Alea berjalan di depan, sementara Kendra mengikutinya dari belakang. Mereka melewati gang sempit yang tampak gelap dan sepi. Kendra menggerutu sambil melirik ke kiri dan kanan, merasa tidak nyaman dengan suasana sekitar. “Kenapa nggak lewat jalan besar aja sih? Ini jalanan sempit sekali,” keluhnya sambil sesekali menggerakkan tangannya untuk mengusir serangga yang terbang mendekat. Alea tetap diam, tidak menanggapi keluhan Kendra dan memilih untuk terus berjalan tanpa berkata sepatah kata pun. Namun, Kendra tak berhenti menggerutu. “Gelap banget jalanan ini, kesannya kayak di ujung gang ada komplotan gangster yang lagi sembunyi.” “Kamu terlalu banyak nonton film,” balas Alea akhirnya, meski suaranya tetap terdengar malas. “Ini hanya gang biasa, bukan daerah Gangnam.” Kendra menoleh cepa

