86) DRAMA ELIN

1260 Kata

Keributan di taman rumah sakit akhirnya usai dengan Elin yang terpaksa pergi. Wajahnya masih terasa panas—bukan hanya karena tamparan keras Keira, tapi juga karena malu dipermalukan di depan begitu banyak pasang mata. Harga dirinya terkoyak. Padahal, ia sempat membayangkan momen itu akan jadi panggung kemenangannya. Ia ingin melihat Keira hancur, menangis, menyalahkan nasib, lalu jatuh berlutut di hadapannya. Ia ingin Keira terlihat lemah, sementara dirinya tampil sebagai pemenang. Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Keira sama sekali tidak gentar. Tamparan itu adalah bukti bahwa Keira masih berdiri, masih berani melawan. Ditambah Sheena yang setia menempel bak anjing penjaga, membuat Elin semakin muak. Dengan napas terengah dan pipi berdenyut, Elin melangkah menjauh dari kerumunan. S

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN