Alzio menatap cermin, ia telah rapi menggunakan jas nya. Ia bersiap-siap bangun pagi buta untuk menemui Azalea terlebih dahulu.
"Kita akan memulai nya lagi Azalea." Ucap Alzio sambil tersenyum. Ia langsung keluar dari kamarnya dan pergi menemui Azalea menggunakan mobilnya.
Setelah lima belas menit perjalanan, Alzio langsung turun dari mobilnya dan berjalan menuju rumah Azalea.
Ting... Tong...
Alzio menekan bel rumah Azalea.
Ceklek
"Ehh den Zio." Ucap Bi Inah.
"Azalea ada bi?" Tanya Alzio.
"Non Azalea masih dikamarnya den. Lagian ini juga masih jam 5 pagi. Tumben den Zio kesini." Ucap Bi Inah.
"Mau bangunin putri tidur bi." Ucap Alzio sambil tersenyum. Bi Inah ikut tersenyum mendengar perkataan Alzio.
"Yaudah, masuk aja den." Ucap Bi Inah mempersilahkan Alzio masuk ke rumah keluarga Galen.
"Bunda sama ayah belum pulang bi?" Tanya Alzio sambil berjalan.
"Belum den." Ucap Bi Inah singkat.
"Saya langsung ke kamar Azalea ya bi." Ucap Alzio langsung menaiki tangga menuju kamar Azalea.
Ceklek
Alzio tersenyum melihat Azalea yang masih tertidur pulas.
"Tuan putri bangunlah." Ucap Alzio dengan lembut sambil mengusap-ngusap rambut Azalea. Azalea tidak bergeming sama sekali. Ia malah semakin mengeratkan selimutnya. Alzio tersenyum melihat tingkah Azalea.
"Azalea bangun, udah pagi." Ucap Alzio.
"Enghhhh." Azalea menggeliat dan mengubah posisi tidurnya menghadap Alzio yang sedang duduk di tepi ranjang.
"Azalea, bangun." Ucap Alzio. Azalea memeluk tangan Alzio yang sedari tadi mengganggu tidurnya.
"Bunda, Azalea masih ngantuk." Ucap Azalea masih memejamkan matanya dan dengan suara serak khas bangun tidur. Alzio terkekeh melihat Azalea.
"Sayang, ini aku Alzio. Sekarang bangun ya." Ucap Alzio membujuk Azalea untuk bangun.
"Ini semua gara-gara kak Zio, Azalea jadi ngantuk banget bunda." Ucap Azalea ngelantur.
Cup
"Bangun sayang, udah pagi." Ucap Alzio setelah mencium puncak kepala Azalea.
"Kak Zio?" Ucap Azalea lirih dengan mata yang masih tertutup.
"Iya, ini aku Alzio." Ucap Alzio. Azalea membuka matanya dan mengerjapkan nya beberapa kali untuk memastikan bahwa lelaki yang berada di kamarnya adalah Alzio.
"Kak Zio." Ucap Azalea membulatkan matanya dan langsung terduduk.
"Ngapain kesini?" Tanya Azalea dengan tajam.
"Mau bangunin tuan putri." Ucap Alzio tersenyum menatap Azalea.
"Apaan sih, pagi-pagi udah gombal." Ucap Azalea.
"Aku tuh ngantuk banget kak. Sekarang kak Zio pergi aja. Aku mau tidur lagi." Ucap Azalea.
"Ngga boleh." Ucap Alzio.
"Apaan sih kak. Ini semua juga gara-gara kak Zio. Kalo aja kak Zio ngga mabuk, pasti aku ng--"
Cup
"Kalo aku ngga mabuk juga aku ngga akan punya kesempatan buat jelasin semuanya Azalea." Ucap Alzio setelah mengecup pipi Azalea dengan singkat. Azalea menatap wajah Alzio.
"Makasih, makasih udah mau jelasin semuanya kak." Ucap Azalea memegang kedua pipi Alzio.
"Aku ngga mau kamu pergi lagi Azalea." Ucap Alzio.
"Aku ngga akan pergi lagi kak." Ucap Azalea menatap dalam Alzio.
Ceklek
"Astaghfirullah, pagi-pagi udah pacaran." Ucap Alvino yang tiba-tiba masuk ke kamar Azalea.
"Ck, siapa juga sih yang pacaran." Ucap Azalea dengan ketus.
"Lah itu berduaan." Ucap Alvino.
"Kita berduaan tapi ngga pacaran kak." Ucap Azalea. Alzio langsung menatap bingung Azalea.
"Benar kan? Kita kan ngga pacaran. Kita udah putus dari dulu." Ucap Azalea.
"Kita ngga pernah putus Azalea." Ucap Alzio tegas.
"Tapi kak Zio tunangan sama orang lain. Otomatis hubungan kita berakhir." Ucap Azalea.
"Tapi aku ngga anggap hubungan kita berakhir Azalea. Kita masih pacaran, bahkan kamu tunangan aku. Buktinya aku dulu melamarmu kan." Ucap Alzio. Alvino hanya menyaksikan perdebatan antara Alzio dan Azalea.
"Itu dulu sebelum kak Zio tunangan sama cewe itu. Sekarang beda lagi." Ucap Azalea. Alzio benar-benar pusing dengan sikap Azalea.
"Terus sekarang harus gimana? Aku cinta sama kamu Azalea. Jangan buat aku pusing kayak gini." Ucap Alzio.
"Ck, dasar ngga peka." Ucap Azalea ketus langsung berjalan menuju kamar mandinya dan menutup pintunya dengan sangat keras.
"Ngapain lo liatin gue?" Tanya Alzio dengan ketus pada Alvino yang sedang menatapnya.
"Lo beneran ngga tau maksud Azalea?" Tanya Alvino. Alzio hanya menggelengkan kepala nya.
"Ck, dasar lo ngga peka. Itu kode Alzio." Ucap Alvino dengan gemas.
"Kode apaan lagi?" Tanya Alzio dengan bingung. Alvino menghembuskan napasnya kasar.
"Kode kalo dia mau lo tembak lagi, mau lo lamar lagi Alzio." Ucap Alvino dengan jelas.
"Maksud lo?" Ucap Alzio.
"Ck, dasar ngga peka." Ucap Alvino keluar kamar Azalea.
"Azalea mau gue tembak lagi? Mau gue lamar lagi?" Ucap Alzio sambil tersenyum. Ia langsung berjalan pergi dari kamar Azalea.
*****
"Ck, dasar cowo ngga peka. Harusnya dia tahu gue mau apa." Ucap Azalea dengan kesal sambil bercermin melihat penampilannya.
"Aaghhh gue kesel sama lo Alzio." Ucap Azalea dengan kesal.
Azalea langsung keluar dari kamarnya menuju ruang makan. Ia dapat melihat Alzio yang sedang memainkan ponsel nya duduk di ruang makan. Sedangkan Alvino sibuk memakan sarapannya. Azalea langsung duduk di hadapan Alzio. Ia tidak ingin berdekatan dengan Alzio.
"Udah siap dek?" Tanya Alvino.
"Udah." Ucap Azalea mengoleskan selai coklat ke rotinya. Mendengar suara Azalea, Alzio langsung meletakkan handphone nya dan menatap Azalea.
"Ke rumah sakit kan?" Tanya Alzio yang dibalas anggukan oleh Azalea.
"Aku antar ya, mobil kamu masih di apartemen." Ucap Alzio. Azalea langsung menatap tajam Alzio.
"Tuhkan. Lo tuh nyusahin banget sih. Harusnya lo kesini bawa mobil gue." Omel Azalea. Alzio menghembuskan napasnya kasar. Ia tahu bahwa Azalea sedang marah padanya karena masalah tadi.
"Yaudah, kamu aku antar ke rumah sakitnya." Ucap Alzio.
"Ngga usah." Ucap Azalea setelah menelan rotinya.
"Ngga ada bantahan Azalea." Ucap Alzio penuh penegasan.
"Gue udah ada janji sama dokter Rafa." Ucap Azalea. Alzio menaikan kedua alis nya.
"Ngapain?" Tanya Alzio penuh selidik.
"Kepo banget sih kayak dora." Ucap Azalea.
"Tetap aku yang akan antar kamu Azalea." Ucap Alzio tegas.
"Ihhh apaan sih." Ucap Azalea.
"Azalea bisa ngga kamu ja--"
Tin... Tin....
"Kak, gue berangkat dulu. Dokter Rafa udah di depan." Ucap Azalea pada Alvino. Alzio mengepalkan tangannya menahan emosi. Azalea berjalan keluar dari rumahnya. Alzio langsung berdiri dari duduknya menyusul Azalea.
"Berhenti Azalea!!" Ucap Alzio penuh perintah. Azalea menghentikan langkahnya setelah berada di hadapan Rafa. Alzio langsung mendekati Azalea.
"Aku yang antar!" Ucap Alzio tegas. Rafa menatap ke arah Alzio.
"Gue berangkat bareng dokter Rafa." Ucap Azalea.
"Aku dari jam lima pagi udah disini Azalea buat jemput kamu." Ucap Alzio.
"Gue ngga nyuruh." Ucap Azalea ketus. Ia masih kesal dengan Alzio.
"Ayo dokter Rafa." Ucap Azalea pada Rafa. Alzio langsung mencekal tangan Azalea.
"Aku bilang aku yang antar kamu Azalea!!" Ucap Alzio sedikit keras.
"Jaga ucapan anda tuan Alzio. Anda tidak pantas berucap dengan keras dihadapan perempuan." Ucap Rafa.
"Anda tidak usah ikut campur urusan saya dan Azalea." Ucap Alzio menatap tajam ke arah Rafa.
"Maaf. Tapi dokter Azalea rekan saya. Sudah sepantasnya saya melindunginya." Ucap Rafa tegas.
"Anda jangan macam-macam dengan saya dokter Rafa." Ucap Alzio menatap tajam Rafa. Azalea menatap kedua pria itu yang sama-sama emosi.
"Kak Zio. Gue ada urusan sama dokter Rafa. Kita ada kerjaan yang mengharuskan kita berangkat bareng. Gue sama dokter Rafa ada tugas penyuluhan di sekolah-sekolah." Ucap Azalea.
"Aku antar." Ucap Alzio keras kepala.
"Ck." Azalea berdecak sebal menatap Alzio.
"Yaudah Azalea daripada waktu kita habis mending kamu berangkat sama dia. Nanti kita ketemu disana." Ucap Rafa.
"Makasih dokter Rafa. Saya minta maaf." Ucap Azalea sopan. Rafa menganggukan kepala nya lalu masuk kedalam mobilnya dan menjalankannya keluar dari halaman rumah Azalea.
"Puas?" Ucap Azalea dengan ketus langsung masuk ke dalam mobil Alzio. Alzio menghembuskan napasnya kasar dan masuk ke dalam mobilnya. Ia melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.
"Azalea." Panggil Alzio pada Azalea yang sedari tadi diam.
"Maaf, aku cuma ngga suka liat kamu sama cowo itu." Ucap Alzio menggenggam tangan Azalea.
"Gue tuh ada kerjaan bareng sama dokter Rafa. Lo harusnya bisa maklumin itu. Gue ngga mau nanti dicap ngga profesional." Ucap Azalea.
"Ganti kosa kata kamu Azalea!" Ucap Alzio tegas.Ia tidak menyukai Azalea menggunakan 'gue elo' padanya.
"Aku akan nemenin kamu nanti." Ucap Alzio.
"Kak Zio harus pergi ke kantor kan? Jadi mendingan kak Zio itu ke kantor aja ngga usah nemenin aku. Lagian nanti kak Zio bakal bosan." Ucap Azalea. Alzio hanya diam tidak menanggapi ucapan Azalea.
Setelah dua puluh menit perjalanan, Alzio menghentikan mobilnya di sebuah Sekolah Dasar tempat Azalea memberikan penyuluhan pada anak-anak.
"Kak Zio ke kantor aja ya." Ucap Azalea.
"Aku akan nem--"
"Iya halo." Ucap Alzio.
"Maaf Pak, saya cuma mau mengingatkan nanti jam setengah sembilan bapak akan ada meeting dengan klien." Ucap Renata dengan sopan.
Alzio meremas rambutnya frustasi. Ia benar-benar lupa dengan jadwal meetingnya.
"Saya segera ke sana." Ucap Alzio langsung mematikan telponnya.
"Kenapa kak?" Tanya Azalea yang sedari tadi memperhatikan pembicaraan Alzio.
"Aku ada meeting." Ucap Alzio dengan lemas.
"Yaudah, kak Zio ke kantor aja." Ucap Azalea.
"Jangan dekat-dekat sama dia." Ucap Alzio penuh perintah.
"Emang kenapa? Aku kan jomblo jadi boleh dong dekat sama siapapun termasuk dokter Rafa." Ucap Azalea memancing Alzio.
"Kamu milik aku Azalea." Ucap Alzio dengan tegas.
"Aku bukan milik siapapun kak. Kak Zio kan belum--"
"Aku akan lamar kamu secepatnya." Ucap Alzio tegas. Azalea membulatkan matanya. Ia tidak percaya Alzio akan mengatakan ini dengan cepat.
"Emmmm aku cuma bercanda kak." Ucap Azalea gugup.
"Aku ngga bercanda, aku ngga main-main." Ucap Alzio menatap Azalea.
"Emm udah deh. Aku mau turun ya kak. Dokter Rafa udah nungguin." Ucap Azalea.
"Yaudah, nanti kalo udah selesai kamu langsung telpon aku." Ucap Alzio yang dibalas anggukan oleh Azalea.
Cup
"Hati-hati. Jangan dekat-dekat sama dia." Ucap Alzio setelah mencium kening Azalea.
"Iya kak, kak Zio juga hati-hati. Jangan ngebut." Ucap Azalea. Alzio tersenyum dan menganggukan kepalanya. Azalea keluar dari mobil Alzio. Alzio langsung menancapkan gas nya pergi menuju kantornya.