-05-

2006 Kata
Sore harinya Azalea telah menyelesaikan tugasnya bersama dengan Rafa. "Mau saya antar?" Tanya Rafa. "Bentar ya dok, saya mau nelpon kak Zio." Ucap Azalea. Rafa menghela napasnya. Azalea langsung menekan nomor Alzio, namun tidak ada jawaban sama sekali. "Kok ngga diangkat sih." Ucap Azalea menelpon Alzio lagi. Udah kesepuluh kalinya Azalea menghubungi Alzio namun tidak ada jawaban. "Gimana?" Tanya Rafa ketika Azalea menatapnya. "Saya ikut dokter aja. Mungkin kak Zio lagi sibuk." Ucap Azalea. "Yaudah ayo." Ucap Rafa membukakan pintu untuk Azalea. Azalea memasuki mobil Rafa. Rafa melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. "Sudah lama saya tidak bertemu ayah dan bunda." Ucap Rafa menatap fokus ke depan. "Ayah sibuk dok, banyak tugas di luar kota. Bunda juga ikut sama ayah. Tapi mungkin hari ini pulang." Ucap Azalea. "Baiklah." Ucap Rafa singkat. "Dokter Rafa ngga ada niatan buat menikah?" Tanya Azalea tiba-tiba. Rafa melirik sekilas ke arah Azalea. "Saya sudah merencanakan semuanya. Saya sudah melamar gadis itu pada kedua orang tuanya. Dan orang tua nya sangat setuju dengan saya." Ucap Rafa. "Beruntung sekali gadis itu. Dokter Rafa itu baik pasti gadis itu sangat senang mempunyai suami seperti dokter Rafa." Ucap Azalea tersenyum menatap Rafa. "Semoga aja." Ucap Rafa melirik sekilas ke arah Azalea.  ***** "Aku senang kamu mau kesini yo." Ucap Raina menatap Alzio yang duduk di hadapannya. Mereka berada di ruang makan rumah pribadi Alzio yang menjadi tempat tinggal Raina dan Azka. "Iya." Ucap Alzio singkat. "Azka senang daddy kecini." Ucap Azka yang duduk di sebelah Azka. Setelah pulang dari kantornya, Alzio ditelpon oleh Raina untuk ke rumah karena Azka ingin bertemu dengannya. "Daddy juga senang ketemu Azka." Ucap Alzio mengusap kepala Azka. "Azka pengin tidul cama daddy. Anti malam daddy tidul cini ya." Ucap Azka. Alzio langsung menatap ke arah Raina. Raina mengedikkan bahunya. "Daddy ngga bisa." Ucap Alzio. Wajah Azka berubah menjadi sendu. "Hiks.... Hiks... Azka pengin cama daddy. Teman-teman Azka tidul cama daddy nya." Ucap Azka sambil menangis. "Yaudah nanti malam daddy tidur disini ya sama Azka." Ucap Alzio memeluk Azka. "Makacih daddy." Ucap Azka. Cup Azka mencium pipi Alzio. "Azka, daddy harus pulang dulu sekarang. Nanti malam daddy kesini lagi." Ucap Alzio. Azka menganggukan kepala nya. "Gue pergi dulu." Ucap Alzio. Raina ikut mengantarkan Alzio keluar dari rumahnya. "Ingat janji kamu. Kamu tidur sini yo." Ucap Raina. Alzio menganggukan kepala nya. "Aku mau tanya sama kamu yo. Apa kamu ngga mau buka hati untukku?" Ucap Raina menatap Alzio. "Lo harusnya tau, hati gue dan cinta gue hanya untuk Azalea. Gue harap lo buang jauh-jauh rasa suka lo ke gue yang udah tumbuh itu." Ucap Alzio tegas langsung masuk ke dalam mobilnya dan melajukannya meninggalkan rumah pribadinya. "Aku cinta sama kamu Alzio. Entah kapan aku mulai suka sama kamu." Ucap Raina menghapus air matanya.  ***** "Ayo dok, masuk." Ucap Azalea mempersilahkan Rafa masuk ke dalam rumahnya. "Loh ada Nak Rafa." Ucap Nadia antusias. Rafa langsung mencium tangan Nadia. "Ayah mana bun?" Tanya Rafa. "Ayah lagi di ruang kerja. Ayo duduk dulu." Ucap Nadia. Rafa duduk berhadapan dengan Nadia sedangkan Azalea duduk di samping Nadia. "Gimana pekerjaan nak Rafa? Lancar kan?" Tanya Nadia. "Alhamdulillah bun. Ada Azalea juga yang membantu saya." Ucap Rafa. "Setiap perjuangan seorang lelaki harus ada perempuan yang di sampingnya. Bunda ingin kalian cepat-cepat menikah." Ucap Nadia. Azalea langsung menatap bingung Nadia. "Maksud bunda apa?" Tanya Azalea bingung. "Itu--" "Eh ada Rafa." Ucap Hadrian berjalan menuju ruang tamu. Rafa dan Azalea langsung mencium tangan Hadrian. "Apa kabar Raf?" Tanya Hadrian. "Baik yah." Jawab Rafa. "Kapan Raikal dan Aida datang kesini lagi?" Tanya Hadrian. "Emang om Raikal sama tante Aida pernah kesini yah?" Tanya Azalea bingung. "Pernah." Jawab Hadrian singkat. "Kok Azalea ngga tau sih." Ucap Azalea. Ting... Tong... "Bunda bukain dulu ya." Ucap Nadia berjalan ke arah pintu. "Nak Zio." Ucap Nadia terkejut melihat kedatangan Alzio. "Bunda." Ucap Alzio mencium tangan Nadia. "Nak Zio ngapain kesini?" Tanya Nadia masih terkejut. "Saya ingin bertemu dengan Azalea. Tapi karena ada bunda dan ayah sekalian saya akan bicara serius dengan kalian." Ucap Alzio. "Emm gimana ya." Ucap Nadia bingung. "Yaudah deh ayo masuk nak Zio." Ucap Nadia berjalan mendahului Alzio. "Ayah ada Nak Zio." Ucap Nadia. Hadrian langsung menatap tajam Alzio. "Mau ngapain kamu kesini??" Tanya Hadrian dengan tajam. "Saya mau bertemu dengan Azalea yah." Ucap Alzio. "PERGI KAMU DARI SINI!! SAYA TIDAK SUDI MELIHAT KAMU ALZIO." Ucap Hadrian dengan keras. "Saya tidak akan pergi. Saya minta maaf atas semua yang terjadi." Ucap Alzio tegas. "KAMU KIRA DENGAN KAMU KESINI SAYA AKAN MEMAAFKAN SEMUA KESALAHAN KAMU ALZIO!!" Bentak Hadrian. "Ayah, kak Zio cuma mau minta maaf." Ucap Azalea. "DIAM KAMU AZALEA!!" Bentak Hadrian pada Azalea. Mata Azalea mengeluarkan air mata. Ia tidak menyangka jika Hadrian akan semarah ini. Nadia langsung memeluk putri nya itu. Sedangkan Rafa hanya diam memperhatikan perdebatan mereka. "PERGI KAMU DARI RUMAH SAYA ALZIO! SAYA TIDAK SUDI MELIHAT KAMU. DAN SAYA TIDAK AKAN MEMBIARKAN PUTRI SAYA DISAKITI OLEH KAMU DAN KELUARGA KAMU ITU." Bentak Hadrian. "Ayah--" "JANGAN PANGGIL SAYA AYAH!" Bentak Hadrian sambil menunjuk wajah Alzio. "SUDAH CUKUP SEMUANYA ALZIO. SUDAH CUKUP KAMU MEMBUAT AZALEA SAKIT DAN MENDERITA KARENA KAMU. SAYA TIDAK AKAN MEMBERIKAN KESEMPATAN SAMA KAMU LAGI ALZIO." Ucap Hadrian tegas. "Om Hadrian saya benar-benar minta maaf atas kejadian dulu. Disini saya akan memperbaiki semuanya." Ucap Alzio. "MEMPERBAIKI APA ALZIO? TIDAK ADA YANG PERLU DIPERBAIKI. SEMUA TELAH BERAKHIR. HUBUNGAN KAMU DAN AZALEA SUDAH BERAKHIR ALZIO. DAN SAYA TIDAK AKAN MEMBERIKAN KESEMPATAN UNTUK KAMU ALZIO. INGAT ITU!!" Bentak Hadrian. "Saya sangat mencintai Azalea. Saya akan berjuang demi hubungan saya dan Azalea." Ucap Alzio penuh penegasan. "LUPAKAN SEMUANYA. LUPAKAN AZALEA. DIA AKAN MENJADI MILIK ORANG LAIN ALZIO." Ucap Hadrian dengan keras menatap tajam Alzio. Alzio dan Azalea membulatkan matanya mendengar perkataan Hadrian. "Maksud anda apa? AZALEA HANYA MILIK SAYA!" Ucap Alzio dengan keras. "Azalea akan menjadi milik saya." Ucap Rafa. Alzio dan Azalea langsung menatapnya. "Maksud dokter Rafa apa?" Tanya Azalea dengan suara seraknya karena menangis. "Kamu akan menjadi istri saya Azalea." Ucap Rafa. "Dokter Rafa jangan bercanda!!" Ucap Azalea sedikit keras. "Saya tidak bercanda Azalea." Ucap Rafa tegas. Alzio mengeraskan rahangnya dan mengepalkan tangannya menatap Rafa. "b******k LO." Ucap Alzio dengan keras. BUGH BUGH Alzio memukul wajah Rafa dengan keras. "KAK ZIO HIKS.... HIKS.... " Teriak Azalea takut melihat Alzio yang memukul Rafa. Hadrian langsung mendorong dengan keras Alzio. "JANGAN MACAM-MACAM ALZIO!!" Bentak Hadrian. "SAYA TIDAK MAU KEHILANGAN AZALEA LAGI. AZALEA HANYA MILIK SAYA." Ucap Alzio dengan keras. Air mata telah menetes di sudut matanya, d**a nya naik turun menahan emosi. "PERGI KAMU DARI SINI ALZIO. SAYA TIDAK AKAN MENGIZINKAN AZALEA SAMA KAMU." Bentak Hadrian. "Ayah hiks... Hiks... " Ucap Azalea sambil menangis. "Masuk ke kamar Azalea!!" Perintah Hadrian. Nadia langsung menarik lengan Azalea. Azalea menatap Alzio dengan wajah penuh air mata. "Aku cinta kak Zio." Mulut Azalea bergerak mengatakan itu tanpa suara. Alzio tahu Azalea mengatakan itu. Alzio tersenyum menatap Azalea yang telah menjauh. "SEKARANG KAMU PERGI ALZIO!!" Bentak Hadrian. "Sekali lagi saya minta maaf dan saya akan memperjuangkan Azalea sampai dia benar-benar menjadi milik saya." Ucap Alzio dengan tegas dan langsung berjalan keluar dari rumah Azalea. "Maafkan saya yah." Ucap Rafa. "Kamu tidak salah Rafa. Biarlah Alzio menanggung akibat nya. Lagian saya telah menerima lamaran kamu untuk anak saya. Saya yakin kamu orang yang tepat untuk Azalea." Ucap Hadrian.  "Makasih yah. Saya akan menjaga Azalea." Ucap Rafa.  ***** "Bunda kenapa ini terjadi? Kenapa dokter Rafa bilang Azalea akan jadi istrinya." Ucap Azalea dengan suara seraknya. Azalea duduk di tepi ranjang bersama dengan Nadia. "Sebenarnya Nak Rafa dan kedua orang tuanya sudah datang kesini untuk melamarmu Azalea." Ucap Nadia. "Kapan bunda? Kenapa Azalea ngga tau semuanya." Ucap Azalea. "Tiga bulan yang lalu Azalea." Ucap Nadia. "Kenapa kalian ngga ngomong sama Azalea dulu hiks... Hiks... " Ucap Azalea terisak. "Maafin ayah sama bunda Azalea. Tapi bunda sangat setuju jika kamu sama dokter Rafa. Dia orangnya sangat baik dan bertanggung jawab. Dia sangat menyayangi kamu Azalea. Ayah dan bunda menerima lamaran nya untuk kamu Azalea." Ucap Nadia. "Tapi Azalea ngga cinta sama dokter Rafa." Ucap Azalea. "Cinta bisa tumbuh kapan aja Azalea. Bunda mohon kamu buka hati untuk Nak Rafa. Dia --" Tok.... Tok.... Tok.... "Maaf bunda." Ucap Rafa yang berdiri di depan kamar Azalea. Kebetulan pintu kamar Azalea tidak tertutup rapat. "Ngga papa Nak Rafa." Ucap Nadia sambil tersenyum. "Saya ingin bicara berdua dengan Azalea." Ucap Rafa sopan. "Baiklah." Ucap Nadia berdiri dari duduknya. "Bunda pergi dulu ya." Lanjut Nadia mengelus rambut Azalea. Azalea menganggukan kepala nya. Nadia berjalan keluar kamar Azalea. Rafa langsung masuk kamar Azalea dan duduk di tepi ranjang menghadap Azalea. "KENAPA? KENAPA DOKTER RAFA NGGA BILANG SAMA SAYA." Ucap Azalea dengan nada keras. "Maafkan saya Azalea. Saya cuma menunggu waktu yang tepat untuk mengatakan semuanya." Ucap Rafa. "Kenapa dokter Rafa melamar saya? Kenapa ngga cewe lain aja." Ucap Azalea sedikit ketus. "Dari awal saya lihat kamu, kamu sangat baik Azalea, kamu dewasa, penyayang, ramah. Saya cinta sama kamu Azalea." Ucap Rafa dengan tulus. "Tapi saya ngga cinta sama dokter Rafa." Ucap Azalea dengan tegas. "Saya tahu Azalea. Dulu saya membayangkan akan mudah mendapatkan kamu sebelum Alzio hadir. Tapi sekarang, masa lalu kamu datang Azalea. Saya yakin kamu masih menyukai nya sampai sekarang." Ucap Rafa. "Maafkan saya dokter Rafa. Saya belum bisa menerima dokter Rafa. Saya masih mencintai kak Zio." Ucap Azalea. "Saya harap kamu mau membuka hati untuk saya Azalea. Kamu dan saya telah terikat oleh pertunangan. Ayah dan bunda telah menerima saya sebagai menantu mereka. Sekarang giliran kamu Azalea. Saya mohon terima saya. Saya akan berusaha membuat kamu jatuh cinta sama saya." Ucap Rafa. "Dokter Rafa itu baik, penyayang, dewasa, penuh tanggung jawab tapi kenapa malah milih saya yang belum sempurna ini. Dokter Rafa bisa dapatin perempuan melebihi saya." Ucap Azalea. "Kamu bilang perempuan yang dilamar saya beruntung karena akan memiliki suami seperti saya. Kamu orang yang beruntung itu Azalea." Ucap Rafa menatap begitu dalam mata Azalea. "Tapi dokter Rafa ngga beruntung memiliki saya. Saya ngga cinta sama dokter Rafa." Ucap Azalea. Rafa memejamkan matanya sejenak. "Biarlah semua ini berjalan Azalea. Saya cinta sama kamu dan cinta saya akan mengubah semuanya Azalea. Cepat atau lambat kamu akan mencintai saya juga." Ucap Rafa. "Saya butuh waktu dok, saya sangat mencintai kak Zio hiks... Hiks... " Ucap Azalea terisak. Rafa langsung menarik Azalea ke pelukannya. "Saya sangat mencintai kamu Azalea." Ucap Rafa penuh ketulusan.  ***** "KAMU MILIK AKU AZALEA. SAMPAI KAPANPUN KAMU MILIK AKU." Ucap Alzio begitu keras hingga semua orang yang berada di club menatapnya. "Yo, lo mending pulang aja sana. Gue pusing liat lo kayak gini." Ucap Andi sang bartender. "OM HADRIAN, SAYA AKAN BERJUANG UNTUK MEMILIKI AZALEA. APAPUN AKAN SAYA LAKUKAN." Racau Alzio. "Azalea kamu hanya milik aku. Aku ngga akan biarin kamu sama si Rafa b******k itu." Ucap Alzio mulai pelan. Nada dering handphone Alzio berbunyi. Ia langsung mengangkat panggilan itu. "Hal--" "Azalea aku cinta kamu." Ucap Alzio sambil tersenyum. "Alzio kamu dimana?" Tanya Raina dengan khawatir. "Aku cinta kamu Azalea." Racau Alzio. "Aku kesana sekarang." Ucap Raina langsung mematikan telponnya. "AZALEA KAMU HANYA MILIKKU!!" Teriak Alzio. Ia langsung tertidur di meja bar. Andi mengelus dadanya melihat kelakuan Alzio. Ia langsung menekan nomor 'My Azalea ❤❤' ***** "Gue harus gimana hiks... Hiks... " Ucap Azalea terisak. Ia duduk bersandar di lengan ranjang sambil melamun memikirkan masalahnya. "Gue hanya cinta sama kak Zio. Gue belum bisa menerima dokter Rafa." Ucap Azalea lirih. Nada dering ponsel Azalea berbunyi. Tertera nama 'My Alzio❤' di layar. Ia langsung mengangkatnya dengan semangat. "Halo kak, dimana kamu? Aku sangat khawatir." Ucap Azalea tanpa basa basi. "Alzio berada di club Azalea. Dia mabuk lagi." Ucap Andi. Azalea menghembuskan napasnya kasar. "Gue kesana." Ucap Azalea mematikan sambungan telponnya. Azalea langsung keluar dari rumahnya menggunakan mobil menuju club yang biasa di datangi oleh Alzio. Setelah beberapa menit, Azalea menghentikan mobilnya di depan club. Azalea berniat menghubungi nomor Alzio namun belum sempat ia menekan nomornya, Azalea melihat Alzio yang dibantu berjalan oleh Raina dengan tangan Alzio berada di pundak Raina. Deg "Apa ini tanda kalo kita ngga bisa bersama lagi kak." Ucap Azalea dengan air mata yang menetes di pipi nya. 
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN