bc

Ternyata Istriku kaya Raya

book_age18+
0
IKUTI
1K
BACA
billionairess
blue collar
serious
office/work place
childhood crush
like
intro-logo
Uraian

penghianatan suami kepada istrinya yang dikira miskin dan memilih wanita lain yang lebih kaya dari istrinya yang hanya pekerja kantoran biasa.

chap-preview
Pratinjau gratis
Ternyata Istriku kaya Raya
Ternyata Istriku Kaya Raya Bab 1 Semenjak beberapa Minggu terakhir aku sudah merasakan hal yang tidak biasa dari suami dan keluarganya. Aku memang hidup dikontrakkan yang mas Bagas sewa selama dua tahun pernikahan kami dan begitu pula keluarganya yang ikut menyewa di sebelah kontrakan yang kami sewa. Pagi ini mas Bagas entah kenapa secara tiba-tiba bangun sangat pagi dari hari biasanya dia lakukan membuat aku merasa heran karena sudah beberapa bulan mas Bagas sudah menjadi pengangguran sehingga membuat aku harus bekerja seorang diri. Karena banyaknya karyawan yang terkena PHK dari perusahaan tempat mas Bagas bekerja membuat dia harus mencari lowongan pekerjaan baru lagi akan tetapi sudah beberapa bulan tak kunjung ada panggilan yang masuk. Aku yang memang mempunyai pekerjaan lumayan besar gajinya tak mempermasalahkan hal itu karena rasanya semua merupakan suatu proses perjuangan hidup dalam kehidupan pernikahan kami saat ini. Toh gajiku masih ada yang bisa aku tabung sebagian tanpa mas Bagas tahu berapa banyak gajiku sebenarnya. “ Mas kamu tumben pagi pagi sudah bangun.” Tanyaku sambil menyiapkan sarapan yang sudah aku beli karena tidak sempat untukku memasak hari ini. “ Aku ada interview kerja di kantor milik temanku Rin.” Kata mas Bagas yang terlihat tampan jika dia memakai pakaian kantoran seperti ini. “ Syukurlah,tapi kenapa kamu ga cerita sama aku mas.kalau tau kamu mau interview kan bisa aku siapkan dari semalam yang akan kamu bawa.” Kataku sambil menyuapi satu sendok nasi uduk langgananku. “ Iya aku lupa sayang soalnya Dimas baru kasih tau kemarin sore.” Kata mas Bagas. “ Ouh..” jawabku singkat Tanpa ada pertanyaan lain lagi karena aku juga sedang terburu buru mengingat sekarang waktunya aku harus secepatnya pergi menuju kantor. “ Rin boleh bagi duit ga buat ongkos bensin sama makan siang.” Ujar mas Bagas yang langsung kuberikan satu lembar uang lima puluh ribu dari dompet yang sudah terlihat lusuh. “ Makasih ya Rin nanti kalau aku sudah kerja lagi ,semua gajiku bakal kamu yang pegang.” Kata mas Bagas dengan sorot mata yang dibuat meyakinkan. Aku pun hanya mengiyakan saja dan berpamitan dengan laki laki itu, setelah itu kutinggalkan rumah dengan langkah yang terburu buru mengingat hari ini adalah hari pertama masuk bekerja setelah dua hari libur. Sepanjang perjalanan banyak sekali orang yang berangkat bekerja ataupun anak anak sekolah yang akan pergi ke sekolah. Jangan tanyakan kenapa aku sampai saat ini belum memiliki momongan, karena aku dan mas Bagas sudah sepakat untuk menunda terlebih dahulu karena kondisi keuangan kami yang sedang goyah karena mas Bagas tidak bekerja. Walaupun tabunganku lebih dari cukup untuk membiayai kebutuhan anak anakku nanti tapi biarlah untuk saat ini kami menundanya terlebih dahulu untuk kebaikan kami kedepannya. Mudah mudahan secepatnya mas Bagas bisa diterima bekerja supaya aku bisa merasakan perubahan dalam tubuhku terutama Perut ku ini,tak kupungkiri juga sebagai wanita ingin memiliki anak di usiaku ini. Setelah sampai gerbang aku langsung membayar ojol yang aku pesan tadi melalui aplikasi yang sudah berlalu lalang di negara ini. ” pagi Bu…” sapa karyawan lain yang melihatku. “ Pagi juga…” jawabku sambil tersenyum, entah kenapa semenjak aku diangkat menjadi manager keuangan banyak sekali yang selalu menyapaku. Apakah sehebat itu sebuah jabatan manager yang saat ini aku punya, padahal aku masih sama saja seperti karyawan yang lain,aku tetap seorang manusia biasa dan aku juga merupakan karyawan juga walaupun ya setidaknya posisiku berada diatas mereka. Kubuka pintu ruangan yang perusahaan berikan untukku selama menjadi manajer disini walaupun tidak sebesar ruangan pemilik perusahaan tapi aku sangat nyaman karena selama aku melakukan pekerjaanku tidak ada gangguan dari luar kecuali ada atasan yang datang atau tidak teman karibku yang setiap hari selalu menggangguku ketika jam makan siang tiba. Beberapa kali kuhubungi mas Bagas apakah dia sudah berangkat atau belum karena hari sudah semakin bertambah siang. “ Halo mas.” Tanyaku setelah laki laki itu menjawab panggilanku. “ Iya Rin kenapa.” Tanya mas Bagas. “ Oh gapapa mas cuma mau tanya gimana interviewnya apakah kamu diterima bekerja atau tidak.” Tanyaku penasaran. “ Aku baru sampai Rin sebentar lagi mungkin aku akan dipanggil karena ternyata yang datang lumayan banyak juga.” Kata mas Bagas lirih. “ Ya sudah kalau begitu mas semoga kamu diterima bekerja di sana ya,aku mau lanjut lagi bekerja.” Ujarku. Setelah itu aku melanjutkan kembali pekerjaanku yang semakin bertambah banyak saja. Seperti biasa temanku akan mengajak aku untuk makan siang bersama di kantin kantor karena seperti itulah kebiasaan kami yang jarang untuk keluar kecuali ada acara tertentu dari kantor. “ Rin…” panggil Dewi setelah melongok dari pintu ruanganku yang tiba tiba terbuka sedikit memperlihatkan wajah ayu temanku itu. “ Apa.” Tanyaku pura pura tidak mengetahui maksud kedatangan wanita itu. “ Aishh sok belaga lupa aja kamu ini, cepetan keburu antri nanti.” Kata Dewi yang sangat doyan makan tetapi dia tidak mau mengeluarkan uang banyak,jika ditanya alasannya gajinya harus dikumpulkan untuk membeli sebongkah berlian. Aku Pun hanya tersenyum saja dan merapikan berkas yang sedang aku kerjakan untuk dilanjutkan lagi nanti. “ Rin suami kamu belum kerja juga.” Tanya Dewi. “ Belum wi tapi hari ini mas Bagas lagi interview di kantor temannya.” ujar Arini. “ Kamu kenapa sih masih aja mau hidup sama Bagas udah pengangguran sekarang terus keluarganya ga tau diri.” Kata Dewi sewot. “ Iya gimana lagi wi namanya juga aku kan dijodohkan sama keluarga kami.” Kata Arini. “ Iya lagian kamu mau saja,masih cakepan si Arya kemana mana Rin Rin.” Kata Dewi heran. “ Kamu tau kan orang tuaku gimana, kalau aku ngelawan bisa jadi daging cincang buat bahan pembuatan bakso nanti.” Kata Arini sambil tertawa kecil membuat Dewi kesal dengan jawaban temannya itu. " Iya tapi setidaknya kamu milih juga dari pada nyesel nanti apalagi yang menjalani semua kan kamu bukan orang tua kamu Rin." Kata Dewi. Aku hanya terdiam saja karena Dewi selalu membicarakan hal ini setiap kami berkumpul,tapi nasi sudah menjadi bubur mau bagaimana lagi toh mau protes pun aku tak bisa melakukannya. Dulu ketika ayahku ingin menjodohkan aku dengan mas Bagas statusku masih jomblo karena aku belum memikirkan itu sehingga membuat kedua orang tua ku ingin sekali aku cepat cepat melepaskan masa lajang ku dengan usiaku yang sudah terbilang cukup untuk seorang wanita berumah tangga. " Habis pulang kamu mau kemana Rin." Tanya Dewi. " Pulang lah wi." Kata Arini. " Sekali kali kamu nongkrong bareng kita dong Rin atau ga kita kesalon deh kaya dulu lagi masa semenjak menikah kamu ga bisa kumpul lagi bareng kita lagi." Kata Dewi yang sangat heran dengan sikapku setelah menikah. " Wi kapan kapan saja ya soalnya kan aku sudah menikah dan disana kami tinggal bareng sama keluarga besar suamiku.Bisa bisa aku dicap istri yang ga baik kalau pergi nongkrong dan buang buang uang." Ujarku sambil menghela nafas pelan. Dewi pun hanya diam karena dia sudah tau permasalahan yang sedang aku hadapi ditambah keluarga suamiku yang suka seenaknya sendiri. " Ayo wi kita balik lagi kekantor, banyak kerjaan nih." Kataku sambil merapihkan barang bawaan ku. Setelah itu kami pergi keruangan masing masing yang jaraknya tidak begitu jauh karena Dewi merupakan bawahan ku dikantor walaupun dia temanku tetap jika sudah berada didalam kantor kami harus tetap profesional walaupun terkadang anak itu suka nyelonong masuk kedalam ruanganku.

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
155.8K
bc

Hasrat Meresahkan Pria Dewasa

read
30.4K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
188.7K
bc

TERNODA

read
198.7K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
233.8K
bc

Setelah 10 Tahun Berpisah

read
59.8K
bc

My Secret Little Wife

read
132.1K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook