pov nadira
aku masih melanjutkan menonton televisi , sembari menunggu teman teman Robin pulang ,
sesekali ku dengar mereka tertawa dan saling mengejek ,
ternyata Robin cukup humble dan humoris ,
tidak seperti yang aku lihat awal pertama bertemu saat interview kerja , sombong , dingin angkuh , acuh ,
tapi ternyata dia masih memikirkan ku saat aku tidur di sofa , dia memindahkan ku di kasurnya dan dia yang tidur di sofa , seorang bos pemilik perusahaan ternama , bisa tidur di sofa ,
ku lihat jam pada dinding sudah menunjukan jam 10.30 ,
" ha ternyata sudah siang , pantas saja perutku sedari tadi bunyi terus , ini sudah bukan waktunya sarapan tapi makan siang , "
ku buka lemari es dan ku bongkar semua isinya dan ku olah menjadi masakan yang siap makan
" semoga Robin menyukainya "
sambil ku merapihkan meja makan dan menatanya
ku dengar suara mereka sudah sepi
dan benar saja rupanya mereka sudah pulang
" syukurlah , karena aku sudah lapar sedari tadi, , "
" kamu masak "
tanya Robin
" mmm iya , tapi ha.... " belum tuntas ku meneeruskan kalimatku , Robin langsung pergi ke atas meninggalkanku ,
" iihhhh kebiasaan banget tuh batu , main pergi aja " sambil ku kepalkan tangan dengan ekspresi yang kesal
" aku mandi dulu , " Robin menghentikan langkahnya dan menoleh ke arahku ,
hmmmmm , seperti bertemu dengan dua orang yang berbeda , di depan temannya dia memanggilku sayang, saat temannya pergi dia sangat dingin dan keras seperti batu yang di frezer
perutku sudah meronta ronta ingin segera di isi , tapi Robin belum kunjung turun juga ,
" ini orang ngapain sih di kamar mandi , perasaan gak selesai selesai deh , perutku sudah tidak tahan melihat makanan "
sambil ku usap usap perutku
" sabar ya perut , bentar lagi pasti si batu turun "
" siapa si batu " tiba tiba suara yang has terdengar di telingaku , saat ku lihat di tangga , ternyata Robin yang sudah selesai mandi dan berpakaian rapih ,
" engggg, enggg,,, siapa yang bilang batu, bapak tuh salah denger "
" aku gak Bolot ya , aku masih bisa denger kamu nyebut si batu "
Robin mendekatiku dengan tatapannya yang tajam , dan memegang pipiku
" si batu siapa ? "
aku hanya menelan Saliva di tenggorokanku
dan menutup mata ,
" ayo kita makan "
Robin melepaskan pipiku
" ah , ini masakan apa !!!! , bisa bisa nya aku di masakin masakan seperti ini "
gerutu Robin sambil melihat ke arahku
" memangnya kenapa dengan masakan ini, kata raya kamu suka sama masakan ini "
" haahhh, kamu kepoin aku ke raya "
Robin mengernyitkan alisnya
" gak usah ge er , raya cuma kasih tau, bukan aku yang nyari tau "
" mmmm , , , , ko asin , kamu mau ngeracunin aku ya " ucap Robin saat mencicipi masakanku
" hah ko asin , tadi aku cicipi gak asin ko , pas rasanya "
" aku gak mau ya makan masakan ini , "
" ya udah gak usah di makan, gak bersyukur banget sih masih di kasih makan "
" bersyukur !!!! bersyukur makanan yang rasanya asin "
timpal Robin sambil menatapku dengan dingin
" ya udah biar aku aja yang makan , "
saat aku akan mengambil di piring robin
robin memukul tanganku , menandakan aku tidak di ijinkan mengambil makanannya
" aaaaawwww , sakit pak "
" kamu gak usah rakus , semua makanan kamu ambil "
" loh katanya pak Robin yang terhormat gak mau makanan ini karena rasanya asin "
" ya terpaksa dari pada aku gak makan , terus aku sakit , kamu mau tanggung jawab , "
ucap Robin sambil menyuapkan makanan nya
" katanya asin , tapi habis banyak " ucapku dalam hati ,
Robin menambah makanannya
" ehm , asin ko sampai nambah " ucapku sambil mengejeknya ,
" terpaksa , aku sangat lapar, dari kemarin belum makan "
ucap Robin sambil mengangkat piringnya
aku senang melihat Robin memakan masakan ku dengan lahap , meskipun Robin gengsi untuk mengatakannya ,
" pelan pelan makannya " ucapku
" kamu gak ada kerjaan lain, selain melihatku makan " ucap Robin
" iihhhh , siapa yang ngeliatin , sok kepedean "
"besok di tempat kerja , jangan sampai orang lain tahu tentang pernikahan kita , tapi jika memang kamu ingin banget temen temen kamu tahu ya gak apa apa , tapi siap siap kamu di keluarkan dari perusahaan "
ya karena memang peraturan perusahaan tidak di perbolehkan menikah dengan satu perusahaan ,
" loh ko , aku masih mau kerja pak "
" makanya jangan sampai tahu teman teman mu "
" ya saya juga gak mau kalau teman teman saya tahu , saya menikah dengan batu " bisiku pelan agar Robin tidak mendengarnya ,
, , , , , ,
setelah selesai makan aku membersihkan semuanya , setelah itu ku lihat pak Robin suamiku sekaligus bos ku sedang membuka laptopnya
dan sepertinya dia sangat fokus menyelesaikan pekerjaannya sampai aku lewatpun dia tidak tahu
" aku ke kamar dulu ya pak , badanku pada sakit "
dia tidak menjawab sedikitpun , hanya fokus dengan laptopnya , , ,, ,
, , , , ,
ku baringkan tubuh ini di atas ranjang yang besar dan empuk ,
tak terasa aku tertidur sampai sore menjelang malam ,
" ya ampun jam berapa ini , "
aku tidur lama sekali mungkin karena aku merasa sangat cape sekali
ku buka handphone ku yang sdari kemarin tidak ku aktifkan,
ada satu pesan yang masuk
" , aku keluar sebentar ada urusan , "
pesan dari Robin sekitar 2 jam yang lalu
lalu cepat cepat ku balas pesan dari Robin
" dimana pak ?
beberapa menit ku lihat handphone ku tidak ada balasan apapun
aku keluar kamar untuk menghidupkan semua lampu dan mengecek apakah Robin sudah pulang atau belum
baru saja aku turun , suara mobil Robin sudah terdengar ,
" Robin sudah pulang, ah syukurlah , aku tidak sendirian lagi di rumah , "
Robin menghampiriku ,
" kamu sudah bangun " tanya Robin
sambil membawa plastik berwarna putih ,
" tadi aku lihat kamu tidurnya pules banget, sampai air liur mu mengenai sprai kasurku, ntr malem kamu tidur di kasur saja , aku gak mau tidur di situ pasti bau air liur mu "
" haahhh , sejak kapan aku tidur seperti itu " aku hanya melongo mendengar Robin mengatakan itu , .
" gak usah lebay gitu eksperinya , kamu siapkan makanannya aku udah beli dari luar "
" so sweettt " ucapku berbisik
" gak usah ke pedean , aku hanya gak mau makan masakan yang ke asinan , " ucap Robin yang sepertinya mendengar aku mengatakan kata itu ,
ku rapihkan semua makanan di meja makan , dan kami berdua melahap makanan yang di beli Robin dari luar ,
, , , , , , ,
kami berdua pindah ke kamar untuk beristirahat
" ini sudah malam , kamu harus tidur , besok aku ada meeting , bangunin aku pagi pagi, awas jangan sampai telat"
ke esokan paginya aku bangun lebih awal , untuk mempersiapkan sarapan dan merapihkan rumah , setelah semua rapih ku bangunkan suamiku Robin
" pak , pak , " ku tarik selimut Robin, tapi Robin tidak ada di sofa , hanya ada guling dan bantal yang di tutupi selimut ,
" ko ga ada , ada Robin udah berangkat, " ku lihat mobil Robin masih ada di garasi "
lalu Robin kemana ,
" ah ya sudah lah , aku mandi dulu saja "
ku buka pintu kamar mandi daaannn
" aaarrrggghhg " kami berdua sama sama teriak
" apa apaan kamu masuk kamar mandi gak ngetok dulu. " teriak Robin sambil menutup pintu kamar mandi
" mana aku tau pak Robin sedang mandi , gak kedengeran suara air jatuh "
" alah dasar aja kamu emang sengaja mau melihatku tanpa pakaian "
" iihhhhh " bergidik aku mendengar Robin mengucapkan itu
" makanya pak kalo mandi pintunya di kunci "
sedikit ingin tertawa saat melihat suamiku , tidak memakai papapun ,
Robin keluar kamar dengan raut wajah yang tegang atauu malu , tapi beda tipis lah ,
" kamu tadi liat " ucap Robin
" sedikit "
" eh enggak ko, aku gak liat apa apa , lagian apa yang mau di lihat, "
" awas kamu ya "
aku langsung pergi masuk kamar mandi ,
setelah selesai , aku pun bersiap untuk pergi ke kantor ,
" sesampainya di kantor kita harus terlihat biasa saja " ucap Robin
tiba tiba handphone Robin berdering , terlihat di layar dengan tulisan papa memanggil
Robin langsung menerima telepon.
setelah beberapa saat Robin langsung tergesa gesa untuk cepat cepat menuju kantor
" gak sarapan pak ? "
" hari ini ada meeting penting , ttd kontrak kerja sama dengan perusahaan yang cukup bonavit , sarapan di kantor saja , ucap Robin dengan terburu buru memakai sepatunya ,
, , , , , , , ,
setelah sampai kantor
Robin masuk duluan tanpa melihat ke arahku
" Nadira hai , kamu kemarin kemana aja ko gak ada kabar , aku telponin tapi gak aktif nomornya , aku kangen tahu "
Dian langsung menghampiriku
oh iya Dian ini adalah teman kerja ku yang paling baik , yang selalu bantuin dan dukung aku,
" aku ,,, aku kemarin mmmmm pulang kampung "
" ko gak ngabarin sih nad "
" mmmm di kampung sinyal nya susah dian "
" hmmm okeh deh , selamat datang kembali ya. semangat untuk hari ini "
" iya sama sama ya "
saat aku masuk dalam ruangan , aku mendengar semua orang bergosip mengenai Robin
" pada ngomongin apa sih Dian ?
ko kaya yang serius gitu '
" eh iya , kamu tau gak cowok idaman kamu , denger denger sudah married loh "
" haahhh, cowok idaman yang mana ?
" alaahhh pura pura lupa ingatan lagi !!!!
" emang siapaaa ??
" pak Robin lah siapa lagi , hahahahaha "
mendengar hal itu aku hanya senyum senyum saja
" patah hati kan Lo , cowok idaman yang semua cewek di kantor ini sudah sold out , huhuhuhuhuhu , gua pun patah hati mendengarnya hihihihihi "
" emang nikah sama siapa pak Robin " ??
tanyaku pura pura tidak mengetahuinya
" gak tau sih, soalnya kemarin acaranya tertutup banget , fotonya juga gak keliatan ceweknya , cuma nih foto pak Robin yang memakai jas putih saat dia menikah , oh ya ampun handsome banget kaaannn laki orang , hahaha " !!!
" emang kamu punya fotonya "
" ada dong, mau lihat ???
" coba mana "
lalu Dian melihatkan foto Robin saat pernikahan kami tapi hanya Robin sendiri waktu itu sepertinya robin saat sedang menungguku
" eh kenapa Lo senyum senyum sendiri , pasti Lo ngebayangin jadi istrinya pak Robin kaannn ,
" enggak ko , biasa aja , udah yu kerja , kerjaan kayanya udah menumpuk ya "
" eh tapi w penasaran sama istrinya pak Robin , secantik apa sih dia , sampai bisa mendapatkan hati pangeran "
" gk tau ah , udah udah kerja yu "
" ih serius , emang Lo gak mau tau "
" enggak " !!!!!
" tumben banget Lo, biasanya kalo ngebahas pak Robin paling duluan , kesambet setan apa Lo "
Dian sambil mendorong tanganku
" udah Dian , kerja yu "
seperti biasa ada saja orang orang yang masih menyuruh ku untuk mengerjakan pekerjaannya seperti Andin
Andin adalah wanita sekantor denganku yang paling cantik di sini tapi dia kadang se enaknya menyuruh orang untuk mengerjakan pekerjaannya
sedikit sombong dan angkuh mungkin karena memang dia berasal dari orang yang berada dan ayahnya adalah salah satu pemegang saham di perusahaan ini
dan Andin ini sangat menginginkan Robin agar bisa menikah dengannya
supaya perusahaan semakin berkembang katanya ,
tapi yaa takdir berkata lain
hehehehe
, , , , , , , , , , , , ,