Bab 17

1180 Kata

Sudah tengah malam, dan Kendra sama sekali tak bisa tidur. Meski ia berbaring di sofa kecil yang ada di rumah Alea, tubuhnya tidak bisa merasa nyaman. Rasanya aneh, keras, dan lebih buruk lagi, rumah itu penuh dengan nyamuk. Satu-satunya alasan dia masih berada di tempat itu adalah karena Alea, bukan karena kenyamanan. Jika bukan karena wanita itu, Kendra tidak akan sudi menginjakkan kakinya di sana, apalagi berlama-lama. Entah apa, Kendra hanya seperti terjebak pada perasaannya sebagai pria. “Kenapa aku harus repot-repot di sini demi seorang wanita? Aku tidak pernah tunduk pada wanita manapun," gerutunya dalam hati. Kendra menepuk badannya beberapa kali, berusaha membunuh nyamuk yang terus beterbangan di sekelilingnya. Nyamuk-nyamuk itu seakan tak henti-hentinya menyerang, membuat Kend

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN