KCBLA 1
Samuel, seorang pemilik perusahaan sukses, dan Shazia sang kekasih yang telah menemaninya selama lima tahun. Mereka saling mencintai dan memiliki rencana untuk masa depan bersama. Mereka bahkan telah menyiapkan hari untuk pertunangan mereka, yang akan diadakan dalam beberapa minggu lagi.
Suatu hari, Shazia mengunjungi Samuel di kantornya dan melihat Samuel sedang berbicara dengan seorang wanita yang tidak dikenalnya. Shazia merasa sedikit cemburu, tetapi dia tidak ingin mempermasalahkan hal itu.
"Kamu sedang sibuk?" Shazia bertanya kepada Samuel setelah mereka meninggalkan kantor.
"Ya, sedikit. Aku sedang membahas proyek baru dengan tim," jawab Samuel.
Shazia tersenyum dan memegang tangan Samuel. "Aku tidak ingin mengganggu kamu. Aku hanya ingin melihat kamu sebentar," katanya.
Samuel tersenyum dan memeluk Shazia. "Aku senang kamu datang. Aku memang sedang membutuhkan sedikit waktu untuk fokus pada pekerjaan," katanya.
Namun, Shazia tidak bisa menghilangkan perasaan bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Dia merasa bahwa Samuel sedang menyembunyikan sesuatu darinya, tetapi dia tidak tahu apa itu.
Beberapa hari kemudian, Shazia meminta Samuel untuk menghabiskan waktu bersama di rumah, tetapi Samuel menolak dengan alasan pekerjaan. Shazia merasa sedikit kesal, tetapi dia tidak ingin mempermasalahkan hal itu.
"Aku akan datang ke rumah nanti malam, aku janji," kata Samuel.
Namun, ketika malam tiba, Samuel tidak datang ke rumah. Shazia mencoba menghubungi Samuel, tetapi ponselnya tidak aktif. Shazia merasa sangat khawatir dan tidak bisa tidur.
Keesokan harinya, Shazia memutuskan untuk mengunjungi kantor Samuel untuk meminta penjelasan. Ketika dia tiba di kantor, dia melihat Samuel sedang berbicara dengan wanita yang sama yang dia lihat beberapa hari sebelumnya.
"Siapa wanita itu?" Shazia bertanya kepada sekretaris Samuel.
"Oh, dia adalah asisten baru saya, Margaretha," jawab sekretaris.
Shazia merasa sedikit lebih tenang, tetapi dia masih merasa bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Dia memutuskan untuk menunggu Samuel di luar kantor dan meminta penjelasan tentang kepergian Samuel semalaman.
Ketika Samuel keluar dari kantor, Shazia langsung menanyakan tentang kepergian Samuel semalaman. Samuel memberikan alasan yang tidak masuk akal, dan Shazia merasa bahwa Samuel sedang berbohong.
"Aku... aku harus pergi ke luar kota untuk pekerjaan," kata Samuel.
Shazia tidak percaya. "Kamu tidak memberitahu aku sebelumnya," katanya dengan nada kesal.
Samuel mencoba untuk meminta maaf, tetapi Shazia merasa bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Dia memutuskan untuk memantau Samuel lebih dekat dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Shazia memutuskan untuk memantau Samuel lebih dekat dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Dia tidak ingin mempercayai bahwa Samuel sedang berbohong kepadanya, tetapi dia tidak bisa menghilangkan perasaan bahwa ada sesuatu yang tidak beres.
Beberapa hari kemudian, Shazia meminta Samuel untuk menghabiskan waktu bersama di taman. Samuel setuju, dan mereka berdua berjalan-jalan di taman sambil menikmati cuaca yang cerah.
"Aku senang kita bisa menghabiskan waktu bersama," kata Shazia sambil memegang tangan Samuel.
"Aku juga," jawab Samuel sambil tersenyum. "Aku merasa bahwa kita sudah lama tidak menghabiskan waktu bersama."
Shazia tersenyum dan memeluk Samuel. "Aku juga merasa itu. Aku tidak ingin kita terlalu sibuk dengan pekerjaan dan lupa tentang kita."
Samuel memeluk Shazia kembali dan berkata, "Aku tidak akan pernah lupa tentang kita, Shazia. Kamu adalah segalanya bagi aku."
Shazia merasa bahwa Samuel benar-benar mencintainya, dan dia tidak ingin mempercayai bahwa Samuel sedang berbohong kepadanya. Dia memutuskan untuk tidak memikirkan tentang kecurigaan dirinya dan menikmati waktu bersama Samuel.
Namun, ketika mereka sedang berjalan-jalan di taman, Shazia melihat Samuel menerima pesan teks dari Margaretha. Shazia merasa sedikit cemburu, tetapi dia tidak ingin mempermasalahkan hal itu.
"Aku harus pergi ke kantor sebentar," kata Samuel sambil meminta maaf kepada Shazia.
Shazia tersenyum dan berkata, "Tidak apa-apa, aku mengerti. Kamu harus bekerja."
Samuel memeluk Shazia dan berkata, "Aku akan segera kembali kepadamu."
Shazia merasa bahwa semuanya akan baik-baik saja, tetapi dia tidak tahu bahwa Samuel sedang menyembunyikan sesuatu yang besar darinya.
Shazia masih merasa jika semua masih tetap sama setelah pertemuan terakhir mereka di taman. Namun, beberapa hari kemudian, dia mulai merasa bahwa Samuel semakin sulit untuk ditemui bahkan untuk sekedar di hubungi atau membalas pesannya saja sudah sangat sulit Shazia dapatkan.
Shazia mencoba menghubungi Samuel beberapa kali, tetapi ponselnya tidak aktif. Dia juga mencoba mengunjungi kantor Samuel, tetapi sekretarisnya mengatakan bahwa Samuel sedang tidak ada di kantor.
"Apa yang terjadi?" Shazia bertanya kepada sekretaris Samuel. "Biasanya Samuel selalu ada di kantor pada jam ini."
"Maaf, nona Shazia," jawab sekretaris. "Tuan Samuel sedang sibuk dengan proyek barunya, beliau berpesan jika tidak bisa di ganggu apalagi dihubungi saat ini." lanjut sekretaris tersebut sedikit merasa bersalah. Sekretaris tersebut sangat tahu tentang hubungan terlarang Bosnya dengan asistennya. Hanya saja untuk mengungkapkannya dia sama sekali tidak memiliki nyali.
Shazia merasa sedikit kesal dan khawatir. Dia tidak mengerti mengapa Samuel semakin sulit untuk ditemui. padahal hari pertunangan mereka sudah sangat dekat. Dan semua masih belum clear 100%.
Beberapa hari kemudian, Shazia memutuskan untuk mengunjungi kantor Samuel lagi. Namun, kali ini dia tidak bisa masuk ke kantor karena ada rapat yang sedang berlangsung.
"Maaf, Nona Shazia," kata sekretaris. "Tuan Samuel sedang rapat dengan timnya dan tidak bisa diganggu saat ini."
Shazia merasa frustrasi, rasa khawatirnya jauh lebih besar dari rasa cemburu yang saat ini di rasakannya. Dia tidak tahu apa yang terjadi dengan Samuel dan mengapa dia semakin sulit untuk ditemui. Padahal kedua orang tua Samuel berkata jika putra mereka selalu menyempatkan diri untuk sekedar mengobrol ataupun bertemu sejenak dengah. Shazia di tengah kesibukannya di perusahaan.
Dia memutuskan untuk menunggu Samuel di luar kantor, berharap bahwa Samuel akan keluar dari rapat dan bisa berbicara dengannya.
Namun, setelah menunggu beberapa jam, Shazia tidak melihat Samuel keluar dari kantor. Dia merasa bahwa ada sesuatu yang tidak beres dan memutuskan untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Apa yang di rasakan Shazia akhir akhir ini tentang sikap Samuel begitu berbeda. Seperti ada suatu hal yang cukup besar terjadi di belakangnya.
Shazia bukan perempuan biasa. Dia memiliki perusahaan yang cukup besar dan sukses, meskipun dia bekerja di balik layar. Tapi berkat usaha dan juga pengorbanannya perusahaan yang di ristisnya dari minus, bisa berkembang dengan begitu pesat. Shazia juga memiliki kepribadian yang kuat dan mandiri, serta memiliki visi dan misi yang jelas untuk perusahaannya.
Shazia dan Samuel memiliki hubungan yang kompleks. Meskipun Samuel memiliki perusahaan yang besar dan terkenal, Shazia memiliki pengaruh yang cukup besar bagia perusahaan milik samuel. Shazia sering memberikan saran dan dukungan kepada Samuel dalam mengambil keputusan bisnis.
Namun, sekarang Shazia merasa bahwa Samuel semakin menjauh dari dirinya. Dia tidak tahu apa yang terjadi dengan Samuel dan mengapa dia semakin dekat dengan Margaretha.
Shazia memutuskan untuk menggunakan kekuasaannya untuk mencari tahu apa yang terjadi dengan Samuel. Dia meminta tim investigasinya untuk memantau kegiatan Samuel dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.
"Aku ingin tahu apa yang terjadi dengan Samuel," Shazia berkata kepada tim investigasinya. "Aku ingin tahu apa alasannya menjauh dari aku dan kenapa harus di saat hari pertunangan kami sudah tinggal hitungan hari" lanjutnya.
Tim investigasi Shazia mulai memantau kegiatan Samuel dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Mereka menemukan beberapa informasi yang menarik...