Sore hari Arkan sampai rumah ia masuk dan menuju ke dapur untuk mengambil minum air putih, hal itu merupakan kebiasaan Arkan. Sampai di dapur ia melihat mbok Sarti dan pelayan lainnya masak makanan dengan menu yang banyak dan variatif.
"Selamat sore den, mau mbok buatkan jus?" sapa mbok Sarti
"Sore mbok, tidak perlu mbok aku mau langsung keatas olahraga dulu" jawab Arkan, ia berlalu dari dapur.
Sampai di lantai 2 ia berpapasan dengan Arsyina. Arsyina berniat kebawah untuk membantu mbok Sarti dan mengambil cemilan.
"Weits sudah pulang nih abangku yang paling ganteng" canda Arsyina
"Hmmm"
"Jawab iya adik ku sayang, bukan cuma hmmm hmmm hmmm kaya nisa sabyan tahu kamu kak" gerutu Arsyina
"Cerewet banget kamu" jawab Arkan tanpa minat
"Di bawah mbok Sarti masak banyak, apa sahabat papa banyak yang datang? " tanya Arkan kepada Arsyina
"Mana aku tahu sih kak, tanya papa aja sana. Bye aku mau ke bawah" Arsyina lalu turun menuju lantai 1
"Dasar kecil" gerutu Arkan sambil tersenyum, ia lalu pergi ke kamar dan olahraga di tempat gym di rumahnya
-
Pukul 7 malam Arkan bersiap - siap karena tamu bentar lagi akan datang, dan mamanya sudah heboh dari sore
"Arkan cepet kesini, kamu harus ikut menyambut tamu kita" omel mama. Arkan tidak menjawab tapi ia mendekat ke mamanya dan duduk diantara Arsyila dan Arsyina.
"Senyum kali dek, biar kelihatan gantengnya siapa tahu dapet jodoh"
"Irit bet senyumnya kak, tapi kak anaknya sahabat papa itu temen aku dia cantik" Timpal Arsyina
"Siapa dek namanya?" tanya arsyila kepada arsyina
"Nama panggilannya Gadis, dia cantik kak ramah juga. Cocok kalau sama kak Arkan" jawab Arsyina. Arkan hanya melirik Syina dengan malas.
Tak lama bel pintu terdengar Arka dan Jessica menuju pintu yang telah dibuka oleh pelayan dan diikuti ketiga anaknya.
"Hai bro lama engga ketemu, makin ganteng aja nih" canda Arka kepada Arga sambil berpelukan ala bapak bapak
"Ya elah bro, dah putih ni rambut udah siap nimang cucu harusnya" balas Arga
"Yuk masuk ngobrol di dalam" Ajak Jessica, sambil menggandeng Sinta.
Sambil jalan bergandengan Jessica berbicara kepada Sinta
"Duh jeng makin cantik aja, apa sih rahasianya?" tanya Jessica
"Apaan sih, kamu juga tuh.Kunci awet muda ya bahagia dong"
"Bener banget jeng, itu Gadis ya? aduh makin cantik aja dewasanya pengin aku jodohin sama si Arkan" jessica berbicara kepada Sinta dan dijawab anggukan kepala dan kekehan oleh Sinta. Gadis yang mendengarnya juga tersenyum malu - malu.
Di sisi lain mata Arkan terpusat kepada seorang gadis yang sejak tadi datang sudah mencuri atensinya siapa lagi kalau bukan Gadis Sarinka Aditama. Begitu juga dengan Gadis, ia dari tadi mencuri - curi pandang kepada Arkan ia terpesona dengan ketampanan Arkan. Arkan merupakan tipe laki-laki Gadis.
Tiba - tiba suara Jessica menyadarkan Arkan bahwa daritadi ia melihat Gadis terus menerus. Jessica mengajak mereka untuk makan malam, ia sudah memasak beberapa makanan kesukaan mereka dan juga untuk Gadis. Jessica pertama kali melihat Gadis sudah sangat suka, ia berharap Gadis menjadi menantunya.
Di meja makan Arka bertanya kepada Arga "Mana si Azka kok engga ikut?"
"Azka ada perjalanan bisnis ke Singapore, ia menitipkan salam kepada kalian" Jawab Arga
Arka melihat Gadis dan berbicara "Gadis sekarang sudah dewasa makin cantik kita dulu bertemu waktu kamu masih kecil,waktu itu Arsyina juga masih piyik. Gadis sudah punya calon belum?"
"Terima kasih om, om juga terlihat makin berkarisma. Doakan saja om agar cepat bertemu" Jawab Gadis dengan sopan
"Pah Gadis ini banyak yang suka loh, tapi belum ada yang nyantol ya Dis. Siapa tahu di sini ada yang menarik hati Dis" ejek Syina kepada Gadis, karena dari awal datang ia melihat kakanya memperhatikan Gadis dansebaliknya.
Gadis menyenggol lengan Syina sambil bergumam apa yang ia bicarakan jangan ngaco. Tapi hanya dibalas cengiran dan tanda peace oleh Syina. Gadis sudah biasa dengan kelakuan Syina karena Syina merupakan teman kuliah Gadis di Paris
-
Makan malam selesai saatnya berbincang - bincang, para orang tua sudah asyik sendiri bernostalgia.
Arsyila dan Arkan mendekati Syina dan Gadis "Hai Dis, gimana kabarnya?"
"Baik kak, aku berharap kakak juga baik dan sehat ya" jawab Gadis sambil tersenyum
"Kakakdengar kamu mau buka butik ya? buatin kakak gaun pesta dong dis mau ada acara nih" pinta Arsyila
"Boleh kak, nanti aku hubungi kakak ya"
"Ok, nanti minta nomor hp kakak ke Syina aja yah" dibalas anggukan kepala oleh Gadis.
"Ar kenalan dong sama Gadis, kamu diem aja sih" Gerutu Arsyila
Arkan menyodorkan tangannya kepada Gadis dan dijabat kembali oleh Gadis "Arkan", " Gadis".
Setelah itu obrolan di d******i oleh ketiga perempuan tersebut, Arkan hanya sebagai pendengar dan melihat Gadis. Gadis yang merasa diperhatikan ia menoleh ke arah Arkan dan tepat mata mereka bersitatap.
"Duh jantung engga bisa diajak kompromi banget, jangan disko dong" ucap Gadis dalam hati. Karena merasa perlu ke kamar mandi akhirnya Gadis bertanya kepada Syina yang ada di depannya
"Na kamar mandi dimana ya? kebelet nih"
"Disamping tangga Dis, mau aku anterin?"
"Engga usah Na bisa kok sendiri"
"Kak aku permisi dulu ya ke kamar mandi" izin Gadis kepada Arkan dan Arsyila
Sampai di kamar mandi Gadis ngaca ia melihat pipinya yang memerah karena malu di tatap Arkan.
"Duh jantung engga bisa ya gausah maraton ginj, gimana kalau didengar kak Arkan bisa malu. Ini juga pipi kok kelihatan kaya pake blush satu wadah" monolog Gadis kemudian ia touch up bedak dan akan kembali ke ruang santai.
Sampai depan pintu, ada anjing kecil yang berada di kaki Gadis, sang anjing jenis Pomeranian. Sang anjing bergerak - gerak minta di gendong, akhirnya Gadis menundukkan badannya untuk mengambil sang anjing. Saat ia akan berjalan keruang santai ternyata Arkan sudah di depan Gadis
"Hei ternyata disini Mongmongnya"
"Ohh nama anjing ini Mongmong. Salam kenal ya mongmong nama aku Gadis" sapa Gadis dan dibalas gonggongan Mongmong yang super cute.
"Iya dia mongmong namanya baru berusia 2,5 tahun, sepertinya dia suka sama kamu" jelas Arkan
"Aku juga suka sama mongmong, mongmong begitu menggemaskan"
"Hmmm apa aku boleh ajak Mongmong jalan kak mungkin suatu hari nanti?" tanya Gadis dengan hati - hati
"Boleh silahkan, tapi dia selalu keluar rumah sama aku. mungkin kita bisa pergi bersama" balas Arkan, ia tak bermaksud ingin jalan berdua dengan Gadis ia hanya ingin Mongmong tidak panik pergi tanpanya.