Bangsawan dan Negeri Lain

2611 Kata

Langkah kaki kecilnya itu terburu, semakin cepat hingga berlari-lari kecil. Tepat di depannya sebuah mobil ungu lewat, gadis dengan rambut tergerai sedada itu segera berteriak, "Mang tunggu! Woy angkot, angkot! AMANG ANGKOT!!" Suara teriakannya itu mungkin bahkan sampai kerasnya bisa terdengar oleh satu kompleks. Ibu-ibu yang sedang menyapu di halaman rumah, sampai menjatuhkan sapu dan menutup kedua telinga. Juga bapak-bapak sedang bersiul ria menatap burungnya, terlonjak kaget hingga jatuh terguling. "Astaghfirullah, neng itu suara apa toa masjid?" gumam bapak-bapak itu sambil mengelus d**a. "Heh, Mala untung ibu enggak jantungan!" pekik Bu Idah, tetangganya itu sudah bersiap melempar sapu sebelum gadis yang dipanggil Mala itu terbirit, kabur. Seakan memang tuli Mala terus berteriak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN