I'm broken
Do you hear me?
I'm blinded
'Cause you are everything I see
I'm dancing, alone
I'm praying
That your heart will just turn around
And there's a walk up to your door
My eye turns to face the floor
'Cause I can't look you in the eyes and say
Ara memulai nyanyiannya. Ternyata permintaan Rayyan tidak sulit. Rayyan hanya memintanya bernyanyi sampai lelaki itu tidur. Ara patuh karena bagaimana juga itu kesepakatan mereka, walaupun apa yang ia lakukan sekarang bisa saja membuatnya terusir dari rumah sakit. Oleh karena itu, Ara berusaha bernyanyi selirih mungkin agar tidak mengganggu pasien yang lain.
When he opens his arms
And holds you close tonight
It just won't feel right
'Cause I can love you more than this, yeah
When he lays you down, I might just die inside
It just don't feel right
'Cause I can love you more than this
Can love you more than this
Sebuah senyum tersungging di bibirnya begitu melihat Rayyan mengucek mata dengan begitu menggemaskan, tampak mulai mengantuk. Dulu, mereka bertiga sering bernyanyi tak jelas. Raka bermain gitar, Ara dan Rayyan bernyanyi. Ketika perasaan Ara pada Raka masih murni sebatas sahabat, semua sangat menyenangkan. Lain dengan saat ini. Terkadang ada perasaan kuat untuk memiliki. Tak jarang pula Ara harus mati-matian meredam rasa cemburu ketika melihat Raka bersama gadis lain. Lagu milik one direction yang berjudul more than this memang sengaja disenandungkannya, sesuai permintaan Rayyan. Lagu melankolis dengan makna mendalam.
If I'm louder
Would you see me?
Would you lay down in my arms and rescue me?
'Cause we are the same
You saved me, when you leave it's gone again
And then I see you on the street
In his arms, I get weak
My body feels
I'm on my knees, praying
When he opens his arms
And holds you close tonight
It just won't feel right
'Cause I can love you more than this, yeah
When he lays you down, I might just die inside
It just don't feel right
'Cause I can love you more than this
I've never had the words to say
But now I'm asking you to stay
For a little while inside my arms
And as you close your eyes tonight
I pray that you will see the light
That's shining from the stars above
Ara memberikan usapan pelan ketika melihat kedua mata Rayyan tertutup sempurna. Ara menyayangi Rayyan sebagaimana ia menyayangi adiknya sendiri. Mungkin karena sudah lama mereka bersama hingga akhirnya perasaan itu tumbuh begitu saja. Gadis itu diam setelahnya, tak tahu harus melakukan apa lagi. Ara pun merasa sedikit canggung pada Raka, entah apa sebabnya.
Raka yang melihat tingkah aneh sahabatnya langsung mendekat. Diraihnya kedua jemari tangan gadis itu sembari berjongkok tepat di hadapan Ara kemudian mulai bicara, "Ra, lo kenapa? Perasaan gue aja atau lo emang aneh hari ini?"
Ara menggeleng.
"Kita kenal gak cuma hari ini, Ra. Gue tahu kapan lo jujur, dan kapan lo bohong."
"Gue cemburu!" kata Ara singkat, dan dengan pengucapan yang cepat seolah tak ada spasi di antara dua kata itu.
Raka diam sesaat masih berusaha mencerna maksud ucapan Ara. Cemburu? Untuk apa? Apakah dalam persahabatan rasa cemburu itu merupakan sesuatu yang wajar? Atau ....
"Ra, maksudnya?"
"Gue cemburu kenapa harus Gwen yang tahu lebih dulu tentang kejadian semalam? Sementara gue gak lo kasih kabar sama sekali. Kalau Gwen gak ke kelas gue antar surat izin lo, mungkin gue gak bakal tahu kalian kemana."
Raka tersenyum kecil. "Ra, gue panik banget semalam. Ray demam tinggi, kesakitan, dan udah kelihatan lemas banget. Gwen juga akhirnya tahu karena gue minta tolong dia buat bawain charger sama baju buat gue. Masa iya gue ngerepotin lo. Rumah lo jauh, Ra. Udah malam juga. Gue takut ada apa-apa kalau lo yang pergi."
"Seenggaknya lo kabarin gue."
"Iya, sorry. Lain kali gue gak bakal kayak gitu lagi. Udah, ya, jangan ngambek."
"Gue sayang sama lo, Rak."
"Gue juga, Ra. Lo harus janji jangan pernah membebani hidup lo dengan pemikiran sepele kayak tadi. Mau gimana juga lo tetap orang spesial buat gue."
Ara tertunduk malu dengan pipi bersemu. Sungguh, pernyataan sederhana yang mampu membuatnya begitu bahagia.
Tanpa mereka ketahui, seseorang yang ia pikir sudah mulai berselancar di dunia mimpi nyatanya masih terjaga sepenuhnya, meski tanpa membuka mata. Rayyan tak melihat apa yang Raka dan Ara lakukan, tetapi telinganya mampu menangkap secara utuh pembicaraan mereka. Kalau gue gak baik buat lo, dan seandainya Raka adalah sumber kebahagiaan lo, gue akan pergi, Ra.
***
Gwen terlihat bangga dengan hasil kerjanya. Galang——orang yang pernah mengerjai Rayyan tempo hari——tampak kesakitan setelah satu tendangan Gwen lepaskan. Gadis itu tidak habis pikir mengapa Galang bisa bersikap sangat kurang ajar. Gwen pulang terlambat hari ini karena tantenya masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan. Pulang sendiri tidak berani, jadi ia memilih menunggu di halte dekat sekolah. Sayangnya Galang dan gerombolannya datang, kemudian melontarkan kata-kata yang benar tak pantas diucapkan seorang anak berpendidikan. Tak hanya itu, Galang juga berani menyentuhnya——menyentuh dalam arti harfiah. Jelas Gwen murka. Ketika seseorang melecehkan harga dirinya, maka ia harus siap siaga melindungi itu.
Apa lagi yang dimiliki seorang perempuan selain harga diri? Ketika harga dirinya dilecehkan bahkan dirusak, maka tak ada lagi yang bisa dibanggakan. Biar begini, Gwen pernah belajar bela diri. "Lo harus belajar menghargai orang lain. Hormati seorang perempuan selayaknya lo menghormati Ibu lo. Jangan bersikap kurang ajar. Gue bukan makhluk lemah seperti yang ada di otak lo."
"Lihat aja, gue bakal kasih pelajaran sama lo!" sentak Galang.
"Gue tunggu. Sok mau kasih pelajaran, sekarang aja lo semua kayak banci alay. Sekali kena tendang kalah. Satu lagi, jangan pernah ganggu Raka atau Rayyan. Lo harus bersyukur karena formasi keluarga lo masih utuh. Kalau lo kehilangan salah satu atau bahkan keduanya, lo bakal ngerasain apa yang mereka rasain. Jadi, berhati-hati, sekarang karma jalannya cepat gak naik getek lagi. Siap-siap!" Gwen langsung pergi meninggalkan mereka. Kesal, marah, lega, senang, semuanya menjadi satu. Anak seperti Galang memang harus diberi pelajaran. Gwen akhirnya memutuskan untuk menunggu di tempat lain yang lebih ramai, takut kalau Galang cs akan berbuat macam-macam padanya.