"Santet?!" Safira masih terheran. Kata-kata itu tak asing baginya, hanya saja ia merasa aneh saat mendengarnya. "Iya, santet." Nyi Dhete memperjelas. Ia menatap Safira serius. "Santet adalah ilmu hitam, tenung, dan guna-guna. Ilmu itu bisa melukai siapapun yang menjadi sasarannya, tanpa harus menyentuhnya," jelasnya. Senyum mengembang dari garis bibir Safira. Ia antusias, bahkan senang mendengar ucapan Nyi Dhete. "Lakukan apapun untuk menghabisi wanita itu, Nyai. Santet dia. Berapapun biayanya, akan aku kasih untuk Nyai." Safira memberi tawaran. Nenek tua itu terkekeh, membuat Safira tertegun. "Orang-orang datang kepadaku karena mereka ingin kaya, dan kamu mau memberi aku uang?" Nyi Dhete melebarkan senyum. "Buat apa uang di dunia ini? Kalau aku mau, aku bisa menjadi orang terkaya di

