bc

Di jual suami, di beli atasanku

book_age18+
2
IKUTI
1K
BACA
billionaire
HE
heir/heiress
drama
bxg
bold
city
office/work place
addiction
stubborn
like
intro-logo
Uraian

"Lebih baik aku di jual dari pada harus hidup bersama dengan pria sepertimu."

Setelah mengungkapkan semua isi hatinya, Seorang Devita Shafira yang sekarang hanya wanita cacat karena kecelakaan mulai membenci sang suami karena selalu melakukan hal buruk kepadanya apalagi sampai dirinya di jual kepada pria pengusaha yang mereka tidak tahu identitas dari pria yang membelinya.

Tapi siapa sangka, lelaki yang membelinya di kira seorang pria tua gendut, pendek dan berkumis. Namun yang tak di sangka oleh Devita ternyata pria itu adalah atasannya saat ia masih bekerja dan belum mengalami kecelakaan itu.

Bukan hanya membelinya, tetapi pria itu, Elcarx Wishton juga menyembuhkan semua kecacatan Devita lalu mengajaknya bekerja sama untuk menghancurkan Reon dengan selingkuhannya yang ternyata mantan tunangan Elcarx yang telah menipunya sampai membawa kabur semua hartanya saat Elcarx masih menjadi pria sederhana.

Dalam pembalasan dendam mereka, tak di sangka malah menimbulkan benih-benih cinta di tengah-tengah ketegangan mereka yang saling membantu dan melindungi satu sama lain.

Lalu apakah dendam mereka akan berhasil untuk menghancurkan keluarga Reon dan selingkuhannya yang ternyata di balik kekejaman mereka masih ada orang di belakang mereka.

Dapatkah Elcarx dan Devita mampu memusnahkan seluruh musuhnya?

Mohon bantuannya bagj para pembaca untuk menambahkan ceritaku ke dalam daftar baca kalian, agar author bisa terus semangat buat bom update.

chap-preview
Pratinjau gratis
Tersiksa
Di dalam sebuah kamar mewah sepasang kekasih yang bukan suami istri tengah melakukan pergulatan panas sambil memutar musik pop dengan keras untuk memendam desahan mereka, sebab kamar itu tidak kedap suara membuat suara mereka mampu terdengar oleh orang yang berada di luar termasuk kamar di samping kamar mereka. Namun dalam kamar, di samping kamar tersebut, seorang wanita yang tengah duduk di kursi roda mencengkram tangannya kuat-kuat pada pembatas kursi rodanya. Wanita itu menatap lurus kedepan dengan pandangan mata yang tersirat dendam mendalam. Matanya yang buta dan kakinya yang lumpuh membuat wanita itu hanya bisa duduk diam sambil termenung. Dia adalah istri dari Reon Anggara. Suaminya yang kini telah sukses dalam dunia bisnisnya dengan karir menanjak pesat yang juga sebagai artis papan atas dalam dunia aktingnya. Setelah suaminya sukses, Devita Shafira, istri dari Reon itu harus mengalami kecelakaan di saat sang suami mulai naik daun. Akan tetapi, semenjak kecelakaan yang menimpanya dalam 2 bulan yang lalu membuat sifat suaminya berubah drastis padanya. Yang awalnya peduli dan perhatian kini malah tidak peduli dan mengabaikannya. Lebih parahnya lagi, Reon bahkan berani berselingkuh dan membawa wanita selingkuhannya itu ke rumah mereka, tanpa tahu malu mereka juga sempat melakukan hal itu di depan mata istrinya yang buta. Devita yang hanya bisa berharap kepada tuhannya untuk meminta kesembuhan dengan cepat agar bisa membalas perbuatan suaminya kepadanya. Pintu terbuka dengan sangat keras sampai menimbulkan suara, Devita yang berada di kursi roda tidak merasakan kaget atau berekspresi sedikitpun seolah pendengarannya ia tulikan. Orang yang membuka pintu itu mulai berjalan angkuh menuju keberadaan Devita. Devita yang sedang merasakan pergerakan orang itu yang menghampiri dirinya hanya diam. Menunggu perbuatan apa yang ingin di lakukan orang itu padanya. Dua wanita tua dan muda menghampiri Devita dengan senyuman sinis di bibir mereka. "Wih, ada mayat hidup di sini ternyata." wanita tua itu mengejek Devita yang hanya diam dengan pandangan kosong ke arah depan. "Eh, bukan mayat hidup, Ma. Tapi Jailangkung hidup! Haha..." wanita muda yang tak lain adalah putri dari wanita tua itu, mengelilingi kursi roda Devita sambil memainkan rambutnya. Merekapun tertawa dengan hebohnya menertawakan istri dari pacar anaknya yang pertama. Bisa di bilang mereka adalah ibu dan adik dari selingkuhan Reon. "Enaknya kita apain ya dia?" Arny, wanita muda itu mulai berpikir untuk mengerjai Devita. "Bagaimana kalau kita..." sang ibu pun memberi ide dengan cara yang kotor dan menjijikan. Merekapun mulai saling berbisik dengan suara kecil agar Devita tidak bisa mendengar bisikan mereka. Devita yang tidak tahu apa yang mereka rencanakan hanya bisa diam dan menunggu apa yang akan mereka lakukan. Kedua wanita sedarah itu keluar dari kamar Devita, lalu kembali lagi setelah mereka selesai mengambil sesuatu untuk mengerjai Devita. Mereka mengambil semangkok makanan yang begitu encer dan hitam pekat, baunya juga begitu menyengat seperti bau kotoran sapi. Mereka yang memegang mangkok itupun juga tak tahan dengan baunya, sehingga ibu dan anak itu selalu mual dan muntah. Namun itu bukan benar-benar kotoran sapi, tetapi itu hanyalah makanan kucing yang mereka campur dengan semua bahan dapur. Bahkan mereka juga mencampurkan arang kayu yang di haluskan untuk menghasilkan warna hitam itu. Makanan itu tidak layak untuk di makan untuk hewan sekalipun, bahkan rasanya mungkin sudah menyerupai kotoran sapi. Sebelum memulai, mereka sudah menyiapkan dua buah masker penutup mulut agar tidak terlalu menghirup bau makanan itu. Lalu merekapun mulai menghampiri Devita. Arny mengambil ancang-ancang untuk memegang kedua tangan Devita, sedangkan ibunya yang menyuapi makanan tidak layak itu ke mulut Devita. "Rasakan ini!" Devita yang tidak bisa berbuat apa-apa di paksa untuk memakan makanan kotor itu, bahkan mereka mencengkram erat rahangnya agar mulutnya terbuka lebar dan bisa menelan makanannya. "Ya, tuhan! Tolonglah hamba dari perbuatan mereka ini. Sembuhkanlah hamba agar bisa membalas perbuatan mereka yang sangat kejam ini." Walaupun Devita bisa berbicara, namun ia hanya bisa mengungkapkan isi hatinya di dalam hati. "Gimana? Enakkan?" Arny dan ibunya tersenyum puas saat Devita benar-benar menelan makanan itu sampai air matanya menetes di pipinya. "Ternyata orang buta bisa nangis juga ya, Ma." ledek Arny yang semakin semangat untuk mengerjainya. "Ma, berikan itu sampai habis. Agar dia tahu, gimana rasa makanan yang bahkan lebih buruk dari yang kita makan." titah Arny yang langsung di anggukin ibunya dengan senyum smirknya. "Aakh...! kalian sungguh kejam!" teriak Devita dengan amarahnya. Tidak kuat dengan hinaan mereka kepadanya, Devita pun mendorong mangkok itu dari tangan Heni menggunakan kepalanya. Sehingga makanan pada mangkok itu tumpah dan berceceran di lantai. "Kurang ajar! Kau berani menumpahkan makanan itu!" pekik Heni mulai emosi. Tanpa belas kasihan Arny yang berada di belakang Devita langsung menarik ujung rambut Devita dengan kuat, sampai kepala itu mendongak ke arah wajahnya. Lalu Arny meludahi wajah Devita dengan kekesalan karena telah berani menumpahkan makanan yang di buat ibunya. "Heh, kamu tuh gak usah belagu. Udah di buatin makanan juga, masih sok kuat!" "Seharusnya kamu tuh, nyadar! Sudah nggak berguna masih aja hidup!" lanjut Arny memaki Devita sambil menendang kaki Devita yang kini mulai sedikit membiru karena tendangannya yang keras. Walaupun seluruh kakinya membiru namun Devita tidak merasakan apapun pada kakinya yang lumpuh karena sudah mati rasa. Kini Heni, ibu dari Arny mengambil gelas dan mengisinya dengan air putih lalu memberikan lima sendok garam pada air putih itu dan mulai di berikan kepada Devita yang hanya bisa mengatupkan bibirnya sembari menggeleng cepat. Belum juga Heni sampai di tempat Devita, ia sudah terpeleset ke lantai akibat tumpahan makanan tadi yang belum di bersihkan membuat lantai menjadi licin. Gelas yang jatuh itupun menimbulkan suara sampai menggema di kamar sebelah yang tidak kedap dengan suara. Dua insan yang sedang asyik dengan permainan mereka juga terganggu dengan adanya keributan di luar kamarnya. "Kak, kakak keluar dong! Itu ibu kepleset kak!" Arny mengedor-gedor pintu kamar kakaknya dengan keras tanpa tahu situasinya. Saat mereka mulai membuka pintu, terdengar teriakan dari arah kamar Devita yang begitu memekikan telinga. Bergegas ketiga manusia itu menuju kamar samping dengan tergesa-gesa.

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Tentang Cinta Kita

read
212.3K
bc

Papa, Tolong Bawa Mama Pulang ke Rumah!

read
4.2K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
151.9K
bc

My husband (Ex) bad boy (BAHASA INDONESIA)

read
292.5K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
167.7K
bc

Ketika Istriku Berubah Dingin

read
3.3K
bc

TERNODA

read
192.5K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook