15

1658 Kata
Lavasha turun dari mobil Kaevan. Malam ini Lavasha di antar Kaevan ke rumahnya dan untuk pertama kali Kaevan tau rumah Lavasha "Boleh masuk gak?" Tanya Kaevan "Udah mau jam sembilan mainnya kapan-kapan aja yah" jawab Lavasha "Jadi gak boleh masuk?" Tanya Kaevan dan Lavasha mengangguk "yaudah deh iya" "Aku masuk yah" pamit Lavasha dan mulai berjalan "Gitu aja Yang?" Tanya Kaevan "Terus?" Tanya Lavasha membalikan badannya "Cium dulu kek. Peluk dulu gitu atau bilang apa gitu ya ampun ni cewek gak ada sosweet-sosweet nya si" jawab Kaevan. Lavasha diam dan kembali berjalan menuju Kaevan Lavasha berjinjit untuk membisikan sesuatu. "Hati-hati di jalan yah sayang" bisik Lavasha kemudian melemparkan senyumannya lalu benar-benar pergi dan masuk "Kadar ke sosweetannya si masih rendah tapi bisa bikin gue melayang gini" kata Kaevan berbicara sendiri dan memutuskan untuk segera pulang. Lavasha berjalan menuju kamarnya tapi tiba-tiba Zaldi menarik tangannya untuk duduk di kursi. "Aduuuhh apaan si Zal." "Jawab pertanyaan Zaldi" kata Zaldi membuat Lavasha mengerutkan dahinya melihat Zaldi yang berbicara serius "Dih kenapa?" Tanya Lavasha "Kakak beneran sama Bang Kay kakak keduanya Key? Kakak pacaran? Dan pacarannya sejak pas kakak di Kanada? Dan hubungan kakak sempet gak jelas karna kakak ketemu sama calon tunangan bang Kay?" Tanya Zaldi banyak "Iya semuanya bener. Jawabannya iya. Kenapa si? Ya ampun Zal kamu udah kaya polisi yang ngintrogasi tersangka deh" kata Lavasha "Ya ampun Kak Shasa kenapa gak bilang sama Zaldi dari dulu si?" "Ih buat apa bilang sama kamu itukan privasi kakak" "Ya iya tapi aduh kalau aja kakak bilang yah sama Zaldi soal calon tunangannya Bang Kay. kakak gak usah ngebatin sakit hati gara-gara bang Kay" "Maksudnya?" "Ya aku tau calon tunangan Bang Kay itu. Namanya Tavesha kan? Aku pernah ketemu dan kalau aja kakak bilang nih yah kakak udah aku kasih tau kalau mereka cuma di jodohin sama orangtuanya atas kerjasama perusahaan." Jelas Zaldi "Oh kamu tau?" "Iya" "Kenapa gak ngasih tau kakak?" Tanya Lavasha "Bego gimana caranya aku ngasih tau kakak aja gak pernah cerita. Pokonya yah lain kali gak usah ada yang Kak Shasa sembunyiin dari Zaldi. Zaldi udah gede Zaldi udah bisa ngerti kehidupan kakak." "So dewasa. Tapi iya kakak janji. Btw Keysha cerita kalau kakak balik lagi sama Kay?" Tanya Lavasha dan Zaldi menganguk "oh. Yaudah kakak mau ke kamar cape kamu jangan tidur malem-malem." "Siap" jawab Zaldi "btw harus ada pajak jadian yah buat Zaldi" "Apaan si Kids Zaman Now PJ PJ segala." Jawab Lavasha dan hilang di balik pintu. ☘☘☘ "Gimana sama Zaldi?" Tanya Kansa "Usah Fiks!" Jawab Keysa dengan senyumnya "Kalian jadian?" Tanya Kansa "Enggak. Cuman komit aja jaga hati." "Halah Lo percaya si Zaldi bakal konsisten sama komitmennya?" Tanya Kansa dan Keysha mengangguk "terus si Anisa?" "Mereka gak ada hubungan apa-apa ko dan Anisa juga udah bilang ke gue tentang semuanya." "Bisa aja kan mereka sekongkol" cibir Kansa "Ih Kansa kenapa si Lo? mood gue lagi bagus malah di bikin rusak" "Ya maaf waspada kan harus" "Zaldi gak gitu Kansa" "Iya iya gak gitu" jawab Kansa mengiyakan saja walaupun memang dia percaya Zaldi tidak akan mengacak komitmennya sendiri. "Yuk ah ke kantin. Fizan Zaldi sama Zidan juga ada disana" kata Keysha dan Kansa menurut. ☘☘☘ Lavasha keluar dari ruangannya dengan wajah pucat hari ini badannya kurang Fit. "Lo mau kemana si?" Tanya Lentera yang mengikuti Lavsha dari belakang "Ke kantin beli minum" "Biar gue aja yang beliin sini" kata Lentera. Sana Lo masuk wajah Lo pucet tau. "Gak usah gakpp gue sehat ko nanti juga mau ke dokter mau periksa. Lo juga masih ada kerjaan kan? Udah sana Lo kelarin dulu kerjaan Lo baru nanti susul gue ke kantin sama Mimy yah" "Yaudah deh. beneran nih Lo gakpp?" Tanya Lentera memastikan "Iya gue gakpp. Udah sana masuk lagi" jawab Lavasha dan lentera pun masuk dan Lavasha melanjutkan Langkahnya menuju kantin Lavasha duduk satu meja setelah memesan makanan yang akan dia makan siang ini. "Sha" panggil Davie dari meja yang berbeda "Eh hai" sapa Lavasha dan Davie segera beranjak dari kursinya menuju meja Lavasha "Ko sendiri Lentera sama Kimmy mana?" Tanya Davie "Masih ada kerjaan paling bentar lagi nyusul" "Oh gitu. Bentar. Muka kamu pucet banget. Kamu sakit?" Tanya Davie "Enggak ah aku sehat-sehat aja." "Tapi muka kamu pucet" "Iya lentera juga bilang gitu. Tapi yaudahlah aku ngerasa baik-baik aja ko"  jawab Lavasha dan sebelum Davie menjawab suara hpnya membuat Davie harus mengangkat telponnya dahulu lalu kembali ke meja Lavasha untuk pamit Karna ada urusan. Lentera sendiri menikmati makanan yang di pesannya. Sekarang kepalanya terasa pusing keringatnya mulai keluar tanpa sebab. Dan Lavasha memutuskan untuk segera kembali ke ruangannya untuk istirahat dan meminta Lenteta atau Kimmy membelikannya obat pusing. Lavasha bangkit dari duduknya. Kepalanya mulai pusing sampai dia hampir terjatuh dan satu tangan dengan sigap menopang tubuhnya dan setelah itu Lavasha kehilangan kesadarannya. Lavasha bangun dan sudah ada Kimmy dan Lentera disampingnya "Gue dimana?" Tanya Lavasha "Di ruang rawat. Lo pingsan tadi di kantin. Dokter Kaevan yang bawa Lo kesini" kelas Kimmy "Bandel banget si gue bilang tadi apa, Lo sakit dan Lo harusnya istirahat bukan malah keluyuran ke kantin, sendiri lagi." Omel Lentera "Ya maaf soalnya gue ngerasa gue baik-baik aja ko, tapi emang agak pusing aja si" "Udah sadar?" Tanya suara berat yang muncul dari balik pintu. Itu Kaevan "Baru aja sadar Dok" jawab Kimmy "Semalem aku udah bilang kan obatnya di minum malah di tinggalin di mobil aku" omel Kaevan "Bandel dia mah" kata Kimmy "emh yaudah Sha nanti kita kesini lagi yah gue sama Lentera balik ruangan dulu" pamit Kimmy dan Lavasha mengangguk "Jagain dulu yah dok" kata Lentera dan Kaevan tersenyum mengangguk dan keduanya keluar "Kamu gakpp?" Tanya Kaevan "Enggak. Aku sakit apa?" Tanya Lavasha "Gejala Tifus. Harus di rawat dulu buat beberapa hari disini" "Berapa hari?" Tanya Lavasha "Sampe bener-bener sembuh. Jangan telat makan deh Sha. Kamu kecapean pola makan kamu gak teratur makanannya gak di jaga juga asal makan aja. Gimana si katanya ahli gizi tapi gizi yang masuk ke badan sendiri aja gak ada gizinya sama sekali malah sakit" "Ish sakit kan manusiawi Kay" "Yaudah kamu tidur yah aku disini ko" "Kamu gak ada kerjaan" "Udah kelar. Zaldi udah aku kasih tau ko" "Kamu kenal Zaldi" "Ya tau lah Sha masa sama calon Adek ipar gak kenal" "Ih" "Tidur yah aku duduk disini" kata Kaevan dan Lavasha memejamkan matanya tapi tetap tidak bisa tidur karena merasa terus-terusan di tatap Kaevan. Pukul tujuh malam Lavasha terbangun dan sudah ada Zaldi, Keysha Lentra juga Kimmy di ruangannya. "Kakak udah bangun? Kakak gakpp?" Tanya Zaldi yang langsung mendekati tempat tidur Lavasha "Kakak gakpp ko Zal cuma kecapean aja" "Syukur deh" jawab Zaldi "Kak Shasa gak kenapa-napa kan?" Tanya Keysha yang ikut menghampiri Lavasha "Gkpp ko Key" "Zaldi keder tau kak pas bang Kay ngabarin kakak sakit terus langsung dirawat" "Wajar kali Key kan aku adeknya" "Tapikan gak usah sampe mondar-mandir gak jelas kaya cewek" ejek Keysha "Aslinya mah dia alay Key" kata Lavasha "Oh yah?" Tanya Keysha dan Lavasha mengangguk "Udah deh gak usah bongkar-bongkar aib gitu" kata Zaldi dan Lavasha juga keysah hanya tertawa kecil. "Uuuh akurnya calon Adek ipar sama kakaknya." Celetuk Lentera dari belakang "Key kalian pacaran gak si?" Tanya Lentera "Menurut Kak Rara kita pacaran gak?" Tanya Zaldi dengan tangan merangkul bahu Keysha "Anjirrr berani yah sekarang." Cibir Lentera "Kak Rara jomblo si" lanjut Zaldi "Anjerr sakeeet gue juga jomblo Zal gue juga" kata Kimmy dan semuanya tertawa Kaevan datang dengan satu gelas air dan satu mangkok bubur. "Hai Bang" kata Keysha "Eh kesini Key?" Tanya Kaevan dan Keysha mengangguk "Sana pulang udah malem" kata Kaevan "Iya mau ko." "Btw Sha gue sama Rara gak bisa jagain Lo malem ini. Gakpp kan?" Tanya Kimmy "Iya gkpp kalian pulang aja gue baik-baik aja kali. Lagian besok kan harus kerja doble lagi sama kerjaan gue. Sorry yah" "Its oke. Yaudah semuanya kita pamit pulang yah. Bye Sha cepet sembuh yah" kata Lentera dan keduanya pergi "Key aku anterin dulu pulang takut kemaleman aku harus kesini lagi" kata Zaldi "Gak usah kesini lagi Zal kamu pulang aja" "Tapi kak.. " "Udah gak usah kakak sendiri juga gakpp lagian kakak cuma butuh istirahat aja ko" potong Lavasha "Tenang aja Zal ada Abang. Anterin Keysha aja sana" "Yaudah maaf yang Bang jagain Kak Shasa" "Tanpa di mintapun dijagain kali Zal kan calon istri" "Bukkk" satu pukulan pelan mendarat di bahu Kaevan "Alay tau Bang" cibir keysha "Haha. udah sana pulang hati-hati yah kalian" dan keduanya mengerti lalu pergi dan menyisakan Kaevan juga Lavasha diruangan itu. "Kay?" "Hemh?" "Makasih" "Untuk" "Semuanya" "Apa aja?" "Banyak" "Satu aja sebutin" "Makasih udah bikin aku nyaman" jawab Lavasha. Kaevan tersenyum "Sama-sama Sha. Aku yang makasih" "Karna?" "Kamu masih mau percaya sama aku dan mau mengulang semuanya dari awal." "Terus Tavesah Gimana?" Tanya Lavasha dan berusaha untuk bangun "Kita hadapi bareng-bareng. Kalau kamu udah siap nanti kita temuin ayah" jawab Zaldi "Untuk?" "Untuk bilang ke ayah. Ngeyakinin ayah kalau kamu wanita pilihan aku yang akan aku jadiin pendamping hidup aku buat kedepannya dan selamanya." Jawab Kaevan membuat jantung Lavasha berdetak lebih kencang. "Sha?" "Hemh?" Gumam Kaevan "Kamu mau kan berjuang sama-sama buat kita?" Tanya Kaevan Lavasha menganguk akevan tersenyum "kamu mau kan terus ada di samping aku?" Lavasha kembali mengangguk "kamu mau kan jadi istri aku?" Tanya Kaevan yang membuat Lavasha diam menyadari apa yang di tanyakan Kaevan Maksudnya dia ngelamar aku? Batin Lavasha "Sha" "Hemh?" Gumam Lavasha "Gimana?" "Apa?" "Nyebelin ih. Jadi istri aku gak mau?" "Kamu ngelamar aku?" Tanya Lavasha "Iya. Ngelamar gak harus pake cincin kan?. Jadi jawabannya apa?" "asal ayah kamu Nerima aku seperti dia menerima Tavesha" "Yakinin ayah bareng-bareng oke?" Lavasha mengangguk "Jawabannya?" "Iya aku mau?" Jawab Lavasha "Yes!" "Alay. Sini aku mau makan biar cepet sembuh mau kerja lagi udah gak betah disini" "Aku suapin. Kamu udah gak betah disini apa pengen cepet ketemu ayah terus di restuin terus jadi istri aku?" Tanya Kaevan "Semuanya deh" jawab Lavasha Kaevan hanya Tertawa "ayo buburnya" "Oh iya sorry" kata Kaevan
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN