16

1460 Kata
Selamat membaca Sudah dua hari Lavasha masih berada di ruangan rawat. Kaevan dengan setia setiap malamnya berjaga di ruangan Lavasha. "Selamat siang" sapa Kaevan dengan membawa nampan yang berisi satu gelas bubur dan segelas. "Makan lagi?" Tanya Lavasha "Ya iya. Kan bisar cepet pulih" "Buburnya gak enak" omel Lavasha "Lah? Siapa yang nentuin resep bubur ini?" "Ya yang kerja" "Ahli gizi kan?" Tanya Kaevan dan Lavasha mengangguk "resepnya sendiri di gak enak" cibir Kaevan "Aku kan cuma kerja" "Udah, jangan banyak ngomong. Makan aja. Yang bikin gak enak tuh emang karna lagi sakit kalau sehat kan gak mau makan bubur kek gini. Makan dulu yah aku suapin" kata Kaevan dan Lavasha mengangguk "Kamu gak ada kerjaan?" "Jam istirahat Yang" "Kamu gak makan?" "Nanti abis dari sini aku makan ke kantin" "Makan aja sana. Aku bisa makan sendiri ko" "Udah gakpp. Eh Sha kalau emang udah gak betah sakit ini kamu udah boleh pulang ko tapi tetep harus istirahat dulu di rumah dua sampai tiga hari" "Serius?" Kaevan mengangguk "Ya. Aku mau pulang. Istirahat di rumah aja" "Iya. Jam 8 malem yah pulangnya. Aku anterin." "Udah gakpp Zaldi bisa membawa mobil aku ko. Pulang sakit juga gakpp" "Jangan ah aku yang mau nganter" kata Kaevan. "Udah gak boleh nolak lagi" tegas Kaevan dan Lavasha menyetujui diam. Hp Kaevan berbunyi nada telpon masuk. "Telpon noh angkat" kata Lavasha. Kaevan membuka lalu lalu menyimpan kembali hpnya. "Ih kenapa di simpen lagi? Siapa yang nelpon?" Tanya Lavsha. Diam kevan. "Tavesha?" Tanya Lavasha "Ayah" jawab Kaevan "Ih bokap yang nelpon ko gak diangkat. Udah sana angkat dulu" "Iya" jawab Kaevan dan sedikit menjauh lalu kembali ke samping ranjang Lavasha "Ada apa?" Tanya Lavsha "Biasa Tavesha." "Kenapa?" "Malam ini ada pertemuan keluarga dan aku harus dateng." "Yaudah tinggal Dateng" "Gak mau" "Lah? Kenapa?" "Ya buat apa? Paling ... Ah udahlah gak penting" "Paling ngomongin pertunangan kamu sama Tavesha kan?" Tanya Lavasha "Kaaay" Lavasha menggenggam tangan Kaevan "jika kamu emang serius sama aku kenapa kamu gak dateng malam ini terus mengungkapkan semua tentang kamu ke Tavesha." "Itu bisa dibiarkan kali. Malam ini aku nganter kamu pulang" "Kay aku bisa sama Zaldi. Ada Kimmy ada Rara. Ini oke toh ini juga buat aku. Kay jujur aku gak mau jadi orang yang gak jelas dihidupi kamu dan keluarga kamu" jelas Lavasha "Oke. Aku makan malam, malam ini" kata Kaevan "Nah gitu dong. Yaudah sana kamu makan. Ini kan makanan aku udah abis aku mau istirahat lagi" "Yaudah aku makan dulu yah Sayang. Nanti aku kesini lagi" Lavasha mengangguk Kaevan keluar. "Gue pengen Lo utuh Kay" Lavasha berbicara sendiri. ☘☘☘ Kaevan masuk kerumahnya dan langsung menuju meja makan. Sudah ada Tavesha dan perumahan. di meja makan juga sudah ada Keysha dan Kavindra yang membuat Kaevan mengerutkan dahinya. Heran melihat Kavindra yang tumben datang ke Rumah Ayah dan mau ikut makan malam. Makan malam apa si ini? Bener ngomongin pertunangan yang basi? Batin Kaevan Kaevan tersenyum untuk menyapa. Tidak bisa di bohongi Tavesha memang cantik. "Duduk Bang" kata Keysha dan Kaevan menurut "Makan malam besar nih" celetuk Kaevan dan semuanya tersenyum "Gimana Kay kerja di rumah sakit?" Tanya disetujui Tavesha "Yaaah gitu lah Om" jawab Kaevan asal "Maaf om sama tante gak bisa dateng pas kamu Wisuda. Om baru aja pulang dari Amerika" "Oh gakpp om. Aku tau om juga sibuk. Tavesha juga bilang ko" jawab Kaevan "Yasudah sekarang kita makan dulu saja" potong Ayah Kaevan yang bernama Alby Wiganda Dan semuanya mulai makan sampai semuanya selesai. "Jadi Kay Om, Tante dan anak Omo datang kesini ada yang mau Om obrolkan ke ayah kamu." "Tentang apa Om?" Tanyaku "Tentang pertunangan kamu juga Tavesha om ingin diaktifkannya. Om sudah bicara dengan ayah kamu dan ayah kamu setuju tapi om juga harus tanya sama kamu dan ini om sudah tanya mau pakai kamu" "jelas Ayah Tavesha. Tavesha dan semuanya hanya diam. Keysha hanya terus mengajak Kavi berbicara lewat pembicaraan tentang Lavasha dan semuanya. "Oh gitu yah Om. Gini yah Om. Sebelumnya aku minta maaf, aku sudah jauh-jauh hari ini ingin membahas ini dengan Om, aku sedikitpun tidak berniat atau ingin memperbaikinya lagi ke jenjang yang lebih serius. Ini perjodohan bukan? Om harus paham melawan aku. Aku punya pilihan sendiri dan bukan Tavesha "ucap Kaevan dengan enteng. Membuat semuanya tampak Kaevan tajam. Keysha tersenyum. Kavindra diam karna sudah disetujui. Tavesha diam memegang air mata. Orang tua Tavesah diam memegang Emosi begitupun Ayah Kaevan. "Kaevan?" Bentak Alby "Cukup Alby. Aku tidak akan memaksakan anak kamu untuk menjadi pasangan anak saya. Aku cukup di permalukan di sini. Alby kami pamit ayo Tavesha kita pulang." Ucap Ayah Tavesha dengan logat "Bentar Yah" cegah Tavesha "aku mau ngomong dulu sama Kay" lanjutnya dan pergi lalu Kaevan mengikutinya "Gue minta Maaf Ta" ucap Kaevan "Plakkk" satu tamparan mendarat di pipi Kaevan "apa kamu gak punya perasaan? Dimana perasaan kamu dengan melihataknya berbicara itu didepan semuanya? Jadi selama 8 tahun ini apa artinya buat kamu?" Tanya Tavesha dengan air mata yang mulai turun "Ta, selama ini gue nganggep Lo sebagai temen gue. Gak lebih. Gue minta maaf karna dari awal gue gak pernah nyimpen perasaan apapun sama Lo. Gue ngelakuin semua ini karena gue masih ngehormatin ayah. Ta, apa Lo gak mau cari dijual nama perusahaan aja sama orang tua kita dan gue gak mau itu terjadi. ini gue hidup, dan gue yang akan nentuin siapa yang bakalan jadi pendamping hidup gue. Maaf Ta "jelas Kaevan "Tapi Kay, gue cinta sama Lo gue ..." "Semua hal yang Lo rasain gak pernah gue rasain berlawanan Ta. Lo cantik Lo baik lo sempurna gue yakin lebih banyak cowok yang lebih dari gue yang bisa bahagiain Lo dan bukan atas dasar paksaan orang tua kita." "Lo-lo keterlaluan" Tavesha pergi. Kaevan menghela nafas panjangnya. Kemudian kembali menghampiri diundang dan semuanya. Keluarga Tavesha sudah benar-benar pergi. "Bruk" Kaevan tersungkur ke lantai. Satu tinjuan dari persetujuan. "Ayah. Ayah apa-apaan si" bentak Keysha dan membangunkan Kaevan "Kamu sama saja dengan Abang kamu. Hobi membangkang ayah!" Bentak Alby "Yah, Kay cinta gak sama Tavesha. Ayah gak bisa maksa Kay" Tegas Kaevan dengan bibir yang berdarah. Kavindra masih terduduk diam. "Ayah ngelakuin semua ini demi kamu. Supaya perusahaan kita lebih baik lagi! Cinta itu no.2 sekarang gratis uang yang kita butuhkan. Hidup ini butuh uang bukan cinta." "Kay gak butuh uang yah. Kay butuh kasih sayang. Yang butuh uang itu ayah. Apa ayah gak butuh ayah ngejodohin Kay sama bang Kavi cuma buat kebutuhan ayah. Dulu bang Kavi nentang ayah dan hari ini Kay yang nentang ayah. Dan bebas ayah usir seperti bang Kavi. Kay akan pergi sendiri karna selama Kay balik kesini juga Kay diem di Rumah Bang Kavi. " Jawab Kaevan "Brukkk" satu pukulan kembali menghampiri wajah Kaevan membuat Kavi berdiri sekarang Teriak Keysha. Alby diangkat "Apa? Ayah mau nampar Kunci? Tampar yah tampar. Ayah, denger Kunci baik-baik mulai hari ini Kunci anggap gak pernah punya ayah. Kunci gratis punya ibu yang udah dilahirkan gara-gara laki-laki yang laki-laki gak tau diri. Mikir Yah mikir memang siapa yang membuat ayah sukses hari ini siapa? wanita yang ayah siksa batinnya sampai meninggal! " Tegas Keysha dengan Air mata yang terus keluar. Kavindra yang akan berbicara sekarang sudah tidak berbicara lagi. Dia mematung di tempat, semua unek-unek yang ingin disampaikannya sejak sudah disampaikan Keysha dengan dikonfirmasi. Kaevan hanya diam di belakang Keysha. Alby mematung dengan amarahnya. "Pergi kalian. Jangan pernah kembali kesini" bentak Alby "Maafin Key sama dua Abang Key yang selalu bikin ayah jengkel dari kita kecil sampe sekarang. Maafin Key yang udah lancang ngomong ini ke Ayah. Maafin bang Kay yang udah nentang Ayah, yang udah permaluin ayah di depan keluarga kak Tata. Maafin Bang Kavi yang Juga kunci ayah Hari ini kunci bener-bener akan tinggal di rumah bang Kavi. Satu hal yang harus ayah inget. Di masa ayah tua nanti. Ayah bakalan butuhin kita. Ayah gak bakalan bisa ngatasin semuanya hanya dengan uang ayah uang. Dan seandainya Ayah meminta bantuan Key. Key siap membuat ngerawat ayah yang pernah berjasa di Kunci hidup. Ayah gak perlu khawatir tentang kuliah atau masa depan Key. Karna Key punya dua kakak dokter yang siap biayainucap Kunci dan berjalan terlebih dahulu meninggalkan Alby yang mematung menyerap semua kata-kata Keysha yang menohok tepat dihatinya. "Semua yang Keysha katakan mewakili semua yang ingin Kavi uangkapin juga ke ayah sejak dulu. Maaf karna Kavi hanya menjadi anak pembangkang. Kavi pamit" Pamit Kavindra dan pergi mengunjungi Keysha "Maafin Kay Yah. Kay berjanji Kay akan mengembalikan semua uang ayah yang pernah Kay pakai untuk Kay kuliah. Dan Kay juga berjanji. Kay bakalan memperbaiki hubungan ayah dengan keluarga Tavesha. Seperti semula, buat ayah tidak perlu mitra kerja ayah yang besar di kesusksesan perusahaan pamit "pamit Kaevan dan pergi. Alby masih mematung di tempatnya. Satu demi satu. Lalu dengan cepat Alby menghela nafasnya dan memutar air mata.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN