Tubuh Keira masih di atasnya. Tapi tak ada lagi lengkungan pinggang yang menantang, tak ada gerakan provokatif atau desah yang meminta dibalas. Yang tersisa hanya diam yang lembut, dan napas yang belum benar-benar pulih. Ia merebah perlahan di d**a Delon yang naik-turun tak beraturan, membiarkan jantung mereka menyatu dalam irama rindu yang baru saja dilepaskan. Rambut panjangnya tergerai liar, menutupi sebagian wajah mereka. Kulitnya berkeringat, masih hangat, beraroma tubuh Delon. Di dalam kamar hotel yang sunyi, waktu seperti melambat. Dunia luar lenyap. Hanya mereka berdua. Dua tubuh, dua napas, dua hati yang tak bisa lebih telanjang daripada sekarang. Tangan Delon masih terikat dengan dasinya sendiri, terulur di atas kepala, namun tak ada tanda keberatan sedikit pun di matanya. Just

