bc

Isi Ulang Cinta Dosen Galak

book_age18+
257
IKUTI
1.0K
BACA
HE
love after marriage
age gap
heir/heiress
lighthearted
like
intro-logo
Uraian

Dave yang terkenal sebagai dosen galak dan killer untuk pertama kalinya memberanikan diri kepada salah satu mahasiswinya setelah rasa trauma ditinggal calon tunangannya meninggal. Dave yang tidak ingin kehilangan seseorang yang berarti di dalam hidupnya memutuskan untuk melamar dan meminang mahasiswinya yang bernama Kiran. Kiran yang sangat membenci Dave dan selalu menjadi musuh bebuyutan di kampus dengan terpaksa menerima lamaran dosen galak itu deni kedua orang tuanya. Kehidupan Dave dan Kiran jungkir balik setelah mereka menikah. Kiran yang belum merasakan cinta sedikit pun tetap bersikap seenaknya sendiri seperti sebelum menikah. Dave menerima semua sikap Kiran karena hatinya berbicara lain. Dave merasa ada sesuatu yang berbeda di dalam diri Kiran. Dave ingin mencari tahu tentang semua hal itu. Bagaimana perjuangan Dave mendapatkan cinta Kiran? Apakah Kiran dapat menerima Dave sebagai suaminya? Badai apa yang menerjang pernikahan Dave dan Kiran?

chap-preview
Pratinjau gratis
Telat Datang
Seorang gadis tomboy berjalan dengan langkah tergesa melewati koridor kampus menuju ke kelas. Dengan nafas yang masih memburu, gadis tomboy itu berusaha mengatur nafas setelah berada di depan pintu ruang kelas. Gadis tomboy itu mengetuk pintu dengan tangan yang gemetar sembari mengucapkan doa dalam hati agar tidak mendapatkan hukuman pagi ini dari sang dosen killer yang terkenal seantero kampusnya. Ceklek.. Gadis tomboy itu membuka pintu perlahan setelah mendapatkannya jawaban atau ijin dari dalam untuk masuk. Gadis tomboy itu melongo kan kepala sebelum masuk untuk melihat ke dalam kelas. Tampak dosen killer tengah berdiri menatap ke arah gadis tomboy itu dengan tatapan horor yang membunuh. “Kiran!!!” ucap dosen killer yang bernama Dave itu Ya. Gadis tomboy dengan rambut sebahu, menenangkan celana jeans robek itu bernama Kiran Cantika Alexandria putri pertama pasangan Dean dan Naya yang kini telah berusia sembilan belas tahun dan duduk di bangku kuliah semester enam. Kiran merupakan anak kembar pasangan Dean dan Naya. Kiran tumbuh sebagai gadis yang tomboy sejak duduk di bangku kelas empat sekolah dasar. Kiran lebih merasa nyaman dengan kepribadian yang sekarang daripada menjadi gadis yang feminim seperti sang adik. “I-Iya pak,” jawab Kiran dengan terbatas sembari melangkahkan kaki dengan rasa takut terhadap tatapan Pak Dave yang mengintimidasi “Alasan apalagi yang akan kamu katakan atas keterlambatan kamu hari ini?” imbuh Pak Dave saat Kiran telah berada di depannya Kiran menggaruk tengkuk yang tidak gatal dengan raut wajah ketakutan. Ya. Begitulah seorang Kiran. Selalu ada tingkah konyol walaupun tengah merasa ketakutan. “Pasti Kiran telat bangun Pak. Kiran tiap malam kan balapan motor Pak,” sahut mahasiswa teman satu kelas Kanaya yang bernama Reno Kiran menoleh ke arah Reno yang menunjukan cengiran khasnya lalu menatap tajam teman satu kelas Kiran itu. Pak Dave menatap Kiran dengan tatapan penuh tanda tanya. Kiran yang merasakan tengah ditatap oleh Pak Dave seketika membeku di tempat tidak berani berkutik ke arah mana pun. “Setelah mata kuliah saya, kamu ke ruangan saya. Kamu keluar dari kelas saya sekarang!” tandas Pak Dave Kiran tersentak dengan ucapan Pak Dave yang menggema di dalam kelas. Sungguh.. Bukan ini uang Kiran inginkan. Kiran terlambat bukan terlambat bangun. Akan tetapi Kiran mengalami kemalangan di jalan akibat ban motor kempes saat menuju perjalanan ke kampus. Kiran terpaksa meninggalkan motor di bengkel demi mengejar mata kuliah dosen killer Pak Dave. Kiran melangkahkan kaki keluar dari kelas dengan lesu setelah menghela nafas dengan kasar. Tatapan Pak Dave tidak lepas dari Kiran yang tengah melangkahkan kaki keluar kelas. Banyak tanya dalam benk Pak Dave tentang Kiran. Rasa penasaran Pak Dave akan sosok wanita tomboy yang selalu membuat masalah di kampus semakin tinggi sehingga Pak Dave memiliki suatu rencana untuk mengetahui tentang Kanaya. Kiran mengetuk pintu ruangan Pak Dave dengan pelan. Ada rasa takut menyelimuti dalam diri Kiran saat telah berada di depan rumah dosen killer itu. “Masuk,” titah Pak Dave dari dalam Ceklek.. Kiran memutar knop pintu ruangan Pak Dave dengan pelan sembari mengucapkan doa dalam hati. Kiran masuk ke dalam ruangan Pak Dave yang tampak dan rapi dengan langkah kaki pelan. Tampak Pak Dave tengah duduk di kursi kerja dengan tinta yang berada di antara jemari Pak Dave. Kiran menundukan kepala saat telah berada di hadapan Pak Dave. “S-Selamat pagi Pak..” Kiran menyapa Pak Dave dengan ragu. “Saya kira kamu tidak akan menemui saya kali ini seperti beberapa hari yang lalu. Apa kamu tidak ada kuliah lagi hari ini?” balas Pak Dave sembari meletakan tinta di atas tumpukan tugas mahasiswa Kiran membungkam mulut tidak memiliki keberanian untuk melawan Pak Dave. Ya. Kiran wanita tomboy dan slengean namun jika berhubungan dengan orang tua atau pendidikan Kiran lebih memilih mengalah. Kiran terkenal sering terlambat datang ke kampus. Namun Kiran tidak lupa dalam mengerjakan tugas dari dosen walaupun terlambat dalam mengumpulkan tugas. “Kamu ikut dengan saya sekarang!” titah Pak Dave kepada Kiran sembari mengambil kunci mobil dan tas kerja yang berada di atas meja Kiran terkesiap setelah mendengarkan apa yang diucapkan oleh sang dosen killer itu. Pak Dave yang telah berada di depan pintu ruangan hendak membuka pintu menghentikan langkah saat melihat Kiran masih bergeming di tempat berdiri. “Apa kamu ingin tetap berada di ruangan saya?” ucap Pak Dave dengan nada dingin Kiran menyadarkan diri dari lamunan saat suara bariton snag dosen killer masuk ke dalam indera pendengaran. “Baik pak,” balas Kiran yang terkesan ambigu bagi Pak Dave. Pak Dave menautkan kedua alis dengan jawaban yang diberikan oleh Kiran. Melihat air muka Pak Dave, Kiran lantas mengoreksi apa yang baru saja diucapkan kepada snag dosen killer itu. “Baik Pak. Saya ikut dengan Pak Dave,” imbuh Kiran mengulangi jawaban dari pertanyan Pak Dave. Setelah keluar meninggalkan rumahan Pak Dave, Kiran dan Pak Dave berjalan ke arah tempat parkir mobil dosen dengan tatapan penuh tanya dari pada mahasiswa yang melihat Kiran berjalan dengan Pak Dave dosen yang terkenal killer bahkan sangat killer di kampus tempat mereka mecari ilmu itu. Keheningan menyelimuti sepanjang perjalanan Pak Dave dan Kiran. Pak Dave yang tetap fokus dengan kemudian dan jalanan di depan, sedangkan Kiran fokus dengan pemandangan di luar mobil yang dilihat dari kaca mobil bagian depan. Ya. Kiran duduk di samping Pak Dave yang tengah fokus dengan kemudinya saat ini. Kiran tidak mengetahui kemana tujuan Pak Dave membawa Kiran saat ini Kiran memilih diam dan tidak ingin banyak bertanya. Kiran sedang malas untuk berdebat dengan dosen killer yang kini tengah berada di samping Kiran. Kiran mengernyitkan dahi saat mobil Pak Dave memasuki halaman rumah orang tuanya setelah mendapat izin untuk masuk dari petugas keamanan yang bertugas menjaga gerbang depan. “P-pak..” Kiran dengan ragu memanggil Pak Dave yang tengah melepaskan seat belt Pak Dave menoleh sekilas ke arah Kiran yang tampak kebingungan saat ini, “Kamu tidak usah banyak bertanya. Saya tahu apa yang ingin kamu tanyakan saat ini kepada saya. Kamu ikuti saja saya masuk ke dalam rumah kamu dan jangan banyak bertanya,” balas Pak Dave tanpa memberi kesempatan kepada Kiran untuk membalas apa yang diucapkan oleh Pak Dave karena pak Dave telah keluar dari mobil dan melangkahkan kaki menuju ke pintu utama rumah orang tua Kiran Kiran membuka seat belt lalu turun dari mobil Pak Dave dan mengikuti langkah kaki Pak Dave dengan wajah penuh kekesalan. Pak Dave menekan bel yang berada di depan pintu utama rumah keluarga Kiran. Sedangkan, Kiran terlihat kesal saat melihat Pak Dave menekan bel pintu rumahnya. ‘Ngapain juga ini dosen killer harus pencet bel dulu. Dosen killer ini lupa kaki iya kalau dia datang dengan anak pemilik rumah,’ batin Kiran “Saya tahu apa yang sedang kamu ucapkan di dalam hati saat ini. Saya menekan bel rumah ini karena saya menjunjung tinggi sopan santun. Walaupun saya datang ke rumah kamu dengan kamu saat ini. Namun saya selalu menjunjung tinggi sopan santun dan menerapkan sopan santun dalam hidup saya selama ini,” sahut Pak Dave Duarrrr..

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
155.8K
bc

Hasrat Meresahkan Pria Dewasa

read
30.4K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
188.6K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
233.8K
bc

TERNODA

read
198.7K
bc

Setelah 10 Tahun Berpisah

read
58.9K
bc

My Secret Little Wife

read
132.1K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook