Seminggu berlalu sejak Reyhan kembali dari Menara Amarta.
Namun sejak sistem berganti ke mode ARCHIVE, dunia terasa berbeda. Sekilas seperti biasa — kendaraan lewat, orang tertawa, notifikasi belanja... tapi ada sesuatu yang ganjil di balik semua itu.
Kadang Reyhan melihat seseorang yang berjalan tanpa bayangan. Kadang ia melihat seseorang dua kali — di tempat berbeda, dalam waktu yang mustahil.
Dan malam itu, saat ia membuka data pemegang sebelumnya… nama yang membuat darahnya membeku muncul di layar.
> Nama: Reyhan Caelthorn
Status: “Pemegang sistem tertinggi — diduga masih hidup. Tingkat simpangan: 99%”
Catatan: “Dialah yang mengatur distribusi sistem ke dunia lain. Tapi kini, ia menjadi ancaman.”
Reyhan menatap namanya sendiri. Tapi bukan dirinya. Bukan tubuh ini. Bukan dunia ini. Tapi dia. Reyhan dari awal. Sang pencipta.
Sistem muncul pelan di udara, bukan dari dalam.
> “Kini kamu tahu. Sistem ini bukan milikmu. Tapi kamu adalah satu-satunya yang bisa menjangkau dia.”
Reyhan menggeleng. “Kenapa aku?”
> “Karena kamu satu-satunya yang tidak hancur. Yang bertahan, bahkan saat kamu tidak tahu apa yang sedang kamu perjuangkan.”
Tiba-tiba layar berubah menjadi peta: lokasi terakhir Reyhan Caelthorn — dunia cabang 9B. Tapi layar itu mulai retak. Glitch muncul. Dunia sekitar Reyhan gemetar.
> “Apa yang terjadi?”
> “Seseorang... sedang mencoba menghapus semua data. Termasuk kamu.”
Reyhan melangkah mundur. Tapi saat ia menoleh, pintu kosnya terbuka sendiri. Dan di sana berdiri seseorang — tinggi, berjubah hitam, dan membawa sesuatu di tangannya...
Cermin.
Di dalam pantulannya, Reyhan tak melihat dirinya. Tapi Reyhan Caelthorn. Tersenyum. Dengan mata yang kosong.
> “Sudah waktunya kita bertemu, diriku yang paling terakhir.”
---
> To be continued...