Ahra pun keluar dari rumahnya dan memasuki mobil nathan.
"Enaknya kemana ya?" tanya nathan.
"Terserah kamu,kan kamu yg ajak" jawab ahra.
Nathan pun melajukan mobilnya entah kemana.lumayan lama didalam mobil membuat ahra bosan."ini mau kemana sih"gumam ahra dalam hati, sudah hampir 2 jam didalam mobil tetapi belum sampai juga.
"Kita Mau kemana sih" tanya ahra.
"Capek ya nunggu" jawab nathan.
"Sabar dulu bentar lagi juga nyampek" sambung nathan lagi.
Nathan memberhentikan mobilnya diparkiran dan mengajak Ahra masuk.
"Pantai...wuoahh indahnya" kata ahra sambil tersenyum
"Kamu suka" tanya nathan.
"Ya suka banget lah..eh tapi kok kamu ajak aku kesini.. mau ngapain apa kamu ada janji" tanya ahra.
"Ch..ya ngga lah,kita akan main disini seharian full time sama kamu sayang" ucap nathan
Deg..
Kenapa jantung ahra seakan berhenti setiap nathan memanggilnya dengan sebutan sayang.
Nathan menggandeng tangan ahra dan membawanya ketepi pantai.
"Seger ya disini" kata nathan sambil memandangi bule-bule yg bermain air.
"Ishh seger palalu, ini mah isinya bule semua." jawab ahra.
"Ya gapapa dong buat cuci mata" ujar nathan.
"Cuci mata palalo huhh"jawab ahra lirih sambil memalingkan wajahnya.
Nathan memandang sekilas wajah ahra dan dia melihat bibir ahra yg dimajukan bertanda bahwa ia ngambek.
"Lah..kenapa digituin bibirnya"tanya nathan dan nggk dijawab sama ahra.
"Ahra.. kenapa? cemburu?" tanya nathan
"Hahh.. ng..nggak kok s..siapa yg cemburu" jawab ahra terbata bata.
"ceilahh.. ngomong aja kali kalo cemburu?ehh berarti kalo cemburu kamu sayang sama aku, cinta aku iya"tanya nathan.
"Ah..ng..nggak a..apa sih nath udah deh" jawab ahra terbata bata sekaligus bingung dengan perasaannya.
"Aku tau kok kalau kamu itu sebenarnya juga cinta sama aku, mungkin waktunya aja yang belum tepat. Aku akan selalu menunggu cintamu sayang.. menunggu balasan cinta yang tulus darimu love you azahra michael anatasya."kata nathan yang membuat jantung ahra serasa mau loncat dan tanpa sadar munculah sebuah kata kata dari mulut ahra.
"Aku memang belum bisa balas cinta kamu, tapi jujur aku merasakan sesuatu yang berbeda juga pada diri kamu. Entah ini perasaan yang bagaimana aku belum bisa menyimpulkanya"itulah kata kata yg muncul dari mulut ahra setelah itu mereka berpelukan. (kayak teletubis XD).
Nathan memeluk Ahra dengan senyuman miringnya karena ada sedikit hal yang membutnya senang yaitu tentang kemajuan perasaan Ahra untuknya dan Nathan berharap kedepannya perasaan itu terus maju untuk membalaskan perasaan Nathan.
**
Ahra dan nathan berjalan ketepi pantai dan bermain air disana.nathan yg capek hanya memperhatikan kekasihnya itu dari tepi tanpa sadar ahra semakin berjalan ketengah pantai tersebut dan dia tenggelam dia menjerit nama nathan.
" NATHANNN ARGHH..NATHANNN TOLONGIN AKUU"nathan yg tadi berjalan untuk membeli minuman langsung berlari dan mencari cari keberadaan ahra, nathan mendapati satu tangan yg terangkat di atas air untuk memberi tanda bahwa ahra ada disana. Nathan langsung berlari dan berenang menghampiri tangan tersebut.
"AHRAA" Ucap nathan saat mendapati tangan ahra yang sudah menghilang.
Nathan terus mencari keberadaan ahra di pantai tersebut, 20menit nathan mencari tetapi belum ketemu juga lalu saat dia menyelam lagi untuk mencari ahra tangannya menyenggol sesuatu, setelah dirabanya pelan ternyata itu...
"kepala"gumam nathan dalam hati, dia pun lengsung membawanya ke daratan dan dilihatnya ahra dengan wajah pucatnya.
"ahra bangun sayang, kamu kok bisa tenggelam, ahra.. sayang"ucap nathan sambil menggoyang goyangkan pipi ahra.
"Sayang kamu harus bangun,kamu kuat sayang bangun" ucap nathan menekan d**a ahra (seperti song jong ki dan song he kyo di dots :v).
Ahra tidak bergerak sama sekali, nathan pun menggendongnya dan membawanya kerumah sakit terdekat. Ahra ditidurkan di ranjang dan dibawa masuk ke dalam ruang Ugd oleh suster dokter. Nathan menunggunya diluar sambil berjalan bolak balik ke kanan dan kekiri, yang bertanda khawatir.
Lumayan lama nathan menunggu akhirnya dokternya keluar.
"Dok gimana dok keadaanya, dia gapapa kan dok?" tanya nathan khawatir.
"Dia hampir saja kehabisan nafasnya kondisi tubuhnya masih bagus tetapi, badanya sangat lemas saya sudah memberinya obat dan anda jangan khawatir, saya do'akan saja semoga beliau cepat sadar"jelas dokter tentang kondisi ahra.
"Amin.. makasih ya dok em apa saya boleh masuk?"tanya nathan
"Boleh silahkan" ucap dokter mempersilahkan, sebenernya nathan geram dengan si dokter karena dokternya cowok, masih muda pula tetapi apa boleh buat ini keadaan gawat jadi nathan membiarkannya.
Nathan memasuki ruang tersebut dan mendapati ahra yang tertidur lemas dengan wajahnya yang sangat pucat.
Nathan.pov
"andai aja aku ga ninggalin kamu tadi,pasti kejadiannya ga kayak gini" ucapku lirih.
Aku memandangi wajah ahra dan memegang tangannaya sesekali menciumnya.
"Sayang please bangun yah,jangan lama lama tidurnya aku nungguin disini nanti varo marah lo"lirihku yg dijawab oleh alat alat pendeteksi.
Tutt...tuttt..begitulah suaranya.
Nathan menunggu sekitar 6jaman.sekarang kira kira jam 3 sore mungkin karena lelah menunggu aku tadi tertidur dan kini aku merasakan ada sebuah tangan yang memegang rambutku dan mengusapnya pelan. aku terbangun dan melihat ahra yang sudah sadar dengan alat yang menutup hidung dan mulutnya.
"Arha"lirihku dan tidak lupa senyumanku.
"Nathan aku dimana" ucapnya dengan nada sangan pelan.
"Kamu dirumah sakit sayang" jawabku. Ahra terlihat bingung dan sepertinya memikirkan sesuatu.
"Arghh"
"Kamu kenapa" tanyaku dan reflex aku langsung berdiri dan memegang pipinya.
"Aku masih hidup?" tanyanya
"Ya kamu masih hidup, kenapa kamu bertanya seperti itu apa terjadi sesuatu"tanyaku.
"hmh..tadi sepertinya aku kehilangan nafasku, aku pikir aku sudah----"sebelum ahra melanjutkan perkataanya itu aku memotongnya karena aku tau apa yg akan keluar dari mulutnya itu.
"stop, udah jangan ngomong kayak begitu.. kamu itu kuat sayang jadi sudahlah aku sayang kamu dan aku ga mau nyia-nyiain hubungan kita aku janji bakal jagain kamu sampai detik terakhir nafasku, maaf tadi aku meninggalkan mu maaf tadi aku kurang memperhatikanmu maaf ak---" ahra memotong perkataanku.
"Kamu ga perlu minta maaf ini salahku tadi aku hanya ingin berenang saja tetapi badanku terasa ingin berenang lebih jauh lagi"kata ahra.
" ini tetep salah aku karena aku kurang waspada."
Ahrapun tersenyum kepadaku dan memegan tanganku akupun langsung mengecup puncak kepalanya.yahh dan kulihat ahra berusaha memalingkan wajahnya tetapi tidak bisa.
"Blushing ya" tanyaku.dan tidak dijawab olehnya.
"Ciee yang pipinya merah kayak tomat" godaku.
"Iih kamumah nyebelin"
"Hhh ya iya maaf"
"Nathan kamu udah kasih tau kak varo" tanyanya.
"Belum"
"Telvon dong, nanti kalo dia khawatir gimana? terus aku dimarahin lalu diaduin kemama yg ngga ngga tentang kita gimana?" rengek ahra kayak anak kecil.
"Ngaduin apa emang hm" tanyaku sambil menaikan sebelah alisku.
"Em..ya..ya pokoknya ngadu, cepetan telvon kak varo dong"
"Iya iya hhh" jawabku sambil terkekeh Akupun menelvon varo dan memberitahu bahwa ahra berada dirumah sakit, pokoknya dia kaget banget dan sempet marah sama aku dan dia sedang menuju kemari saat ini. Lumayan lama aku menunggu akhirnya dia dateng karena memang rumah sakitnya jauh, varo langsung masuk keruangan ahra.
"Dek lo kenapa? astaga sekarang gimana keadaan kamu hah apa masih sakit, lemas atau apa huhh" tanya varo.
"Aku udah mendingan kok kak" jawab ahra.
"kok bisa begini sih cerita huhh"ahra pun nenceritakan kejadiannya dan varo hampir aja marah karena aku ninggalin ahra tetapi setelah itu dia berterimakasih sudah menyelamatkan nyawa ahra.
Aku sebenernya kesel ngelihat varo pegang tangan ahra. tapi apa boleh buat dia kakaknya sendiri masak ga boleh pegang tangannya. lama mereka berbincang bincang sedangkan aku daritadi hanya bersenderan ditembok, melipat kedua tangan ku didada dan mendengarkan percakapan mereka.
Aku ga kuat lagi nahan amarah saat varo mengusap lembut rambut ahra. dan aku memutuskan keluar dengan caraku menutup pintu agak keras. aku terduduk didepan ruangan tersebut. Tidak lama kemudian varo juga keluar.
"kenapa lo.. cemburu sama gue?" tanya varo menepuk pundakku dan duduk disampingku tetapi aku tidak menjawab pertanyaannya.
"Woyy gue nanya" ucap varo agak keras.
"Iya gue cemburu puas" jawabku agak ketus.
"Yailahh hhaaha lo cemburu sama kakak dari pacar lo sendiri hhahahha.. hehh asal lo tau ya gue ini kakaknya ahra bukan selingkuhannya ngapa pakek cemburu segala anehh lo" jawab varo sambil ketawa.
"Untung lo kakaknya ahra kalo engga udah gue tonjokin dari tadi, gue mau masuk" jawabku lalu berdiri dan berjalan kearah pintu.
Akupun masuk ternyata ahra sedang tidur. wajahya manis kayak gulali xd. aku duduk disamping ranjang dan memandangi wajahnya dan aku mendengar suara pintu terbuka dan kudapati dokter tadi yg memeriksa ahra sedang berjalan kemari.
"Maaf saya mau memeriksa pasien, bisakah anda keluar sebentar" katanya aku ga yakin dengannya, takut ahra diapa apain aku pun berjalan keluar dengan pandanganku yg tak lepas dari dokter itu. ya aku hanya takut terjadi apa apa sama ahra. diluar aku berdiri didepan pintu dan mengintip dari luar apa yg dokter itu lakukan, apa bener dia memeriksa ahra. tanpa sadar ada yg cekikikan disampingku ternyata varo.
"Lo ngapain hahhh" tanyanya tetapi aku tidak menjawab pertanyaannya
"Woyy b***k yak lo" teriaknya di telingaku.
"Apasih berisik" kuabaikan varo dan vokus ke dokter yg sedang memeriksa ahra.
"Hadehhhh lo cemburu sama dokter itu.. ya kan" tanya varo dan lagi lagi aku mengabaikannya.
"Haha buahaa nath nath...hadehh hhh" tawanya seakan pecah disitu.
"Ga ada yg lucu" ucapku dingin.
"Yailah santay ae kali" jawabnya.
Dokter itupun keluar.
"Pasien sudah boleh pulang besok" katanya.
"Beneran dok" tanya varo
"Iya tetapi anda harus menunggu saya terlebih dahulu untuk informasi lebih lanjut tentang pasien besok" ucap dokter
"Kenapa ga sekarang aja kan bisa" jawabku ketus dengan mataku yg meliriknya tajam.
"Jangan takut dok, dia cuma cemburu sama dokter" bisik varo lirih ditelinga dokter tetapi masih bisa gue denger.
"Gue denger" ucapku.
"Ya sudah kalau begitu saya permisi" kata dokter sambil berjalan menjauh.
.....................