba melontarkan pertanyaan yang tidak ingin aku dengar. Dari mana dia mendengar kabar aneh seperti itu? "Kalau tidak tahu apapun, sebaiknya kau diam!" kecamku dengan tatapan tajam. Dia adalah rekan kerja sekaligus teman kuliahku dulu. Dia memang orang yang selalu aku jadikan tempat untuk bercerita, tetapi masalah Vania ini aku tidak ingin membicarakannya kepada siapapun. Terutama dia. "Karena aku tidak tahu, makanya bertanya. Apa aku boleh jujur?" tanyanya sambil menarik kursi yang ada di depanku, lalu duduk begitu saja. Kebiasaan.

