Keluarga baru

1118 Kata
Emmm,, egg "aduhh, sakit banget pala gue" batin Keyria sambil memegang kepalanya. "Nona, nona syukurlah nona sudah sadar" teriak seorang perempuan paruh baya yang bahagia melihat nonanya sadar. Selang beberapa saat datang seorang dokter beserta perawat. Dokter bertanya bagaimana keadaannya Keyria bingung sebenarnya dia ada dimana dan siapa orang yang memanggilnya tadi nona, bahkan dirumahnya dulu dia selalu dihina oleh keluarganya bahkan pembantunya sendiri. "Siapa kalian?" tanya Keyria bingung melihat orang yang tak dikenali sama sekali. "Nona ini bi Siti, apa nona Anes lupa sama bibi" ucap bi Siti khawatir pada anak majikannya. Dokter langsung menyuruh bi Siti tuk mundur terlebih dahulu sebelum kemudian dokter memeriksanya. Kemudian dokter bertanya "apakah kamu tidak ingat siapa dirimu dan keluargamu?" Keyria masih belum mengerti apa yang terjadi, apa tadi dokter bilang dirinya melupakan keluarganya jelas dia masih ingat siapa dirinya dan bagaimana perlakuan keluarganya kepada dirinya batin Keyria. Sesaat keyria termenung tiba-tiba saja kepalanya begitu sakit dan terlihat kilasan banyak memori yang memenuhi kepalanya, sekarang dia paham jadi dia bertransmigrasi ketubuh anak bungsu dari keluarga Andra yang bernama Anestia Prameswari Andra seorang yang sangat disanyangi oleh kedua orang tuanya tetapi saudaranya sangat acuh terhadap dirinya karena sikapnya yang selalu berpenampilan kurang bahan dengan dan selalu bergelayut kepada salah satu sahabat kakaknya. Pantas dia selalu diacuhkan sama kakaknya orangnya tidak tahu malu sekali. "Is kenapa sih gue harus bertransmigrasi ketubuh nih orang, pantas banyak yang benci kelakuannya gak tau malu udah ditolak masih aja nempel, suka membully lagi, itu bukan gue banget" batin keyria menjerit. Yang jadi masalah sifatnya begitu terbalik dengan dirinya yang tomboy dan keras kepala. "Lah bodo amat gue bakal jadi diri gue sendiri dan merubah pandangan orang lain terhadap nih diri" monolog Keyria. Ya Keyria akan menjadi Anistia tetapi dengan sifat asli Keyria tentunya, dia akan memanfaatkan kehidupan keduanya. Ia yang akan melawan saat tersakiti tidak seperti dulu yang diam saja bila disakiti oleh keluarganya, karena janji kepada mendiang ibunya. "Bagaimana keadaan nona dok?" tanya bi Siti pada dokter melihat Keyria seperti orang linglung. "Ngga papa" bukan dokter yang jawab tapi Keyria. "Iya keadaannya sudah mulai membaik" saut dokter dan berlalu. "Non nggak apa kan?" Tanya bi Siti takut. "Gak apa apa aku baik bi" jawab Keyria tersenyum, bi Siti kaget biasanya nonanya akan marah jika ditanya selain keluarganya tapi sekarang malah tersenyum. Keyria yang melihat raut wajah kaget bi siti langsung tersenyum lebar "tenang bi aku bukan Anes yang dulu kok, anes sekarang sudah berubah" ucap Keyria menepuk pundak bi Siti. "Oh ya bi dimana papa sama mama?" Tanya Keyria. "Ibu dan bapak sedang ada kerjaan diluar kota non" ucap bi Siti, Keyria hanya menganggukkan kepalanya. Ya papa dan mama Anes sering keluar kota dan luar Negeri karena mengurusi bisnisnya. Tapi mereka selalu sempat menanyakan bagaimana kabar anak-anaknya, apalagi anes anak bungsu, anak perempuan satu-satunya, yang selalu dimanja dan diperhatikan dari pada kedua abangnya. Tiba-tiba saja ada yang membuka pintu ruang rawat Keyria dengan sangat kasar terlihat orang tua Anes dan kedua kakaknya memasuki ruangan. "Nak kamu gak apa-apa kan?" Tanya Raina mama Anes sambil memutari tubuh putrinya cemas. "Anes gak apa-apa ko ma" ucap Anes tersenyum. "Kamu yakin, masa iya gak apa masuk rumah sakit sampai dirawat dan gak sadar beberapa hari" bukan Raina yang bicara melainkan Raka papa Anes. Anes cuma cengengesan menampilkan gigi putihnya, pasalnya semenjak kejadian anes tercebur kedanau, Anes tak sadarka diri selama 4 hari lamanya, bagaimana bisa dibilang baik-baik saja coba. Anes beruntung masih memiliki orang tua lengkap yang penuh perhatian kepadanya, dan mempunyai dua orang abang walau cuek pada dirinya, tapi sayngnya mereka gak tau kalau putri mereka sudah gak ada lagi didunia ini karena ada yang mendorongnya kedanau pada saat kemping beberapa hari lalu, 'miris' batin Keyria. "Ma kita keluar dulu ya" ucap Javin dan Anan kedua abang Anes. "Lah kan baru aja sampe masa iya langsung pergi lagi, kalian itu abang seharusnya menjaga adeknya bukan diem aja saat adeknya celaka" omel mama Raina. "Iya ma kan lagian disini ada mama, papa dan bi Siti yang jagain anes" ucap Anan malas. "Ya udah deh sana pergi" usir mama Raina. "Ko mama ngusir sih" Javin kesal. "Kan kalian tadi yang mau pergi, bukan mama yang mau ngusir" "Iya, iya" ucap kedua abang Anes bersamaan berlalu pergi. "Dek, kamu gak apa kan?" Tanya mama, sambil membelai rambut Keyria. "Gak apa kok ma" Keyria tersenyum. "Kamu udah makan?" Keyria menggeleng "Ya udah sekarang makan yang banyak biar cepat sembuh" ucap mama menyuapi Keyria. "Mama sama papa kata bibi lagi ke luar kota?" Tanya Keyria. "Iya tadinya, saat mendengar kamu kecelakaan pas dikemping papa sama mama langsung balik ke Jakarta" ucap papa. "Tuh kan kamu dibilangin gak usah ikut malah ngeyel ingin pergi, jadi beginikan" mama kesel. "Iya maaf lagian kan dah terjadi" Keyria cengengesan. Kalau kecelakaan itu gak terjadi sama Anes gak mungkin juga gue ada disini, mungkin ini yang dinamakan takdir, gue gak akan menyia-nyiakan kesempatan ini, "makasi Anes karna tubuhmu aku bisa hidup kembali, gue janji akan jaga baik keluarga lu" batin keyria. "Ya udah kamu istirahat gih, agar segera pulih" mama menidurkan Keyria lalu menyelimutinya sampai d**a dan mencium kening Keyria. Papa dan mama Anes pergi menuju kantin RS, disana terlihat kedua anak lakinya langsung menghampiri mereka. Brakkk Mama menggebrak meja, mereka jadi pusat perhatian dikantin RS, papa pun minta maaf atas kelakuan istrinya itu. Javin dan Anan yang ingin marah hanya mengelus d**a, marah pun gak ada gunanya takut dosa melihat mamanya menggebrak meja. "Astagfirullah ma" ucap Anan mengelus d**a, Javin dengan santai menyeruput minum saat mamanya menatap mereka tajam. Javin sudah tau akan ditanya dan diceramahi mamanya soal kecelakaan yang menimpa adiknya. "Apa mau marah hah" marah mama. "Bukannya mama yang marah ya" ucap Anan. "Kamu tuh ya nyaut terus kalau mama lagi ngomong" mama Raina menjewer Anan dan melepaskannya. "Jelaskan" ucap mama duduk didepan Javin dan Anan diikuti papa Raka. "Apa yang dijelaskan ma" ucap Anan mama pun menggebrak meja lagi tapi tak terlalu keras. "Kenapa gak jagain adek kalian?, kenapa adek kalian sampai tenggelam didanau?" "Ma, kan itu kecelakaan ya gak ada yang tau" ucap Javin jengah selalu mereka yang salah saat adeknya celaka. "Kan udah mama bilang jaga adek kalian" Javin pun menggebrak meja "ma lagian salah dia sendiri udah dilarang malah maksa buat ikut" Javin meninggalkan kantin RS. "Maafin bang javin ya ma dia lagi emosi jadi gak bisa dikontrol" ucap Anan menyusul Javin. Anestia Ayudina Andra nama Keyria sekarang yang mempunyai papa dan mama bernama Raka Pramuda Andra dan Raina putri, kedua abangnya pertama Javin baragas Andra dan kedua Anandito Ayudanu Andra selaku kembaran Anes. Anes mempunyai satu sahabat yang paling setia bernama Talita Heristia yang selalu mendampingi dan menasehati Anes ketika melakukan kejahatan walaupun dianggap angin lalu setiap ucapannya kepada Anes.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN