“Kelamaan…” sungut seorang laki-laki kepada laki-laki yang duduk di depannya. “Sabar, Mas…” bisik laki-laki lain yang duduk di sebelah laki-laki pertama sambil mengelus-elus d**a laki-laki tersebut dengan gerakan gemulai. Amran menoleh ke arah samping dan hanya bisa menganggukkan kepalanya. Laki-laki gemulai yang duduk di sebelah Amran sambil memeluk pinggang Amran itu lalu mengalihkan pandangannya ke arah Arya yang duduk di depan mereka berdua. “Sebenarnya ini kurang sedikit lagi kok,” kata laki-laki gemulai bernama Damar ke arah Arya. “Iya, tapi kata Widya, bakalan susah, ada Lina yang mengawasi semua gerak-gerik Widya,” jawab Arya. “Cih…” dengus Amran kesal. Damar hanya tersenyum kecil ketika melihat kekasihnya penuh emosi. Dia tahu kalau Amran sudah merencanakan semua ini sejak

