Meski pada akhirnya Tuan Sok Sibuk Luijten tidak menemani makan sampai selesai, karena bergegas untuk pertemuan penting, Layna Ayres sama sekali tidak merasa sedih, bahkan senang.
Tanpa keberadaan Leon Luijten disekitarnya, yang duduk dan makan mengunakan etiket penuh layaknya seorang pangeran, Layna Ayres bisa mengeluarkan sifat aslinya, makan dengan pose paling nyaman dan paling memuaskan.
Sayang sekali kebahagiaan itu tidak bertahan lama, karena ketika dia akan meninggalkan restoran dia bertemu dengan Kersa Mapersa, wanita yang dahulu pernah Layna Ayres anggap sahabat.
Setalah merayu dan merebut pacarnya, karena takut disalahkan orang lain, wanita itu malah memulai desah-desus tentang dirinya.
"Ibumu p*****r, tantemu p*****r, seluruh keluargamu p*****r. Kau pikir Han Jihan pantas bersamamu?" kata Kersa Mapersa penuh cemooh dan hinaan di salah satu pertengkaran mereka.
Kata-kata begitu kejam dan tajam.
Karena pertengkaran dan penghinaan Kersa, Layna merasa sedih, tertekan dan terhina, pada saat yang sama Stelli, tante yang seusia dengan Layna, datang mencarinya.
Sehingga entah dorongan dari mana, ia malah melampiaskan semuanya pada Stelli.
"Apa yang kau lakukan disini. Tahu kah kau, kehidupan kuliahku hancur. Semua karena kau sialan! Aku membencimu. Jangan pernah muncul lagi di hadapanku!"
Masa itu benar-benar masa tersulit dalam hidupnya. Dia putus dengan Han Jihan, Ibunya sakit dan membutuhkan uang, ketika dia sibuk mencari uang, teman-teman di sekitarnya telah berubah.
Pada awalnya mata mereka hanya mulai memandangnya dengan aneh, lalu dengan cemooh dan hinaan, lalu berubahlah menjadi pelecahan verbal, pelecehan verbal berujung pelecehan fisik.
Dan pada saat yang sama Stelli menghilang dan tidak bisa di temukan dimanapun.
Dia benar-benar lelah dan tertekan secara fisik dan mental.
Dia tidak tahu bagaimana dia akhirnya menyelesaikan kuliahnya.
Setelah tamat, dia pergi ke Prevkaya melarikan diri dari semua kesakitan dan masa lalu yang suram itu.
Dan dia tidak tahu mengapa Kersa Mapersa yang dia coba hindari malah berdiri disini!
Tubuhnya mendadak penuh dengan nafas kesuraman.
Meskipun sudah bertahun-tahun, tapi kenangan itu bagai mendarah daging, menggerogotinya sedikit demi sedikit, sehingga dia tidak bisa melepaskan diri, terjebak dalam kesakitan yang menghantui setiap langkah dan setiap detik yang dia jalani dalam hidupnya.
Dia hanya ingin sendiri.
"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Kersa Mapersa dengan kesombongan seperti wanita dalam ingatannya.
"Apa urusannya dimana aku berada denganmu?" Layna Ayres balas bertanya.
"Tentu saja ada urusannya denganku! Jihan sedang melakukan pertemuan disini. Aku tahu kau tak bisa melupakan Jihan, tapi bisakah kau sedikit sadar diri?"
Layna Ayres memutar matanya dengan cemberut "Kau pikir aku sama dengamu?" katanya kesal.
"Ah!"
Ketika Layna Ayres tidak siap, Kersa Mapersa tiba-tiba mendorongnya, dan Layna yang tidak siap kehilangan kestabilan.
***
2.000.000!
Layna Ayres menatap deretan nol dengan kepala pusing.
Dan dia memiliki keinginan untuk menenggelamkan diri.
Sial!
Dia tahu Kersa Mapersa merupakan bencana dalam hidupnya.
Karena Kersa Mapersa mendorongnya, dia tidak sengaja menabrak seorang wanita.
Meski tidak ada yang salah dengan wanita itu, tapi tas yang dibawa wanita itu terlepas dari tangannya, berguling dari puncak gedung berlantai 20 dan mendarat di lantai dasar.
Dia tidak tahu apa maksud tas platinum seratus persen berhiaskan ribuan berlian atau delapan karat berlian.
Yang dia tahu, dia harus membayar 2.000.000 hutang sedangkan gajinya hanya 3.000 perbulan!
Oh Good!
Butuh 55 tahun baginya untuk melunasi hutang itu jika saja dia bekerja tanpa makan dan membeli makanan atau bahkan membeli kebutuhan lainnya.
Pada akhirnya wanita itu berbaik hati bahwa dia tidak perlu membayar dengan uang, hanya harus menemui putra wanita itu.
Maksudnya, membayar dengan tubuhnya!