64) BOCAH DUA EKOR MALAH MAU KABUR

1250 Kata

Setelah Tante Rita meninggalkan ruangan, Elin hanya bisa tertunduk lesu. Ia tahu, apa yang dikatakan wanita itu adalah kenyataan pahit. Tapi logika yang dibalut ego menolak mengiyakan. Dalam benaknya, Elin hanya mencari celah untuk bangkit dari keterpurukan. Ia tidak ingin tenggelam sendirian dalam luka sebesar ini. Dan yang lebih kejam dari semuanya—dia merasa, jika dirinya harus hancur, maka mereka yang ikut terlibat juga harus ikut jatuh bersamanya. Tangannya meraih ponsel. Jari-jarinya gemetar saat membuka salah satu file yang tersimpan di dalamnya. Persetan dengan rasa malu. Persetan dengan sanksi sosial. File ini akan menjadi bom. Bom yang meledak, dan menghancurkan pria itu bersamanya. Dengan seringai dingin yang menjalar di bibirnya, Elin tertawa kecil. Ia akan membuat keluarga A

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN