Ahra kembali ke pelajaran tidak lama kemudian bel berbunyi guru fisika pun datang, Ahra mulai bosan dengan pelajaran ini. Tidak lama kemudian bel pulang berbunyi. Semua murid dikelas itu mengemasi barang barangnya dan keluar dari kelas begitu juga dengan Ahra, tetapi saat Ahra berjalan melewati ruang guru seseorang yang menyangkal tangannya ternyata dia adalah..
"Nathan"ucap Ahra
"pulang bareng aku"
"tt.. Tapi--- "belum sempat ahra melanjutkan bicaranya Nathan sudah menariknya.
"I..ini m..mau kemana?"tanya Ahra gugup.
"Apartemen"jawab nathan dengan santainya.
Deg
"Apartemen? mau apa dia jangan jangan...arghh gak aku masih kecil,aku gak boleh mikir yg aneh aneh dulu siapatau dia mau ambil barang,mandi atau apalah" pikir Ahra. Dan akhirnya ahra hanya bisa pasrah dan mengikuti kemauan Nathan.
Ahra dan nathan sampai di apartemen dan berjalan menuju lantai 20. sepertinya disana tempatnya, Ahra mengikuti Nathan di belakangnya dan sampai di lantai 20. Nathan membuka pintu dan memasuki kamar hotel itu dia menyuruh Ahra duduk di shofa, tempatnya bagus, nyaman dan rapi untuk seorang pria.
Tidak lama kemudian nathan keluar dari kamanya dengan hanya memakai kaos berwarna hitam,itu membuatnya terlihat keren banget walaupun hanya menggunakan kaos
Ganteng banget. Tanpa sadar melut Ahra terbuka lebar saat mendapati nathan keluar dari kamar dan duduk disebelahnya.
Dia memegang dagu Ahra dan menekannya keatas. Ternyata Nathan menutup mulut ahra yang tadi terbuka lebar.
"Kenapa hm..,ganteng ya" kata nathan sambil menaik turunkan alisnya, Ahra tersadar dari lamunannya
"ishh kenapa aku jadi gini"gumam ahra dalam hati.
"Ng..nggak.. J..jangan kepedean deh" kata Ahra gugup dan memalingkan wajahnya, alhasil sepertinya pipi ahra mulai memanas gara gara perkataan nathan tadi.
Dia memegang dagu ahra dan memutarnya sehingga mata mereka bertemu.
" kenapa,hhh blushing ya?"ucap nathan sambil ketawa.
"Duhh gimana nih,ketauan lagi" gumam ahra dalam hati.
Ahra hanya tertunduk malu dan Tiba tiba ada suara yang membuatnya kaget dan takut.
Jdierrr...
Suara petir yang menggelegar itu membuat Ahra takut dan menjerit.
"Wooaaaa mamaaaa..." Teriak Ahra karena kaget dan tanpa sadar dia memeluk nathan. Dan tidak disangka jika nathan juga membalas pekukan dari ahra, dengan terpaksa ahra tidak mau melepas pelukan itu karena suara petir masih terdengar keras diluar.
"Nathan" panggil ahra.
"Apa?" balasnya sambil memainkan rambut ahra.
"Jangan gitu iihh" ujar ahra sambil menyingkirkan tangan nathan yg berada di rambutnya.
"Iya.. iya apa?" jawab nathan dengan posisi yg masih berpelukan.
"Aku takut"
"Ga usah takut kan ada aku,aku akan jagain kamu dan selalu ngelindungin kamu,gimana caranya dan dalam kondisi apapun aku akan tetap berada disampingmu untuk jagain kamu,no matter what happend i still love you baby."
"Beneran gak yah yg dikatakan nathan,kok jantungku degdegan gini ya" batin ahra dan semakin menenggelamkan kepalanya kedada bidang nathan.
"Nathan" panggil Ahra lagi.
"hm.. Apa lagi?" tanya Nathan.
"kenapa kamu mau jadi pacar aku sedangkan kita baru ketemu juga pas tabrakan kemarin kan?" Ahra memberanikan diri untuk bertanya masalah ini, karena jika tidak dirinya akan terus dibayang bayangi oleh pertanyaan itu.
"Nggak ada alasan untuk menyukai seseorang, nggak ada alasan juga aku menyukaimu.. Perasaan ini tiba tiba muncul tanpa diminta, saat tatapan mata kita bertemu aku merasakan getaran yang berbeda dan akhirnya aku memutuskan untuk memilihmu sebagai pasanganku saat ini." tiba tiba getaran yang baru saja dibicarakan Nathan itu menyalur kepada Ahra, Ahra juga merasakan getaran itu saat Nathan menjelaskan perasaannya, Ahra pun menenggelamkan kepalanya didada bidang Nathan dengan senyuman manis dibibirnya.
Suasana hening seketika dan hanya terdengar suara petir. tiba tiba Ahra baru sadar jika dia masih berada di apartemen nathan.
"aku belom pulang gimana sama kak varo,dia nyariin gak ya."pikir ahra.
Ahrapun melepas pelukannya dan mencari cari ponsel didalam tas.
"Ngapain" tanya nathan.
"Mau telvon kak varo, dia kan pasti khawatir" jawabnya dengan posisi masih mencari ponsel
"Telvon Varo, atau cowok lain" tanya nathan curiga.
"Ya kak varo lah, emang cowok laen siapa sih,,nih lihat usernamenya Kak varo" ujar ahra sambil memperlihatkan nama kontak kak varo.
"Kali aja"
Ahra pun menelvon varo dan tidak lama kemudian Varo mengangkat telvonnya. Belum ada 1 kata yg keluar dari mulut ahra dia sudah diserang dengan banyak teguran dari kak Varo.
"Woy lo kemana aja dek sama nathan ini ujan napa ga pulang pulang gue khawatir tau, lo gapapa kan, lo ga kehujanan kan, gue tungguin lo dari jam 2 noh sekarang jam berapa lihat jam udah mau jam lima nih.. lo dimana sekarang apa perlu gue susulin elo hah,cepetan pulang atau nggak g-----"Ahra kaget..tiba tiba aja Varo nyerbu pake kata kata dan akhirnya Ahra memotong perkataannya.
"STOPP KAK iya iya gue pulang bawel banget sih punya kakak"
"Lo dimana,biar gue jemput" tiba tiba aja nathan menyahut ponsel ahra.
"Ahra lagi sama gue.. tenang aja dia aman kok, dan gue pasti anterin dia kalo hujannya udah reda" ujar nathan dengan santainya.
"........" entah apa balesan dari kak varo tapi setelah itu dia mematikan sambungan telvonnya
"Nih" Nathan mengembalikan ponsel ahra.
Suasana kembali hening udara sangat dingin itu membuat ahra kedinginan dan melipat kedua tangannya di bahu. Tiba tiba nathan kembali memeluk ahra dengan erat, ahra sudah berusaha melepasnya tetapi pelukan itu terasa semakin erat.
"nathan tolong lepasin" ujar ahra sambil berusaha melepas pelukannya.
"nggak, kamu kedinginankan.. jadi aku memelukmu untuk menghangatkan tubuhmu" kata nathan sambil mengeratkan pelukannya. jujur ahra sangat nyaman berada di dekapannya, tetapi ahra juga ga enak dengan posisinya sekarang.
"Anterin aku pulang"
"Nanti aja setelah hujannya reda" kata nathan dengan pandangan kedepan.
Setelah lama menunggu,hujan malah semakin deras"duhh gimana nih tambah deras lagi"gumam ahra dalam hati. Ahra melihat kearah jam sudah menunjukan pukul 17.30 sore.
"Eh..kamu belum mandi kan tadi" kata nathan memecah keheningan.
"Hehe...belum"
"Ya udah mandi dulu sana sambil aku bikinin makanan laperr"ujar nathan sambil mengelus elus perutnya.
"terus bajunya gimana aku kan gabawa baju ganti"
"Ambil aja baju aku dilemari tinggal pilih"ahra hanya mengangguk dan berjalan menuju kamar nathan. Sangat rapi. Ahra pun membersihkan dirinya dikamar mandi setelah itu memakai baju nathan yang dia ambil di lemari. yahh cocok sih tapi agak kebesaran, Ahra keluar dan duduk di sofa tadi. Dia melihat nathan berjalan kearahnya dan membawa 2 piring yang berisi spagethy.
" wihh,baju ini cocok yah walaupun agak kebesaran"kata nathan.
"Makasih ya"
"Iya.. kalo pake baju yang bener dong kelihatan tuh warna item kan"
"nggak enak aja warna item ini tuh warna biru tua tau" tanpa sadar kata kata itu meluncur dari mulut ahra.
"Eh"sambungnya lagi sambil menutup mulut dengan kedua tangannya.
"Hahahahaah kamu lucu haha" tawa nathan pecah disitu.
Ahra hanya menundukan kepalanya karena malu.
"Arghh dasar b**o kenapa sih lo ngomong kayak gitu malu kan lo diketawain" batin ahra.
"Udah udah..nih makan" kata nathan.
"I..iya"
Ahrapun memakan sphagety yg diberikan nathan.jam menunjukan 18.52 hujan belum reda juga
"wahh minta gue siwer kali ya nih hujan biar berhenti" gumamku dalam hati.
"Sayang" panggil nathan. Ahra sontak kaget dan entah kenapa setiap nathan berbicara yg romatis atau apalah itu hatinya selalu berdebar debar.
"Ahra" panggil nathan lagi.
"A..apa"ucapnya gugup.
"udah mau jam 7 tapi belum reda juga kamu mau masih nunggu?"tanya nathan.
"Ya habisnya mau gimana lagi" jawabnya.
"Tidur yuk" kata nathan dengan santainya yg membuat Ahra shock dan melotot kearah Nathan.
"What??"
"Tidur udah malem,besok aja aku anterin pulang"
"Nggak,aku gamau"
"gila kali ya ngajak tidur dia fikir aku ini cewek Paan." Batin ahra.
"tenang aja aku ga bakal apa apain kamu kok."kata nathan.
"Nggak,aku tetep gamau" jawab ahra.
"Yaudah"kata nathan.
Setelah lelah ahra menunggu. matanya rasanya berat untuk dibuka alhasil ahra tidur di pundak nathan.
Nathan.pov
Setelah aku berusaha meyakinkan ahra agar dia tidur dikamarku tetapi hasilnya nihil dia gamau, tanpa sadar ada kepala yang mendarat di pundakku, ya siapa lagi kalau bukan ahra. Dia tertidur wajahya cantik sekali aku ga tega melihat dia tidur disini dan aku membawanya kekamarku dan menidurkannya diranjangku aku pun ikut terlelap disamping ahra dengan tangan yang melingkar di pinggangnya.
Sinar matahari menerobos tirai kamarku dan membuatku terbangun aku sadar bahwa aku tidur dengannya dengan tanganku yang melingkar di tubuhnya, kupandangi wajah cantiknya lalu mengecup keningnya sekilas dia terbangun dan sempat melihatku kaget.
"n..nnathan" ucapnya sambil menoleh kekanan kekiri bingung.
"Ya.." jawabku.
"Aaaa l..lo a..apain gue" ucapnya gugup dan ketakutan.
"Tenang baby aku ga apa apain kamu kok.. kita kan cuma tidur aja udah gangapa ngapain"jawabku
"beneran ga ngapa ngapain t..terus k..kkok aku bisa ada disini"jawabnya terbata bata.
"ch..kan kemarin kamu tidur dipundak aku ya aku cuma ga tega aja ngelihatnya jadi, aku membawamu kesini"jawabku santai.
"Terus gimana sama kak varo,aku kan bisa di marahin" kata ahra dengan muka yg ditundukin.
"Tenang aja nanti biar aku yg ngomong, ya udah gih kamu mandi dulu ntar gantian setelah itu aku anterin kamu pulang" sembari menunjukan pintu kamar mandiku.
"I..iya"
"Eh iya sekarang hari minggu ya" tanyaku.
"Em kita jalan jalan yuk" sambungku lagi.
"Kemana lagi sih,aku mau pulang"
"Iya nanti aku anterin pulang dulu buat ganti baju kamu, setelah itu kita jalan jalan"
"Hm" jawabnya dengan menaik turunkan kepalanya.
Setelah giliranku mandi selesai aku mengantarnya pulang dan menyuruhnya ganti bajunya.
Varo gimana? ya dia adalah temanku jadi dia percaya sama aku malahan varo nyuruh aku buat deket deket sama ahra.
Tidak lama kemudian aku melihat ahra yang berjalan menuruni tangga, terlihat begitu cantik,pandanganku tidak lepas darinya sampai sampai varo yg tadi berada disampingku hilang entah kemana.
"it so beauty"gumamku dalam hati.
"Apa lihat lihat"akupun tersadar dari lamunanku.
"a..e..enggak y..yaudah yuk"entah kenapa aku menjadi gugup.
" yuk"aku masih terduduk memandangi wajahnya.
"Kenapa gitu ngelihatnya ayo" ucapnya yang lagi lagi membuyarkan lamunanku.
"Cantik"ucapku lirih.
"Dari dulu"jawabnya sambil senyum.
"Nggak ini kamu beneran cantik hari ini, jadi makin cinta deh" jawabku sambil berdiri dari sofa yg kududuki tadi.
"Come on baby" bisiku ditelinga ahra.
..................