Bab 67-MJD 11

1377 Kata

Aku terdiam. Benar perkataannya. Aku tidak tahu apa-apa tentang dia. Bahkan namanya saja aku lupa. Tadi sore kalau tidak salah si Kakek menyebutkan namanya, tapi aku benar-benar lupa. Langkah panjangnya berderap cepat. Aku cukup tersengal-sengal mengikutinya dari belakang. Entah ide gila dari mana ini. Aku tiba-tiba saja ingin ikut menjenguk padahal baru saja hari ini kami bertemu. Mungkinkah karena kakek itu tadi pagi terlihat ramah padaku? Ataukah karena memang aku ingin menghindari Dwi Rama yang membuat hidupku menjadi pusing tujuh keliling. Punggung lebarnya membelok memasuki satu ruangan. Ruang rawat kelas tiga. Kecurigaanku yang tadi sudah mecuat tentang jati dirinya kembali sirna. Ternyata dia mengambil ruang rawat kelas terendah di rumah sakit ini. Ya, aku mengerti mungkin kembal

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN