Agresif!

1652 Kata

“Ehum, Gab.” Nafas Gilly memburu, setelah Gabriel mengizinkannya menarik nafas dalam-dalam setelah ciumman panas mereka di dalam lift. Setelah mereka berada di dalam kamar. Gabriel mulai melakukan serangan. Cumbuan buasnya itu menguasai bibir mungilnya. Dengan dadda yang naik turun, Gabriel mengatur nafasnya yang sama memburu. Gabriel menatap intens. “Aku menagih perkataanmu,” bisik laki-laki itu dengan suara seraknya. Satu tangan kekarnya mengusap lembut wajah cantik Gilly. “Kau sudah berjanji padaku akan melayaniku dan juga memuaskanku.” Tatapan mereka terkunci. Mata yang selalu menatapnya tajam penuh permusuhan itu akhirnya berganti dengan tatapan memuja. Dalam diam Gabriel menunggu jawaban Gilly yang masih bungkam. “Kau lupa atau akan ingkar janji lagi, hm?” tanya Gabriel, lagi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN