"Saya akan memberi kesempatan untuk kamu Alzio." Ucap Hadrian. Alzio, Azalea, Nadia, dan Alvino tersenyum mendengar perkataan Hadrian.
"Terimakasih om." Ucap Alzio dengan nada senangnya. Hatinya sangat bahagia mendengar ucapan Hadrian. Inilah yang ia inginkan.
"Orang tua kamu suruh nemuin saya. Kalo kamu benar-benar serius sama Azalea." Ucap Hadrian tegas.
"Baik om. Secepatnya mereka akan kesini." Ucap Alzio. Hadrian menganggukan kepalanya.
"Ayah, makasih." Ucap Azalea berdiri dari duduknya menghampiri Hadrian dan memeluknya.
"Putri ayah senang?" Tanya Hadrian menatap Azalea. Azalea mendongakkan kepalanya.
"Sangat senang. Makasih ayah." Ucap Azalea memeluk Hadrian lebih erat.
"Ehem. Bunda ngga nih." Ucap Nadia. Azalea langsung memeluk bundanya.
"Makasih bunda." Ucap Azalea.
Cup
"Sama-sama sayang." Ucap Nadia setelah mengecup kepala Azalea.
"Ciieee mau jadi adik ipar gue lo yo." Ucap Alvino. Alzio hanya membalasnya dengan senyuman.
"Yaudah om, bunda saya mau pamit pulang. Udah malam juga." Pamit Alzio berdiri dari duduk nya dan mencium tangan Hadrian dan Nadia.
"Cepat banget kak." Ucap Azalea mengerucutkan bibirnya.
"Kasian Nak Zio pasti cape. Ngga boleh gitu." Ucap Nadia menasihati Azalea. Azalea menganggukan kepala nya.
"Saya pulang dulu om, bunda." Ucap Alzio.
"Jangan panggil om. Panggil saya ayah." Ucap Hadrian. Alzio tersenyum dan menganggukan kepala nya.
"Antar Nak Zio ke depan." Ucap Nadia pada Azalea. Azalea berjalan mendekati Alzio.
"Assalamu'alaikum." Ucap Alzio.
"Wa'alaikum salam." Ucap Hadrian, Nadia, dan Alvino secara bersamaan.
Alzio menggenggam tangan Azalea keluar dari rumah Hadrian.
"Aku senang banget kak." Ucap Azalea menatap Alzio setelah sampai di samping mobil Alzio.
"Aku juga sangat senang Azalea. Kamu akan jadi milikku. Kita akan hidup bersama Azalea." Ucap Alzio menatap dalam Azalea.
"Dan kamu akan menjadi nyonya Alzio." Lanjut Alzio memegang kedua pipi Azalea dengan kedua tangannya. Azalea tersenyum menatap Alzio.
"Makasih kak." Ucap Azalea.
"Untuk apa?" Tanya Alzio menatap begitu dalam Azalea.
"Terimakasih karena telah hadir di kehidupan Azalea, terimakasih telah mencintai dan menyayangi Azalea, terimakasih telah menjaga Azalea, terimakasih selalu ada di samping Azalea, terimakasih selalu sabar menghadapi sikap Azalea, terimakasih telah menjadi Alzio yang melengkapi hidup Azalea." Ucap Azalea penuh ketulusan.
"Aku cinta kamu Azalea, sampai kapanpun di hati Alzio hanya ada nama Azalea." Ucap Alzio.
Cup
Alzio mencium kening Azalea lama.
"I love you My Azalea." Ucap Alzio menatap mata indah Azalea.
"I love you too My Alzio." Ucap Azalea.
"Aku pulang dulu ya, kamu langsung tidur. Jangan begadang." Ucap Alzio.
"Siap kapten." Ucap Azalea memberi gerakan hormat pada Alzio. Alzio mengacak-ngacak rambut Azalea gemas.
Cup
"Pulang dulu ya. Dah." Ucap Alzio setelah mengecup singkat pipi Azalea.
"Dah, Hati-hati." Ucap Azalea. Alzio masuk ke dalam mobilnya. Ia membuka kaca mobilnya dan melambaikan tangannya pada Azalea. Azalea masih setia menatap kepergian Alzio hingga mobilnya tak terlihat lagi.
Azalea masuk ke dalam rumahnya. Di ruang tamu masih ada Alvino yang sedang memainkan ponselnya.
"Ngga tidur kak?" Tanya Azalea duduk di samping Alvino.
"Nanti." Jawab Alvino singkat tanpa menatap Azalea.
"Kak, kapan lo nikah? Lo mau gue dulu yang nikah?" Ucap Azalea menggoda Alvino.
"Gue ngga akan biarin lo nikah dulu. Pokoknya gue dulu yang nikah. Awas aja lo." Ucap Alvino dengan nada kesalnya. Ia langsung pergi meninggalkan Azalea yang sedang tertawa menatap dirinya.
"Hahahaha." Tawa Azalea.
"BERISIK LO!!" Teriak Alvino yang telah naik ke tangga. Azalea langsung menghentikan tawanya dan menaiki tangga menuju ke kamarnya.
"Aduhh gue cape banget nih." Ucap Azalea membaringkan tubuhnya di ranjang.
Drtttt... Drtttt...
Handphone Azalea bergetar, ia langsung membuka pesan yang dikirim oleh Alzio.
From : My Alzio ❤
Aku udah sampai Azalea. Selamat tidur My Azalea❤ I love you...
To : My Alzio
Selamat tidur juga My Alzio, I love you too❤
Setelah membalas pesan Alzio, Azalea memejamkan matanya dan tertidur dengan pulas.
*****
"Pah, mah. Alzio mau ngomong serius sama kalian." Ucap Alzio duduk di hadapan kedua orang tuanya.
"Masalah apa yo?" Tanya Elver dengan tegas.
"Alzio mau melamar Azalea." Ucap Alzio. Elver dan Nia menatap Alzio penuh tanda tanya karena Alzio tidak pernah bercerita bahwa ia telah bertemu Azalea.
"Alzio udah bertemu Azalea." Ucap Alzio.
"Apa Azalea tidak marah yo? Masalah itu--"
"Lupakan masalah itu mah. Azalea dan keluarga nya telah memberi kesempatan untuk Alzio. Dan Alzio mau melamar Azalea secepatnya di depan keluarga nya." Ucap Alzio dengan tegas.
"Baiklah, papah dan mamah akan menemui kedua orang tua Azalea untuk melamarnya. Sekalian papah akan meminta maaf atas semua yang terjadi." Ucap Elver.
"Makasih pah, mah." Ucap Alzio.
"Mamah senang yo, akhirnya kamu bertemu Azalea lagi." Ucap Nia memeluk Alzio.
"Maafin mamah yo." Ucap Nia memeluk putranya.
"Alzio udah maafin mamah dan papah." Ucap Alzio.
"Makasih yo. Papah akan melamar Azalea untuk kamu." Ucap Elver. Alzio dan Nia tersenyum pada Elver.
*****
"MORNING AYAH, BUNDA." Teriak Azalea berjalan menuju ruang makan.
"Jangan teriak - teriak malu sama Alzio." Ucap Alvino memakan roti miliknya.
"Ngga ada kak Zio ngapain malu." Ucap Azalea duduk di kursinya.
"Ada kok." Ucap Alvino.
"Ngga percaya, bukti nya ngga ada wleeee." Ucap Azalea sambil menjulurkan lidahnya. Hadrian dan Nadia tersenyum menatap kedua anaknya itu.
"Udah yo?" Tanya Hadrian.
"Udah yah." Ucap Alzio. Azalea langsung membulatkan matanya dan berhenti mengunyah rotinya setelah mendengar suara Alzio. Sebenarnya Alzio telah berada di rumahnya sejak tadi, namun ia harus mengambil handphone nya yang tertinggal di dalam mobil.
"Morning sayang." Ucap Alzio mengecup puncak kepala Azalea dan duduk di sampingya. Azalea langsung menatap Alzio.
"Kok disini?" Tanya Azalea.
"Dibilangin ngga percaya sih." Ucap Alvino pada Azalea.
"Apaan sih." Ucap Azalea mengerucutkan bibir nya.
"Mau jemput kamu." Ucap Alzio tersenyum menatap Azalea. Azalea tersenyum menatap Alzio.
"Udah makan kak?" Tanya Azalea penuh perhatian. Alzio menggelengkan kepalanya.
"Nanti di kantor aja." Jawab Alzio.
"Ngapain di kantor. Kan ada Azalea." Ucap Hadrian.
"Azalea kamu siapin tuh roti nya buat Nak Zio." Ucap Nadia. Azalea langsung menatap bunda nya.
"Belajar jadi istri yang baik dek." Ucap Alvino.
Dengan telaten Azalea menyiapkan sarapan untuk Alzio.
"Selai apa kak?" Tanya Azalea dengan lembut.
"Coklat aja." Jawab Alzio tersenyum menatap Azalea yang telaten mengoleskan selai coklat.
"Silahkan dimakan." Ucap Azalea dengan lembut.
"Makasih sayang." Ucap Alzio. Hadrian dan Nadia tersenyum melihat Alzio dan Azalea yang terlihat romantis dan bahagia.
"Pagi-pagi udah romantis - romantisan." Ucap Alvino.
"Iri aja lo." Ucap Alzio.
Alzio mulai memakan roti yang telah disiapkan oleh Azalea.
"Ayah, bunda. Nanti malam papah dan mamah akan kesini." Ucap Alzio pada Hadrian dan Nadia.
"Ayah dan bunda akan menunggu kedatangannya." Ucap Hadrian. Alzio tersenyum mendengarnya. Berbeda dengan Azalea yang diam mematung. Ia hanya merasa takut bertemu kedua orang tua Alzio.
"Udah siap?" Tanya Alzio membuyarkan lamunan Azalea.
"Eh udah kak." Jawab Azalea. Alzio tersenyum menatap Azalea.
"Ayah, bunda. Kita pergi dulu." Ucap Alzio mencium tangan Hadrian dan Nadia diikuti oleh Azalea.
"Hati-hati nyetirnya." Ucap Nadia. Alzio menganggukan kepala nya.
"Vino juga mau berangkat yah, bun." Pamit Alvino yang akan berangkat ke kantor. Ia mencium tangan Hadrian dan Nadia.
"Pergi dulu yah, bun. Assalamu'alaikum." Ucap Azalea.
"Wa'alaikum salam." Ucap Alzio dan Azalea secara bersamaan.
*****
Alzio fokus menatap jalanan depan, tangannya setia menggenggam erat tangan gadis yang dicintainya. Alzio mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang.
Hening. Tidak ada percakapan sama sekali di dalam mobil. Sedari tadi Azalea diam.
"Kamu kenapa Azalea? Daritadi diam." Ucap Alzio melirik Azalea sekilas. Azalea langsung menatap Alzio.
"Kak Zio, aku takut." Ucap Azalea.
"Takut kenapa?" Tanya Alzio menatap Azalea dalam. Lampu lalu lintas berwarna merah sehingga Alzio dapat melihat wajah Azalea cukup lama.
"Takut ketemu orang tua nya kak Zio." Ucap Azalea dengan nada lirih sambil menundukkan kepala nya.
"Ngga perlu ada yang ditakuti. Percaya sama aku, semua akan baik-baik aja Azalea. Papah dan Mamah senang dengan hubungan kita. Mereka mendukung hubungan kita Azalea. Tolong hilangkan rasa takut kamu. Semua akan baik-baik aja." Ucap Alzio mendongakkan kepala Azalea agar menatapnya.
Cup
"Tenanglah." Ucap Alzio setelah mencium kening Azalea. Azalea tersenyum dan menganggukan kepala nya. Azalea sedikit tenang karena Alzio.
Alzio mengendarai mobilnya kembali setelah lampu berwarna hijau.
Setelah beberapa menit, Alzio menghentikan mobilnya tepat di rumah sakit.
"Ayo." Ucap Alzio membukakan pintu untuk Azalea.
"Kak Zio ikut?" Tanya Azalea.
"Ikut sampai kamu masuk ke ruangan." Ucap Alzio.
"Lagian aku mau ketemu sama dokter Rafa." Lanjut Alzio.
"Mau ngapain?" Tanya Azalea.
"Ada deh, urusan cowo ngga boleh tau." Ucap Alzio. Azalea mengerucutkan bibirnya kesal dengan Alzio.
"Jangan cemberut gitu. Aku cuma mau berterima kasih sama dokter Rafa. Ayah udah cerita semuanya ke aku." Ucap Alzio.
"Cerita apa? Kok aku ngga tau." Ucap Azalea.
"Dokter Rafa membatalkan pertunangannya sama kamu. Demi hubungan kita Azalea." Ucap Alzio menatap Azalea.
"Terus dokter Rafa gimana kak? Aku merasa kasihan sama dia." Ucap Azalea.
"Dia baik-baik aja. Dia akan membuka hati untuk perempuan lain Azalea." Ucap Alzio. Azalea menganggukan kepala nya pelan.
"Ayo." Ucap Alzio menggandeng tangan Azalea memasuki rumah sakit tempat Azalea bekerja.
"DOKTER RAFA." Panggil Alzio dengan suara keras saat melihat Rafa berjalan. Rafa menghentikan langkahnya dan menatap ke arah Alzio dan Azalea yang berjalan ke arahnya.
"Pagi dokter Rafa." Ucap Azalea tersenyum menatap Rafa.
"Pagi Azalea." Ucap Rafa membalas senyuman Azalea.
"Saya ingin berbicara dengan dokter." Ucap Alzio.
"Baiklah, mari ke ruangan saya." Ucap Rafa. Alzio, Azalea, dan Rafa berjalan ke ruangan yang dituju dokter Rafa.
"Silahkan masuk." Ucap Rafa mempersilahkan Alzio dan Azalea masuk ke ruangannya.
"Duduklah." Ucap Rafa. Alzio dan Azalea duduk di kursi yang berhadapan dengan Rafa.
"Terimakasih dokter Rafa." Ucap Alzio. Rafa menaikkan kedua alisnya bingung dengan ucapan Alzio yang singkat itu.
"Untuk apa?" Tanya Rafa.
"Terimakasih karena dokter Rafa mau membatalkan pertunangan itu." Ucap Alzio.
"Saya tau pertunangan itu tidak perlu dipaksakan. Azalea tidak mencintai saya. Dia hanya mencintai kamu Alzio. Saya yakin Azalea akan bahagia jika bersama kamu." Ucap Rafa.
"Maafkan saya dok. Saya tidak bisa mencintai dokter Rafa." Ucap Azalea.
"Tidak apa-apa Azalea. Mungkin jodoh saya bukan kamu." Ucap Rafa sambil tersenyum.
"Saya harap dokter menemukan perempuan yang lebih baik dari saya." Ucap Azalea.
"Aamiin." Ucap Rafa.
"Boleh saya meminta satu permintaan Azalea?" Tanya Rafa pada Azalea.
"Apa dok?" Tanya Azalea.
"Saya ingin memeluk kamu sekali aja." Ucap Rafa. Azalea langsung menatap Alzio meminta persetujuan.
"Maaf jika permintaan saya lancang. Tidak masalah jika kamu tidak mau Azalea." Ucap Rafa.
"Silahkan." Ucap Alzio. Azalea langsung menatap Alzio.
"Aku mengizinkannya Azalea." Ucap Alzio tersenyum menatap Azalea. Jarang sekali seorang Alzio mengizinkan Azalea bersama dengan lalaki lain bahkan bersentuhan. Azalea menganggukan kepala nya.
Rafa bangkit dari duduknya dan mendekati Azalea lalu memeluknya. Rafa memeluk Azalea dengan sangat erat. Alzio memalingkan wajahnya tidak ingin melihat Azalea dipeluk oleh lelaki lain.
"Semoga kamu bahagia Azalea." Ucap Rafa sambil memeluk erat Azalea.
"Terimakasih dok." Ucap Azalea. Rafa melepaskan pelukannya lalu menatap Alzio yang masih menatap ke arah lain.
"Makasih yo." Ucap Rafa. Alzio langsung menatap nya dan menganggukan kepalanya.
"Yaudah dok, saya dan Azalea permisi dulu. Sekali lagi terimakasih banyak." Ucap Alzio menjabat tangan Rafa.
"Jaga Azalea yo. Jangan sakiti dia." Ucap Rafa pada Alzio. Alzio tersenyum dan menganggukan kepala nya.
"Terimakasih dok." Ucap Azalea yang dibalas senyuman oleh Rafa. Alzio dan Azalea keluar dari ruangan Rafa.
"Kak Zio, aku kerja dulu ya. Kak Zio hati-hati di jalan." Ucap Azalea tersenyum menatap Alzio. Alzio langsung menarik Azalea ke pelukannya.
"Biar ngga ada bekas pelukannya dokter Rafa." Ucap Alzio. Azalea tersenyum mendengarnya dan mengeratkan pelukannya.
"Lucu banget sih calon suaminya Azalea." Ucap Azalea melepaskan pelukan Alzio.
"Cukup kali ini. Aku ngga mau lagi ngizinin kamu dipeluk cowo lain." Ucap Alzio dengan tegas. Azalea menganggukan kepalanya.
"Yaudah sekarang kak Zio pergi, berangkat kerja, cari duit buat nikah." Ucap Azalea.
"Pasti. I love you My Azalea." Ucap Alzio.
Cup
Alzio mencium kening Azalea.
"I love you too My Alzio." Ucap Azalea tersenyum menatap Alzio.
"Aku pergi dulu ya. Nanti aku jemput." Ucap Alzio. Azalea menganggukan kepala nya.
Alzio pergi meninggalkan Azalea. Ia mengendarai mobilnya menuju ke kantor untuk bekerja.