bc

Sky untuk Amyra

book_age18+
0
IKUTI
1K
BACA
family
HE
heir/heiress
drama
bxg
mystery
brilliant
loser
highschool
like
intro-logo
Uraian

BAB 1

Rain rain go away come again another day , Myra wants to play , rain rain go away .. " Ku sapu pandanganku ke segala arah sambil bersenandung layaknya anak kecil . Menunggu hujan yang tak kunjung reda sejak bel pulang sekolah berbunyi . Semua anak-anak sudah pulang , hanya tersisa aku yang masih duduk santai diruang kelas sendiri . Enggan rasanya beranjak dari tempat , entah kenapa suka banget sama suasana hujan . Aromanya , suara air hujan yang jatuh ke atap , tetesan air yang menyentuh pepohonan . Bikin perasaan nyaman .

"Emang hujan kalo di nyayiin begitu bakal berhenti ya Ra ? " . Suara seseorang membuyarkan lamunanku . Seketika ku putar kepalaku mencari sumber suara dan kudapati seseorang dengan rambut acak-acakan basah karena hujan , berjalan menghampiriku yang sedang duduk disudut kelas . Dengan malas kujatuhkan kepalaku ke meja sambil memasang hoodie rapat-rapat . Males banget denger suara satu ini , bikin usahaku buat ngelamun jadi buyar .

" Ra .. " panggil suara itu sekali lagi . Sambil perlahan duduk disebelahku .

"Apa sih , sumpah ya lo ganggu " . Jawabku jutek , menatapnya sekilas lalu menarik hoddie ku lebih dalam .

" Dih kan gue cuma tanya Ra " .

Malas berdebat , aku kembali memalingkan pandanganku keluar jendela . Hujan belum menunjukkan tanda-tanda akan reda . Mau pulang sekarang pun pasti basah . Lupa banget nggak bawa payung tadi pagi . Mau tetap nunggu hujan reda , tapi males banget ada makhluk satu ini . Makhluk yang nggak pernah ngebiarin aku sendirian meski sebentar . Semacam punya radar yang bisa nemuin keberadaanku dan muncul dimana aja , heran .

"Nih , pake payung . Pulang gih udah sore mau nunggu sampe jam berapa lo disini ? " . Sambil menyodorkan sebuah payung , dia beranjak bangun dari duduknya . Aku seketika menoleh memperhatikan payung yang dia kasih .

"Apa ? Gue baik kan . Nggak usah bilang makasih . Jangan lupa dibalikin " . Ucapnya tengil sambil berlalu meninggalkanku yang masih terdiam . Menepuk puncak kepalaku pelan lalu berjalan meninggalkan ruang kelas . Sosoknya semakin menjauh dan hilang diujung lorong sekolah . "Dasar nyebelin " . Ucapku seraya bangkit dari tempat duduk dan bersiap untuk pulang . Ku ambil payung pemberian Sky , sekilas senyum terbit dari bibirku .

Ya , seperti itulah kelakuan makhluk nyebelin yang bernama Sky , orang yang sudah menemaniku semenjak kepindahanku beberapa tahun lalu . Cowok famous se SMA Nusantara yang digilai banyak cewek . Postur tubuhnya yang tinggi tegap dengan kulit putih bersih . Hidung mancung , alis tebal dan tatapan matanya yang tajam menambah kesan cool buat cowok seusia Sky . Jago main basket dan sedikit urakan membuat semua cewek yang melihatnya jatuh cinta . Dan akhirnya akulah yang jadi sasaran kebencian mereka karena hanya aku satu-satunya cewek yang ada di circle pertemanan Sky selain temen gank nya yang cowok semua . Awalnya aku cuek . Nggak perduli juga dengan tatapan anak-anak lain saat mereka melihatku duduk santai di kantin dikelilingi oleh Sky dan teman-temannya . Atau saat aku berjalan di lorong kelas dengan Sky yang mengikutiku dibelakang sambil memainkan bola basketnya . Hingga semakin lama banyak yang menunjukkan sikap tak suka mereka karena kami terlihat dekat . Mulai dari meletakkan surat di loker kelas biar aku nggak deket sama Sky , ngerjain aku di toilet sekolah , sampai ada yang nekat samperin aku ke kelas hanya untuk mengancamku menjauhi Sky . Aku tetap cuek . Aku bukan tipe orang yang gampang takut dengan hal-hal receh semacam itu . Mereka nggak tau aja , aku bahkan udah ngalamin hal yang lebih gila dari apa yang mereka lakuin . Aku Cuma geli aja , sinetron banget nggak sih ? Haha . Tapi itulah kenyataannya . Saat ku bilang pada Sky untuk berhenti deket sama aku dia cuma bilang , "Nggak mau , gue cuma mau deket sama lo aja bocil " . Lah kok bocil ? Iya , bocil adalah panggilan 'sayang' Sky ke aku semenjak kejadian aku minta dia buat temenin beli balon karakter di pinggir jalan . Lalu saat aku merengek kepadanya untuk mampir ke arena lukis anak-anak saat kami lari pagi bersama di taman komplek . Entahlah , hal-hal seperti itu terasa menarik aja buatku . Walaupun di mata Sky , aku jadi seorang bocil yang sebentar lagi lulus SMA . Bocil yang punya segudang rahasia yang enggan dia bagi dengan dunia .

chap-preview
Pratinjau gratis
BAB 1
Rain rain go away come again another day , Myra wants to play , rain rain go away .. " Ku sapu pandanganku ke segala arah sambil bersenandung layaknya anak kecil . Menunggu hujan yang tak kunjung reda sejak bel pulang sekolah berbunyi . Semua anak-anak sudah pulang , hanya tersisa aku yang masih duduk santai diruang kelas sendiri . Enggan rasanya beranjak dari tempat , entah kenapa suka banget sama suasana hujan . Aromanya , suara air hujan yang jatuh ke atap , tetesan air yang menyentuh pepohonan . Bikin perasaan nyaman . "Emang hujan kalo di nyayiin begitu bakal berhenti ya Ra ? " . Suara seseorang membuyarkan lamunanku . Seketika ku putar kepalaku mencari sumber suara dan kudapati seseorang dengan rambut acak-acakan basah karena hujan , berjalan menghampiriku yang sedang duduk disudut kelas . Dengan malas kujatuhkan kepalaku ke meja sambil memasang hoodie rapat-rapat . Males banget denger suara satu ini , bikin usahaku buat ngelamun jadi buyar . " Ra .. " panggil suara itu sekali lagi . Sambil perlahan duduk disebelahku . "Apa sih , sumpah ya lo ganggu " . Jawabku jutek , menatapnya sekilas lalu menarik hoddie ku lebih dalam . " Dih kan gue cuma tanya Ra " . Malas berdebat , aku kembali memalingkan pandanganku keluar jendela . Hujan belum menunjukkan tanda-tanda akan reda . Mau pulang sekarang pun pasti basah . Lupa banget nggak bawa payung tadi pagi . Mau tetap nunggu hujan reda , tapi males banget ada makhluk satu ini . Makhluk yang nggak pernah ngebiarin aku sendirian meski sebentar . Semacam punya radar yang bisa nemuin keberadaanku dan muncul dimana aja , heran . "Nih , pake payung . Pulang gih udah sore mau nunggu sampe jam berapa lo disini ? " . Sambil menyodorkan sebuah payung , dia beranjak bangun dari duduknya . Aku seketika menoleh memperhatikan payung yang dia kasih . "Apa ? Gue baik kan . Nggak usah bilang makasih . Jangan lupa dibalikin " . Ucapnya tengil sambil berlalu meninggalkanku yang masih terdiam . Menepuk puncak kepalaku pelan lalu berjalan meninggalkan ruang kelas . Sosoknya semakin menjauh dan hilang diujung lorong sekolah . "Dasar nyebelin " . Ucapku seraya bangkit dari tempat duduk dan bersiap untuk pulang . Ku ambil payung pemberian Sky , sekilas senyum terbit dari bibirku . Ya , seperti itulah kelakuan makhluk nyebelin yang bernama Sky , orang yang sudah menemaniku semenjak kepindahanku beberapa tahun lalu . Cowok famous se SMA Nusantara yang digilai banyak cewek . Postur tubuhnya yang tinggi tegap dengan kulit putih bersih . Hidung mancung , alis tebal dan tatapan matanya yang tajam menambah kesan cool buat cowok seusia Sky . Jago main basket dan sedikit urakan membuat semua cewek yang melihatnya jatuh cinta . Dan akhirnya akulah yang jadi sasaran kebencian mereka karena hanya aku cewek yang ada di circle pertemanan Sky selain temen gank nya yang cowok semua dan satu sahabatku , Carla . Awalnya aku cuek . Nggak perduli juga dengan tatapan anak-anak lain saat mereka melihatku duduk santai di kantin dikelilingi oleh Sky dan teman-temannya . Atau saat aku berjalan di lorong kelas dengan Sky yang mengikutiku dibelakang sambil memainkan bola basketnya . Hingga semakin lama banyak yang menunjukkan sikap tak suka mereka karena kami terlihat dekat . Mulai dari meletakkan surat di loker kelas biar aku nggak deket sama Sky , ngerjain aku di toilet sekolah , sampai ada yang nekat samperin aku ke kelas hanya untuk mengancamku menjauhi Sky . Aku tetap cuek . Aku bukan tipe orang yang gampang takut dengan hal-hal receh semacam itu . Mereka nggak tau aja , aku bahkan udah ngalamin hal yang lebih gila dari apa yang mereka lakuin . Aku Cuma geli aja , sinetron banget nggak sih ? Haha . Tapi itulah kenyataannya . Saat ku bilang pada Sky untuk berhenti deket sama aku dia cuma bilang , "Nggak mau , gue cuma mau deket sama lo aja bocil " . Lah kok bocil ? Iya , bocil adalah panggilan 'sayang' Sky ke aku semenjak kejadian aku minta dia buat temenin beli balon karakter di pinggir jalan . Lalu saat aku merengek kepadanya untuk mampir ke arena lukis anak-anak saat kami lari pagi bersama di taman komplek . Entahlah , hal-hal seperti itu terasa menarik aja buatku . Seolah membuatku deja vu dengan sebuah kenangan di masa lalu . Walaupun karena itu di mata Sky , aku jadi seorang bocil yang sebentar lagi lulus SMA . Bocil yang memiliki segudang rahasia yang belum terungkap . Perlahan aku mulai memasuki pekarangan rumahku . Jarak sekolah ke rumah memang nggak begitu jauh , jadi jalan kaki beberapa menit juga udah sampai ke rumah . Ku letakkan payung di garasi sambil melepas sepatu dengan cepat . Perjalanan pulang dari sekolah saat hujan begini membuat udara jadi dingin . Saat ku buka pintu samping , ku lihat mama sedang sibuk di dapur memasak sesuatu sampai tak menyadari keberadaanku . "Assalamualaikum , hello princess Myra sudah pulang " . Ucapku lantang sambil berlari mendekati mama yg kaget mendengar suaraku . "Waalaikumsalam , ya ampun Myra kaget loh mama . Langsung mandi ya , takut sakit abis ujan-ujanan . Kamu sih udah mama bilang jangan lupa bawa payung malah ngeyel " . Omel mama sambil membawakanku segelas air hangat . Ku raih gelas yang mama letakkan di depanku sambil memperhatikan mama yang kembali sibuk dengan kegiatannya . " Mau ada tamu ma ? Kok tumben mama sibuk banget masak ? Lengkap banget lagi ada rendang , tumis kangkung , ayam kecap , udah kayak makanan kesukaan abang aja .. " ucapku sambil menutup mulut kaget . Mama yang melihat ekspresiku langsung tersenyum lebar . Tanpa aba-aba aku langsung melonjak girang menghampiri mama . "Jam berapa abang sampe ma ? Kok nggak bilang Myra sih . Ahh kalo gitu Myra mandi dulu ma" . Ucapku antusias sambil berlari ke kamar tanpa menunggu jawaban mama . Mama hanya memandangku sambil menggelengkan kepala . Maklum banget sama kelakuan anak perempuan nya yang kelewat bahagia ketika tau abang kesayangannya bakal pulang . Kebahagiaan keluarga sederhana disebuah rumah disudut kota kecil yang damai . Yang selama beberapa tahun ini mulai berusaha menata kembali kehidupannya yang sempat hancur . Peristiwa yang sampai sekarang enggan aku bahas lagi . Ya , cukup saat itu saja . Sekarang hanya boleh ada kebahagiaan nggak boleh lagi ada air mata . *** Brakkkk !! Suara keras mobil yang terbalik setelah menghantam pembatas jalan . Seorang pria dengan setengah sadar mencoba untuk meraih gadis kecil disebelahnya , memastikan keadaannya baik-baik saja walaupun ia sendiri tak mampu merasakan kakinya . Memanggil nama gadis itu agar tetap sadar . "Sayang , bangun nak . Ayo keluar dari sini “ . Suaranya parau menahan sakit disekujur tubuhnya . Tak memperdulikan keadaannya sendiri ia terus memanggil nama anaknya . Sementara tak jauh dari tempat kecelakaan , sebuah mobil berhenti mendadak . Seorang pria paruh baya bersama istri dan seorang anaknya terkejut melihat pemandangan di depannya . Mobil terbalik dengan percikan api yang mulai keluar dari mesin mobil membuat sang istri berteriak pada suaminya agar segera turun melihat keadaan penumpang di dalamnya . Dari kejauhan dia melihat seorang pria dengan gadis kecil yang pingsan . Pria tersebut mencoba meminta tolong dari dalam mobil dengan memberikan isyarat agar ia segera menolong putrinya . Tanpa pikir panjang dia dan suaminya langsung turun dan mencoba menyelamatkan mereka . Saat pintu berhasil dibuka , gadis kecil itu terlihat mulai sadar meskipun tak mampu membuka matanya . Ia merintih pelan memanggil sang ayah yang juga terluka parah . "Tolong selamatkan putri saya” . Sang ayah berkata sambil memegang tangan si pria paruh baya . Ia mengisyaratkan agar segera pergi karena api semakin membesar . Ia tak perduli pada keadaanya sendiri , ia hanya terus berkata untuk pergi dari sini . Tak berapa lama saat mereka baru beberapa langkah , terdengar suara mobil meledak . Gadis kecil yang melihat sang ayah masih didalam mobil berteriak dan menangis histeris . Ia tak percaya apa yang ia lihat . Baru saja ia pergi jalan-jalan dengan bahagia bersama ayahnya tiba-tiba ia melihat tragedi menyedihkan di depan matanya . Melihat sang ayah yang tak bisa diselamatkan membuatnya kembali pingsan di dalam gendongan wanita yang menyelamatkannya . *** “Ra , bangun Ra . Kamu kenapa?” . Panggil seseorang sambil mengguncangkan badan Myra yg tengah tertidur dengan berlinang air mata . Myra yang terbangun langsung memeluk sosok didepannya yang tak lain adalah abangnya , Saga . Bak anak kecil yang rindu pada sosok kakaknya , Myra menangis makin kencang . "Abang mau kasih kejutan ke kamu eh malah abang yang kaget”. Saga berkata sambil memeluk erat adiknya yg masih terisak . Merapihkan rambut Myra sambil membujuknya agar Myra berhenti menangis . Ia tahu betul dengan kebiasaan adik kesayangannya ini . Jika ia menangis saat tidur , pasti mimpi itu muncul kembali . Saga terus meledek adiknya agar berhenti menangis dan mengalihkannya dengan mengajaknya keluar kamar mengambil oleh-oleh untuknya . Tiba di meja makan , Saga segera mengambilkan air untuk Myra . Sambil meraih gelas ia melihat kearah sang mama yang bingung melihat Myra masih sesenggukan . Hanya dengan pandangan Saga ke arahnya , sang mama mengerti apa yang terjadi dengan putrinya . "Ya ampun Raa kamu kangen banget ya sama abang sampe nangis segitunya ? Iya tau abangmu ini emang ngangenin kok" . Ucap Saga seraya menyodorkan gelas berisi air ke Myra . Myra yang mendengar abangnya sesumbar hanya mendengus kesal sambil meraih gelas di hadapannya dan meminumnya hingga sisa setengah . Ia paham betul kalo sampai meladeni ocehan abangnya nggak akan pernah ada habisnya . "Bang mending duduk deh , makan . Myra tau abang udah pengen banget tuh nyerbu masakan mama , pake sok mengalihkan perhatian" . Ucap Myra sambil bersiap mengisi piring kosongnya dengan paha ayam . Dengan satu gerakan Myra mengambil dua buah paha ayam dari mangkok dan segera membawanya berlari ke arah sang mama . Myra tau jika abangnya paling suka paha ayam hingga dengan jahilnya Myra mengambil semua paha ayam dan membawanya kabur dari sang abang . Saga yang melihat kelakuan Myra langsung berlari mengejar sang adik yang berlari mengelilingi meja makan . "Ra balikin nggak , satu satu dong Ra itu punya abang yang sebelah Amyraaaa" . Saga berteriak sambil berusaha meraih adik nya yang berada di sisi meja makan . "Ngalah dong bang udah gede juga , abang bisa loh beli lagi yang banyak . Yang ini hanya khusus buat Amyra sajaaa" . Sambil duduk di ujung tangga , Myra meledek abangnya yang masih berusaha mengejarnya . Berpura pura melahap semua ayam yang dia pegang sambil tertawa kegirangan . Mama yang sedari tadi memperhatikan kedua buah hatinya itu hanya tersenyum haru sambil menata kembali makanan yang lain ke meja makan . Saga bekerja di luar kota . Hanya sebulan sekali dia bisa pulang untuk menjenguk mama dan adiknya . Sebelumnya , Saga bisa hampir setiap minggu pulang kerumah . Namun sang mama melarangnya karna kasihan melihat putra nya harus bolak balik setiap minggu . Akhirnya Saga memutuskan pulang sebulan sekali dan menghabiskan beberapa hari libur dirumah . Saga mengelola sebuah usaha kecil yang dirintis oleh ayahnya dahulu . Saat usahanya mulai berhasil , sang ayah harus pergi meninggalkan mereka untuk selamanya . Sempat terhenti beberapa tahun karena kematian sang ayah , dan dirinya yang disibukkan dengan mengurus adik kecilnya sambil kuliah dan membantu sang mama hingga akhirnya Saga mengambil alih dan mampu mengembangkan nya hingga sebesar sekarang . Saga sadar , nggak mudah mengembalikan lagi senyuman dan kebahagiaan mereka seperti dahulu . Saga hanya berusaha sekuat tenaga menjaga dan melindungi sang mama dan adik kesayangannya apapun yang terjadi . Itu janjinya pada sang ayah saat terakhir mereka bersama sebelum maut merenggut nyawa dan kebahagiaan keluarga kecil mereka . Saga berjalan mendekati Myra yang sedang asik makan lalu membelai pelan adiknya , sambil terus berjanji dalam hatinya jika dia akan membuat senyum adiknya kembali seperti dulu , menghilangkan trauma masa kecilnya dan menjaganya dari apapun yg bisa melukainya .

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Jodohku Dosen Galak

read
31.0K
bc

(Bukan) Istri Simpanan

read
51.2K
bc

Perfect Revenge (Indonesia)

read
5.1K
bc

GARKA 2

read
6.2K
bc

Super Psycho Love (Bahasa Indonesia)

read
88.6K
bc

Takdir Tak Bisa Dipilih

read
10.2K
bc

Kusangka Sopir, Rupanya CEO

read
35.7K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook