Keesokan pagi, Aira berangkat bekerja, hari ini dia kebagian shift 1, ada 2 shift di kafe ini. Aira memilih lebih banyak diam hari ini, tapi tetap berusaha untuk terlihat baik baik saja di depan semua orang, dia tidak ingin orang orang tau masalahnya, apalagi merasa dikasihani.
Aira melihat nanar jalanan yang lumayan ramai tak terlalu padat, dari lantai 2 kafe ini dia bisa melihat pemandangan kota. hari senin biasanya kafe ramai pada jam makan siang, sehingga dia bisa sedikit mendiamkan pekerjaannya.
"Ra, udah selesai bersih bersih nya?" tanya Yoga pemilik kafe ini. Aira diam tidak merespon.
"Aira, are you ok?" tegur Yoga, Aira terkejut, suara Yoga berhasil memecahkan lamunannya.
"E-eh bos, ada apa?" tanya Aira gelagapan, ketauan melamun di jam kerja memang bukan dirinya. Yoga mengkrenyitkan kening nya.
"Kamu gak papa?"
"gak papa bos, tadi cuma agak ngelamun dikit, hehe biasa lah tanggal tua, hehe. Oya bos ada yang bisa di bantu?" jawab Aira alasan.
"hemm, jangan kebanyakan ngelamun !. Kalo udah beres kerjaan nya beliin ini di toko biasa" perintah Yoga sambil memberikan secarik kertas berisi barang yang harus di beli untuk keperluan kafe dan beberapa uang 50ribuan
Aira meraih kertas dan uang nya, Aira membaca daftar barang sekilas.
"Siap bos ! Ada lagi?"
"titip satu aja deh!"
"apa bos?
" jaga hati kamu di sana" jawab Yoga genit, yang di balas dengan helaan kesal Aira.
Yoga tertawa,melihat Aira kesal adalah salah satu kesukaan Yoga.
"bercanda, udah sana pergi, nih kunci motor nya, hati hati ya".
Aira meraih kunci motor itu dari genggaman atasannya dan bergegas pergi menuju toko tersebut.
Yoga melihat punggung Aira, andai saja dia belum bertunangan, sudah ia miliki Aira sejak lama.
Yoga memang menyukai Aira, dia suka Aira karena kepribadiannya. Di usianya yang masih muda ia sangat bersemangat untuk bekerja, di tidak pernah protes kalo di suruh apapun, dan paling penting dia cepat bisa untuk bidang pekerjaan yang baru. Tak heran Yoga slalu menyuruh Aira sesuka hatinya.
......
Dalam perjalanan menuju toko. Pikiran nya teralihkan. Dia terkadang aneh pada bosnya, karena slalu menyuruh nya melakukan pekerjaan yang bukan job nya, jelas jelas, di baju nya tertera bahwa tugas nya adalah seorang waiters, tapi hampir tiap hari pekerjaan nya berubah ubah, kadang bisa di bagian dapur, cuci piring, kasir, penjaga stand cemilan, dan lain lain. Di tambah tugas tugas kecil seperti sekarang ini.
Aira tidak pernah protes, karena dia tidak ingin melakukan kesalahan apapun dan akhirnya mengakibatkan dia di pecat dari pekerjaannya. Sulit di zaman sekarang untuk mencari pekerjaan.
Aira sampai di mini market langganan yang jaraknya sekitar 2km dari kafe, cukup jauh, toko ini memang milik kerabat bosnya, jadi bosnya slalu meminta belanja di sana.
Setelah memarkirkan motor milik kafe, ia bergegas masuk kedalam toko, dan mengambil barang barang yang ada di daftar list. Toko ini memang di display seperti mini market biasa, jadi pelanggan tinggal mengambil barang barang keperluannya sendiri, dan bayar di kasir.
Setelah selesai belanja Aira melihat struk belanjaan nya kembali, takut ada yang keliru.
Tiba tiba ada yang menabraknya dari belakang, " eh sorry sorry" kata pria itu sambil terus berjalan tergesa dengan hp di telinganya,
Tanpa sadar pria itu menjatuhkan tas dan dompet di dekat Aira.
Sejenak Aira teralihkan oleh pesona pria yang telah menabraknya, 'ganteng banget ! wangi lagi' batinnya.
Aira mesem mesem sendiri, setelah sadar ia melihat tas dan dompet milik pria tadi tergeletak di dekat kakinya.
Aira mengambilnya, dan buru buru menuju motor, menyusul mobil pria tadi.
Aira menyusul dengan kecepatan tinggi. Mobil pria itu lumayan ngebut, sulit bagi Aira untuk menyalip nya.
Akhirnya setelah beberapa kali di klakson mobil itu menepi.
Aira berhenti di dekat pintu pengemudi, kaca mobil terbuka. Pria yang di dalam mobil pun tau, wanita ini adalah yang ia tabrak tadi.
"Ada apa mbak? Apa ada barang yang rusak? Maaf mba saya sedang buru buru" katanya
"Eh, nggak kok mas. Ini loh, barangnya jatuh tadi." kata Aira sambil memperlihatkan tas dan dompet pria itu.
Si pria melihat di sisi kursi joknya, memang benar tas nya tidak ada di sana, ia menepuk dahi nya, sambil menghela nafas berat. Bagai mana tidak, isi tas itu adalah dokumen penting, yang menjadi alasan ia terburu buru saat ini.
"Ini mas di periksa dulu, barang kali ada nyang hilang" Aira memberikan tas dompet itu pada pemiliknya.
Pria itu bernafas lega, karna tak ada yang hilang disan, ia pun mengambil beberapa lembar 100rbu dari dompet.
"Alhamdulillah lengkap semua mba, makasih ya mba, ini dokumen dokumen penting semua isinya. ini mba sebagai rasa terima kasih saya" katanya sambil menyodorkan uang tadi yang langsung di tolak oleh Aira.
"eh, gak usah mas, saya niatnya nolong kok. Ya sudah ya mas, saya pergi dulu. Lain kali hati hati ya mas" tukas Aira lalu bergegas kembali ke tempat kerjanya.
Pria itu tertegun sebentar, tak menyangka masih ada orang baik di zaman seperti ini, ia pun melanjut kan perjalanannya.
.......
Ardhana Kairaf, bernafas lega, setelah meeting dengan client nya berhasil.
Dia merasa harus mengucapkan terimakasih yang lebih pantas pada wanita tadi, karena jika tas nya sampe hilang, proyek yang bernilai milyaran rupiah ini akan gagal.
Ardhan mengetahui tempat wanita tadi bekerja dari seragam yang ia pakai, kafe milik sahabatnya, jika ada waktu luang, dia akan kesana,, pasti !!
///
maaf kalo ada kesalahan penulisan pemeran utama cewe, namanya tetep Aira ya saya salah ketik dan susah di perbaiki