Selamat membaca
Hampir dua minggu Lavasha tergantung di Kanada dan tak sehari pun Lavasha tidak bersama dengan Kaevan
ZaldiRendra
Jadi mau satu Minggu lagi disitu?
LavashaArunika
Iya. Gakpp kan Zal? Kakak masih pengen liburan
ZaldiRendra
Yaudah terserah
LavashaArunika
Jangan ngambek adik kuh. Maklumin kek yang jarang liburan gini.
ZaldiRendra
Yaudah iya gakpp. Zaldi gak ngambek ko. Kakak hati-hati yah dan minggu depan tetep harus pulang!
LavashaArunika
Iya kakak Janji. Kamu hati-hati juga yah
ZaldiRendra
Iya.
LavashaArunika
Kak kimmy sama Kak Rara pasti ngontrol kamu terus. Jangan mecem-macem
ZaldiRendra
Iya bawel.
LavashaArunika
Jangan-jangan sekarang bukan cuma ke kakak ngasih emot gitu
ZaldiRendra
Emang
LavashaArunika
Idihh
ZaldiRendra
Apa? Emangnya kakak yg cuma ngasih emosinya gitu aku sama ke kak Kimmy sama kak Rara.
LavashaArunika
Wah Maksudnya apa nih
ZaldiRendra
Ya gitu maksudnya kakak kenapa gak punya pacar dari dulu
LavashaArunika
Anjirrr berani yah sekarang. Kakak jomblo bukan gak laku tapi prinsip
ZaldiRendra
Haha gak yakin
LavashaArunika
Eh gak percaya dia. Yaudah lah terserah. Pokonya kamu hati-hati yah jangan macem-macem disitu. Itu emos jangan dikasih ke setiap lawan jenis
ZaldiRendra
siap grak. Haha oke cuma ke satu orang ko.
LavashaArunika
Hati-hati pokonya yah
ZaldiRendra
Iya. Kakak juga
Lavasha tersenyum kemudian teringat rencananya yang akan kembali pergi keluar walaupun hanya sekedar jalan-jalan sendiri.
☘☘☘
KaevanAlby
Dimana Sha?
LavashaArunika
Dijalan
KaevanAlby
Mau kemana?
LavashaArunika
Jalan-jalan aja
KaevanAlby
Sini
LavashaArunika
Kemana?
KaevanAlby
Kampus
LavashaArunika
Ngapain
KaevanAlby
Sini aja
LavashaArunika
Gak mau ah
KaevanAlby
Dari pada jalan-jalan gak jelas sini ke kampus nanti kita makan
LavashaArunika
Kamu gak sibuk
KaevanAlby
Enggak baru sibuknya nanti malem
LavashaArunika
Makan yah
KaevanAlby
Iya.
LavashaArunika
Aku kesitu, share location aku kan gak tau
KaevanAlby
Giliran makan gratis aja langsung Iya bentar
Lavasha Tersenyum sendiri lalu segera bergegas untuk segera pergi ke kampus Kaevan yaitu Mc master university yang merupakan salah satu kampus terkenal di Kanada.
Lavasha celingukan mencari Kaevan. Beberapa kali Lavasha telpon Kaevan tetapi tetap tidak ada jawaban. Lavasha hanya terus melangkah melihat-lihat kampus dari depannya saja dan mulai berjalan menuju sebuah Mading besar yang ada dipinggir jalan halaman kampus.
Lavasha berdiri dihadapan ribuan kertas kecil yang ditempel dengan semua tulisan tangan yang berbeda-beda yang isi tulisannya sendiri adalah kesan juga harapan-harapan dari mahasiswa-mahasiswi yang kuliah disitu. Bukan hanya kesan dari mahasiswa-mahasiswi yang pernah kuliah tapi juga ada dari sebagian orang yang hanya kebetulan datang dan mampir disana lalu menuliskan harapan-harapannya mulai dari harapan pribadinya sampai harapan ingin kuliah dikampus ini. Lavasha membaca beberapa tulisan tangan itu lalu memeriksa tasnya dan menemukan buku kecil yang selalu dia bawa selama dikanada.
"Aku berharap aku akan kembali kesini, walaupun dengan tujuan yang berbeda:)"
-LavshaArunika^^
Indonesia^^
"Lagi apa si?" Tanya suara yang Lavasha kenal
"Kemana si lama" omel Lavasha kepada Kaevan
"Ya maaf, yaudah ayo pergi. Btw Itu nulis apaan?" Tanya Kaevan dan melangkahkan kakinya melihat apa yang ditulis Lavasha dan sudah ditempel.
"Eits jangan liat" Lavasha menahan Kaevan untuk tidak melangkah melihat apa yang dia tulis
"Lah kenapa? Kamu bikin kesan apa setelah Dateng kesini? Emang kamu dapet kesan dari kampus ini? Kan kamu cuma diem diluar aja apa kesan kamu?" Tanya Kaevan keheranan
"Aduh kaya ibu-ibu deh. Ayo pergi" Lavasha menyeret tangan Kaevan untuk segera pergi dan Kaevan pun menurut.
☘☘☘
Keduanya sudah selesai makan dan keluar dari tempat makan.
"Muka kamu pucet banget. Kamu sakit?" Tanya Kaevan
"Enggak" jawab Lavasha
"Pulang aja yah. Kamu kurang Fit kayanya."
"Aku baik-baik aja Kay. Serius, ini gak ngerasa gak enak badan ko pak dokter"
"Tapi serius kamu pucet."
"Masa sih. Aku cuma gak pake lipstik aja ko makanya keliatan pucet"
"Yaudah-yaudah tapi sekarang pulang yah." Ajak Kaevan
"Yaaah masih siang kali Kay, nyobain kuliner-kuliner pinggir jalan gitu kek"
"Ah udah ayo pulang" Kaevan membukakan pintu mobil untuknya. Dan dengan terpaksa Lavasha masuk.
"Katanya mau nganterin pulang malah kesini" Cibir Lavasha yang sudah ada di apartemen Kaevan.
"Tunggu disini" perintah Kaevan lalu Kaevan pergi dan kembali dengan satu gelas teh manis hangat juga stetoskop yang menggantung dilehernya.
"Minum dulu" perintah Kaevan dan Lavasha menurut "sini gue periksa" Kaevan menggeser badannya lebih dekat
"Ish gak usah Kay aku baik-baik aja"
"Mau gue yang bukain kancing bajunya apa sendiri" tanya Kaevan
"Ih" cibir Lavasha dan membuka satu kancing bajunya dan Kaevan memeriksanya.
Lavasha diam dengan jantung yang berdebar lebih keras dari biasanya. Kaevan Tersenyum penuh arti mendapati detak jantung Lavasha yang tak stabil yang jelas terdengar jelas dialat yang sekarang menempel di d**a Lavasha dan telinganya.
"Detak jantung kamu gak stabil" ucap Kaevan
"Masa sih. Perasaan normal ko" elak Lavasha sedikit kaku
"Yeeh jdi siapa dokternya nih? siapa yang lebih tau!" Omel Kaevan dan mulai memeriksa Lavasah. Kaevan Tersenyum mendengarkan detak jantung Lavasha yang terasa masih ribut di telinganya. "Jantung itu berdetak untuk siapa?" Tanya Kaevan pelan melepaskan alatnya dari d**a Lavasha kemudian berpindah menatap mata Lavasha lekat membuat jantung Lavasha seperti akan loncat.
"He'u" cegukan Pertama Lavasha langsung memegang dadanya dan Kaevan tersenyum Lebar dan menjauhkan tatapannya dari mata Lavasha
"Udah ko. Itu benerin lagi kancingnya mungkin dingin makanya langsung cegukan." kata Kaevan dan Lavasha membenarkan kancingnya.
"Sha? Kamu sering sakit perut?" Tanya Kaevan
"Emh kadang-kadang kalau makanan yang masuk pertama kaya bangun tidur terus makan apa pasti perut langsung sakit."
"Sebelumnya udah pernah tanya ke dokter penyebabnya kenapa?"
"Udah. Katanya Lambung"
"Betul. Jangan telat makan yah."
"Iya dokter" Lavasha Tersenyum
"Nanti malem aku ada tugas jaga di UGD. Kamu disini aja"
"Lah? Kok?"
"Daripada di rumah kakak kamu sendiri."
"Kalau kamu pergi ya tetep aja aku sendiri. Sama aja kali"
"Iya juga si. Yaudah gue mandi dulu nanti gue anterin yah" Dan Lavasha mengangguk setuju
"Sampe sini aja kesanaya aku bisa jalan ko. Kamu buru-buru kan?"
"Serius nih?"
"Iya" Lavasha turun dari mobil Kaevan
"Kalau besok kamu sehat. Besok jalan yah. Gue jemput. Obatnya diminum, langsung istirahat yah itu suhu badan kamu naik. jangan lupa makan paginya."
"Iya dokter. Dokter hati-hati yah" Lavasha Tersenyum dan Kaevan mengangguk lalu tersenyum dan pergi
Lavasha berjalan menuju rumah kakaknya yang tak jauh dari jalan utama dengan perasaan senang. Lavasha terus berjalan dan beberapa kali Lavasha mebelakan matanya. kepalanya terasa pusing. Sesampainya dirumah Lavasha langsung menuju dapur dan segera meminum obatnya lalu pergi ke kamar untuk beristirahat.
☘☘☘
Pukul satu dini hari Lavasha terbangun dan merasa haus tapi dia tidak jadi bangun Karna kepalanya terasa masih pusing dan badannya sekarang menggigil. Tapi Lavasha tetap berusaha untuk bangun lalu berjalan menuju dapur. Lavasha sempat mendengar tawa dari tiga orang yang berbeda dan seperti ada suara laki-laki.
Lavasha berjalan mendekati suara tawa itu yang bersumber dari ruang tamu dan seketika mata Lavasha melebar melihat pemandangan yang ada didepannya melihat kakaknya yang sedang melakukan hal yang tidak wajar dengan dua orang laki-laki yang bertelanjang d**a sedangkan Lavanya yang mengenakan baju super mini.
"Kak Vanya" Kata Lavasha reflex dengan mulutnya yang ditutup.
"Sha" Lavanya pun terlihat kaget kemudian berbicara sesuatu dalam bahasa Kanada kepada kedua laki-laki yang tadi bersamanya dan laki-laki itu pergi menuju kamar Lavnya.
"Kakak..."
"Sha kakak.."
"Jadi selama ini kerjaan Kakak.."
"Sha ta..."
"Kak Vanya kenapa lakuin semua ini. Kak, aku kira kakak satu-satunya orang yang bisa aku percaya dan tempat segalanya. Kakak tau kan tentang pekerjaan ini kakak... Kakak.." Lavasha mulai menangis sekarang
"Sha tapi kakak..."
"Apa kak? Cukup ibu orang yang aku sayang yang ngecewain aku. Kenapa kakak juga sekarang... Dan kenapa pekerjaan ini kenapa?" Bentak Lavasha "kakak gak pantes aku panggil Kakak. Kakak gak bisa aku percaya. Jadi selama ini uang yang kakak kirim buat sekolah Zaldi hasil dari pekerjaan kakak ini? Kakak kenapa lakuin ini? Kakak tau sekarang kakak yang aku punya gak lebih dari apapun cuma sebagai w************n dan....."
"Plakkk" satu tamparan mendarat di pipi Lavasha "puas kamu maki kakak? Iya kakak emang w************n yang berjuang untuk menghidupi dua adiknya supaya bisa sukses. Harusnya kamu berterimakasih bukan malah maki kakak. Tanpa kakak hari ini kamu gak bakalan kaya gini. Apa yang kamu banggain? Kerja kamu setiap malam di cafe? Apa itu cukup selama ini?" bentak Lavanya yang sekarang menangis juga.
"Aku pulang ke Indonesia malam ini" ucap Lavasha dan pergi ke kamarnya lalu membereskan semua barang-barangnya. Lalu kembali kehadapan Lavanya dan mengembalikan kartu kredit Lavanya yang selalu dipakai Lavasha.
"Sha kakak minta ma..."
"Stop kak plis. Aku pamit" Lavasha pergi dengan menahan air matanya
"Sha" panggil Lavanya dan Lavasha tidak menghiraukan panggilan itu dia hanya berjalan lurus dengan air mata yang turun dengan derasnya.
Lavasha terus berjalan dan tanpa sadar dia entah berada dimana. Kepalanya semakin pusing tangannya sudah terlalu sakit Karna terus membawa kopernya. Badannya semakin menggil. Sampai akhirnya dia berhenti dipinggir jalan karna merasa badannya sudah semakin lelah.
☘☘☘
Telpon Kaevan bergetar disaku seragam jas putihnya. Nama Lavasha muncul dilayar hpnya. Kaevan Tersenyum.
"Hallo Sha? Kenapa nelpon malem-malem gini? kangen?" Tanya Kaevan
"Kay bisa jemput aku" suara Lavasha begetar khas orang menggigil dan juga serak
"Sha? Kamu kenapa? Kamu dimana? Kamu gakpp?" Tanya Kaevan yang dengan cepat menyambar kunci mobil dan berjalan setengah berlari
"Aku dipinggir jalan pas pertama kita ketemu. Kalau gak sibuk aku minta tolong jemput, aku dingin. Kalau sibuk gkpp aku bisa nahan ko sampe kamu jemput aku"
"Jangan kemana-mana aku kesana sekarang" Kaevan dengan cepat menginjak Pedal gasnya.
Kaevan menyetir dengan perasaan yang gelisah difikirinnya hanya ada Lavasha.
"Sha" pekik Kaevan yang melihat Lavasha terduduk menggigil. Lavasha Tersenyum ke arah Kaevan yang berjalan menghampirinya. Kaevan menghampiri Lavasha memegang tangannya yang sangat dingin kemudian digesekan nya telapak tangan Lavasha. Lavasha hanya diam kemudian pingsan. Kaevan dengan Panik membawa Lavasha ke dalam mobil.
☘☘☘
Zaldi berjalan ke parkiran menuju motor Vespa kesayangannya.
"Zaldi" teriak Keysha. Zaldi membalikan badannya melirik ke arah suara.
"Kenapa?" Tanya Zaldi
"Pulang sama siapa?"
"Sendiri"
"Langsung pulang ke rumah atau jalan dulu kemana gitu?"
"Masih aja basa-basi ayo naik aku anterin tapi kita makan dulu. Nih helm nya" Zaldi menyodorkan satu helmnya untuk Keysha
"Asiiik. Makasih Zal Zal" Keysha memakai helmnya.
Keduanya masuk ke sebuah cafe.
"Hai Key" Sapa seorang wanita dewasa berparas cantik
"Eh kak Tata" kata Keysha Tersenyum
"Makan?" Tanya wanita itu dan Keysha mengangguk "udah lama nih gak kerumah bang Kavi apa kabar?"
"Bang Kavi baik"
"Syukur kalau gitu. Oh iya Key kemungkinan kakak besok ke Kanada"
"Oh yah? Ketemu Abang?"
"Ya mungkin sekalian tapi intinya ada urusan kerjaan" Keysah mengangguk mengerti
"Yaudah kakak duluan yah cuma minum kopi bentar ko barusan juga" pamit wanita itu "btw pacar Kunci cakep banget" bisiknya ke telinga Keysha
"Apaan si kak" Keysha tersenyum malu lalu melambaikan memanggil kearah wanita yang pergi setelah tersenyum memperbaiki Keysha dan tersenyum ke arah Zaldi.
"Siapa?" Tanya Zaldi
"Oh itu namanya kak Tavesha Amalia. Dia calon tunangan Abang aku. Mereka di jodohin sama Ayah karna ayah kak Tata pewaris utama dari perusahaan yang cukup sukses. Biasalah Zal kaya di sinetron gitu kesepakatan untuk perusahaan dan yang jadi korbannya anak sendiri padahal jelas Abang aku gak pernah cinta atau suka sama Kak Tavesha itu "
"Kamu juga di jodohin?" Tanya Zaldi
"Ih kalaupun iya juga gak mau"
"Tapi kan gak bisa nolak"
"Tetep gak mau Zal ah udah deh jadi bete nih" gerutu Keysha
"Dasar Keysha Alby. Yaudah ayo pesen" perintah Zaldi dan Keysha mengangguk.