Don terduduk lelah, bersandar di kursi empuknya. Algie baru saja keluar dari ruangannya, pintu itu baru saja menutup. Ia memuntir kumisnya sedikit seraya berpikir keras.
Pertemuan dengan Algie barusan benar- benar menguras pikirannya, dan itu bukan karena kecongkakan pemuda pirang berkacamata itu. Dan bukan juga karena permintaan untuk perlindungan atas seseorang yang baru di The Misk.
Namun seseorang yang baru itulah yang dicemaskannya.
*30 menit yang lalu*
Don duduk dengan punggung tegak menatap Algie lekat- lekat. Pandangannya menaksir- naksir sesuatu, berusaha menilai dan menyelami apa yang ada di pikiran anak muda di depannya.
“Kau bilang pemuda itu berasal dari Bumi.”
“Ya,” sahut Algie acuh tak acuh. “Memangnya kenapa?”
Don terdiam sejenak, sedangkan Algie bingung dalam kekiku
