"Tolong awasi Lana, ya, Darrel? Mungkin dia mau pergi sama Althaf." Ratih pikir Lana tidak mendengar ucapannya? Pemikiran yang konyol sekali. Si gadis tak sengaja dengar mamanya menelpon Darrel. Jadi ia tahu dirinya akan diikuti. Dan Lana sampaikan kabar itu pada Althaf sebelum membentuk rencana matang. Mereka bercakap di telepon macam berdiskusi hal ilegal. "Oke, biarkan Darrel ikutin kita. Kita kecoh di tengah jalan." "Bagaimana kita mengecoh?" "Kita berhenti di suatu tempat—minimarket atau kamar mandi umum yang lahan parkirnya nggak terlalu luas." "Lalu?" "Otomatis dia akan parkir agak jauh, berusaha biar nggak ketahuan. Kita pergi saat ada kesempatan, misalnya saat minimarket sedang padat pengunjung." Lana menerka pelan. "Anda yakin itu berhasil?" "Rencana saya belum selesai.

