Bagaskara Aku menarik kerah bajunya. "Lantas apa saja yang kau lakukan waktu itu? Kenapa kedua hal kecil itu saja tidak kau lakukan?" hardikku sambil melayangkan beberapa pukulan. "Anda tidak minta, Pak. Bukankah anda sendiri yang bilang kalau saya tidak boleh melakukan apapun yang tidak diperintahkan?" ucapnya lancang. Kini kedua tanganku semakin kuat mencengkram wajahnya. "Kau tidak layak dan tidak diizinkan untuk bicara, apalagi membuat alasan tidak masuk akal seperti itu!" bentakku geram. Kenapa aku punya orang-orang yang tidak berguna seperti ini? Padahal, selama ini dia adalah orang yang paling bisa diandalkan, ternyata sama saja dengan yang lainnya. Pengecut. "Wah, tenyata Tuan Bagaskara hanya bisa marah-marah tidak jelas, dan berbicara tanpa bukti. Sungguh mengesankan." Leo t

