Sherly menghentakkan kaki kesal, dia berjalan mendekati Dimas yang tengah menonton televisi di ruang keluarga. Wanita itu melempar tubuhnya ke sofa sembari mencebikkan bibir kesal, Dimas yang terkejut segera menoleh ke samping. Dia menaikkan sebelah alisnya saat melihat wajah cemberut Sherly. "Kamu kenapa?" tanya Dimas heran. Sherly menoleh, bibir wanita itu semakin manyun. Sherly memutar tubuh menghadap Dimas, mata wanita itu berkaca-kaca. Dirinya yang berniat tidur berujung tidak bisa tidur, Sherly terlanjur kesal dengan Senia yang bersikap seperti tadi. Seharusnya dia memarahi Kenzi bukan dirinya. Wanita itu memeluk lengan Dimas dengan erat. Sherly menempelkan pipinya di lengan Dimas, wanita itu menangis sesegukan. Tentu saja itu membuat Dimas merasa khawatir meskipun sempat kebingun

