Pemberitaan tentang batalnya pernikahan Elin dan Elang meledak di dunia maya. Video pengakuan cinta yang dibalut obsesi dan keputusasaan itu ditonton ribuan pasang mata, disebar, dijadikan bahan tertawaan, simpati, bahkan empati. Namun bagi Elang, semua itu tak lebih dari duri-duri yang menusuk batin—kenyataan bahwa cinta yang telah ia buang kini tidak lagi berguna, lebih menyakitkan daripada apa pun yang pernah ia rasakan. Elang tak tahu bagaimana caranya mengungkapkan duka. Ia bahkan tak tahu harus mulai dari mana. Yang ada hanyalah penyesalan yang menumpuk begitu dalam hingga menyesakkan napas. Keira... gadis yang dulu begitu lembut dalam genggamannya, kini sudah tak bisa digapai lagi. Ia bukan hanya kehilangan, tapi membuang dengan tangannya sendiri—demi nafsu sesaat. Andai saja ia b

