Akhdan langsung melengos ketika ia baru saja keluar dari kamar. Ia tak sengaja bersitatap dengan abangnya yang sedang berjalan menuju meja makan. Galang menghela nafas melihat Akhdan bahkan tidak mampir ke meja makan. "Kamu gak sarapan, Dan?" Alih-alih menjawab, Akhdan malah berbelok ke arah luar pintu. Mama mereka sudah pergi entah ke mana sejak pagi. Kalau katanya Vivian, mertuanya itu berangkat bersama geng ibu-ibu arisan komplek. Sementara ia, Galang, anaknya dan Akhdan ada di rumah. "Akhdan!" panggil Galang. Lelaki itu akhirnya beranjak dari bangkunya dan berjalan menuju pintu. Akhdan baru saja menyalakan mesin mobilnya. Vivian melihat dari kejauhan sana. Gerakan tangannya terhenti. Hatinya merasa agak nyeri karena urusan ini. Padahal seharusnya ia sudah tenang selama dua tahun

