18. Penjelasan

999 Kata
Tap love nya kakak...makasih ya udah mau baca... Arlan, Bima, dan Erik saling berkenalan dengan Anita. Arlan memang hendak bertanya sesuatu namun dia mengurungkannya. Arlan pernah melihat foto Anita di HP Steve, dia mengingat itu setelah beberapa saat. Dia akan menanyakan nanti saja. Anita memindahkan makanan dan camilan yang dibawa teman-teman Yoshi tadi dan menata dimeja. Sambil sesekali menyimak diskusi mereka tentang kasus yang sedang mereka tangani. Setelah selesai menata makanan, Anita membawa toples camilan pada mereka. Anita mengambil duduk di samping Yoshi agak mundur biar tidak mengganggu. "udah ah istirahat dulu...kesimpulan kasus aku serahkan pasa dokter Yoshi yang terhormat" ucap Bima sambil merebahkan badannya, seraya menyerahkan mouse pada Yoshi. "ya...aku setuju dia nanti bisa bertanya pada profesor Abdi" timpal Bima sambil mengambil toples camilan. Arlan dan Yoshi masih membaca apa yang mereka tulis tadi sambil diskusi kecil. "Anita..kamu temennya Steve bukan?" tanya Arlan saat tanpa sengaja berdua di dapur. "eh..iya kak Steve satu kelas sama aku" jawab Anita sambil meletakkan gelas kotor tempat cuci. "oh...aku kakaknya Steve apa kamu tahu?" "Hah..Steve ga pernah cerita kak. beneran kak Arlan kakaknya Steve?" tanya Anita heran. Steve tidak pernah cerita tentang saudaranya. yang dia ceritakan biasanya mama dan papanya. "iya dia adikku. Maaf ya Anita aku mau tanya sesuatu sama kamu" Arlan menghadap ke Anita. "Kamu tahu tidak kalau Steve itu naksir kamu?" Nada Arlan ada sedikit penekanan. "Iya kak aku tahu, Steve juga ngomong tapi aku dan Steve berteman" Arlan mulai memijat ujung hidungnya.Kali ini dia benar tampak marah. "Steve sudah tahu hubungan kamu dan Yos?" Anita hanya mengangguk. Dia sadar sudah bersalah pada Steve. "Kamu...tahu tidak seberapa cintanya Steve ke kamu?" Arlan menekan suaranya, terdengar menyakitkan memang apalagi Arlan nampak marah dan langsung pergi setelah meletakkan gelas kotor dengan keras. Anita mengelus dadanya. Ya dia sadar seberapa sakitnya ditolak oleh orang yang kita sukai. Ya dia tahu Steve sedang sakit hati dengannya. Tapi tidak mungkin bukan karena kasihan lalu menerima Steve, ini lebih menyakitkan dari penolakannya sekarang. Anita hanya duduk didekat jendela dapur melihat jalan raya yang sepi. Ada beberapa anak kecil yang sedang bermain disana. "Kenapa duduk disitu?" Yoshi menghampiri Anita lalu melirik keluar jendela dimana ada anak-anak bermain. "gapapa" jawab Anita singkat lalu beranjak dari sana. Mereka keruang tamu dimana teman-teman Yoshi berkumpul. "kalian bener udah mau nikah?" tanya Bima pada Yoshi yang baru saja duduk dengan Anita. "ya..nunggu lulus dulu lah Bim" jawab Yoshi kali ini membuka kaleng minuman bersoda lalu menyerahkan ke Anita. "Tadi malem Anita nginep sini?" tanya Erik dan hanya diangguki Yoshi. Erik hanya bisa membungkam mulutnya sendiri. "kalian..." "jangan mikir macem-macem deh!" sergah Yoshi sebelum Erik melanjutkan omongannya. Bima dan Erik kemudian cekikikan. " kirain es batu kamu udah cair Yos...ternyata belum ya.." ejek Bima sambil tertawa ngakak. Arlan hanya diam saja sejak tadi. "apaan sih!" Yoshi melemparkan bantal ke Bima. Anita sampai merah padam wajahnya. "jangan dengerin mereka Nit. Mereka emang mulutnya ember" "lu tau gak Nit dia itu paling anti sama cewek, tapi kenapa sama kamu enggak?" Arlan yang dari tadi diam akhirnya bersuara meski dengan nada yang kurang menyenangkan. "penasaran sejak kapan juga kalian dekat, kek nya aku ga pernah lihat kamu jalan sama dia Yos" lanjut Arlan lagi. "Dah lama Ar...tapi baru launching bulan kemarin" jawab Yoshi dengan tenang. "jadi kalian baru sebulan jadian?" Erik bangun dari selaonjoran dan serius bertanya pada Yoshi. "gak jadian, tapi aku lamar" Hah...mereka bertiga melongo. "kita gak bisa sering ketemu, jadi diseriusin aja sekalian" ucap Yoshi enteng. "Dari tadi kamu diem aja Nit.." Arlan melirik pada Anita yang duduk anteng disebelah Yoshi. "kan udah dijawab sama kak Yoshi" Bener juga, pikir Arlan. "Eh Yos..kamu tau gak kalau dia temen Steve adik aku?" "iya aku tahu" jawab Yoshi enteng. Jadi Yoshi udah tahu tentang Steve dan Anita, pikir Arlan. "Mereka temenan akrab banget bahkan ayahnya Anita tuh suruh Steve jagain dia Lo, kamu gak cemburu kan?" ucap Arlan lagi. "Justru aku mau makasih sama Steve Ar...dia udah jagain Anita selama ini." jawaban Yoshi ini membuat Anita bertanya-tanya. Jadi selama ini Yoshi udah tahu hubungan Steve dan dia. "Tunggu...Steve adik lu Ar?" tanya Bima tidak mengerti. "Memang ada hubungan apa sih?" Bima menatap Yoshi dan Arlan bergantian. "Kami berteman kak...saya sudah jelaskan pada Steve. Meski sekarang dia gak mau ngomong sama saya tapi benar saya dan Steve jelas diantara kami, kami hanya berteman." Anita buka suara berusaha menjelaskan. "Jangan naif atau munafik Anita. Selama ini Steve sudah berharap banyak padamu. Pantas saja dia..." Sering nangis kalau malam. Arlan tidak jadi melanjutkan kalimatnya. Meskipun dia juga kecewa dengan sikap Anita pada Steve, tapi tidak mungkin mengatakan kelemahan adiknya sendiri bukan. Erik yang dari tadi hanya diam sambil berkacak pinggang tidak tahan dengan situasi seperti ini. "kalian ini apaan sih! udah ah...aku mau balik ke kos" Erik menyerobot tas punggungnya dan berlalu meninggalkan mereka. "Aku juga...mau jalan dulu ya..." Bima juga ngibrit menyusul Erik. Tinggal mereka bertiga sekarang. Arlan menghela nafas kasar, mengalihkan matanya pada Anita sekarang. "Apa kau sudah memberitahu Yoshi bagaimana keluargamu pada Steve?" tanya Arlan "dan juga kau Yos...apa kau sudah memberitahu ayah Anita tentang hubungan kalian?" mata Arlan beralih lagi. "Belum" "Belum" Anita dan Yoshi bersamaan. Arlan mengangkat tangannya tak mengerti. "Jelaskan sekarang Anita..." kali Yoshi memandang serius pada Anita menuntutu penjelasan. Anita menghela nafas sebentar. "Hubunganku dan Steve aku sudah mengatakan pada Steve sejak dulu kalau aku hanya bisa berteman dengannya kak Arlan..aku tidak tahu sekarang salahku dimana? aku tidak bisa pura-pura menerima Steve hanya untuk menyenangkannya" "..." Arlan jengah mendengar penjelasan Anita. "Aku tahu Steve sangat dekat dengan ayahku tapi aku tidak bisa. Aku lebih bahagia kalau Steve bisa menemukan orang lain dari sekarang daripada nanti. Aku sangat yakin Steve bisa menerima keputusanku." "..." Yoshi sekarang tambah bingung apa sebenarnya hubungan Anita dan Steve?? "Tunggu..tunggu...Anita bisakah kau jelaskan lagi" "kak yos..." Sebenarnya Anita ingin bercerita tapi belum ada waktu yang pas saja. "Aku juga ingin tahu alasan mu Anita jadi tolong katakan pada kami berdua" Arlan sekarang lebih santai tidak sekeras tadi. Dia duduk di sofa diikuti Yoshi dan Anita
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN