Siswa baru itu adalah tunaganku

"gaess apa kalian dengar!!" seru mila Si biang gosip, "sini, sinih!!ada kabar baru, tau gak!! Dian, anak IPS 4 itu!!dia dikeluarin gaes..gila!!misteri gunung merapii!!!" "hah, kok bisa??"  "iyah, yang bener ajah" seru yang lain "kamu gak bohongkan?" "keliatannya ajah anak baik-baik ternyata, uuhhh!!"  "iya yah, gak nyangka!kelihatannya alim gitu" "kira-kira siapa yah cowoknya!apa masih satu sekolah?" Gosip itu ramai digunjingkan dikelas, hampir setiap siswa membicarakannya. Seorang siswi 3 IPS 4 telah hamil diluar nikah sebelum lulus sekolah. Itulah misteri gunung merapi yang dimaksudkan, kejadian seperti itu hampir tiap tahunnya ada disekolah itu sehingga nama baik sekolah tercemar. "nah loh, kalian dengar!!satu lagi siswi disini!terjadi misteri gunung merapi meletus!" jelas Siska Yang berkrumun dengan gengnya mendengar Mila si biang gosip dimeja belakang. "Riana tuh!pacaran melulu!" timpal Askia "apaan sih!!" Tepis Riana yang merasa malu pada ketiga temannya, pasalnya diantara mereka berempat hanya Riana yang punya pacar. "lo kenapa Nin diem?" tanya Siska melihat Nindi murung "ah!ada apa?ada apaan sih?" Nindi berpura-pura, "kalian ngomong apaan!aku gak denger nih?" "biasaan deh, Nindi!!ha ha ha ha ha..." tawa mereka bertiga, Yang tidak lain menertawakan Nindi yang selalu mengalihkan topik. "settttttt!!!bu stella datang" Suasana gaduh kembali tenang dengan kedatangan guru cantik bertubuh langsing "selamat pagi anak-anak!!!" "pagiii!!!buuu!!!" "nah, pagi ini kalian kedatangan teman baru!!" kata bu Stella yang lansung ingin memperkenalkan seseorang. Beberapa siswa menyambutnya dengan antusias. "wah, ada anak baru!!" kata salah seorang siswa. "iyah!!ada anak baru" Suasana kelas kembali gaduh mendengar kedatangan siswa baru dikelas. "bu, cewek apa cowok??" timpal Gilang si bikin onar "iyah bu!!pasti cewek cantik ya buu!!" "huhhhhhhhhhhhhh" Seru seisi kelas menyorak Fahmi si gembul "dasar si gembul cewek melulu!!" teriak Jeni si ratu kecantikan "sudah, sudah!!jangan ribut, kalian itu sukanya ribut!!" kata bu Stella, "yang diluar silahkan masuk!!" Lalu keluarlah seorang pria yang berparas tampan rupawan putih bersih dengan postur tubuh ideal macho dan keren. Semua cewek dikelas itu terperanga kagum melihat ketampananya. "waow!ganteng banget," kata Siska "sumpah, ganteng bangett" histeris salah seorang cewek "wahh senyumannya itu loh!bikin melelehhh," "uuhhh!!gantengnyaa.." Histeris para kaum hawa yang meronta-ronta akan ketampanannya. "wah!!gantengnya kebangetan broh!!ha ha ha.." seru si gembul tertawa, "diammm!!" teriak bu stella, "bisa gak kalian diam!" Suasana kelas kembali tenang dan siswa baru itu memperkenalkan dirinya. ### "assalamualaikum..." Nindi yang terlihat murung dan lemas menyapa ibunya yang sedang merapikan bunga divas.  "kenapa kok lemes!apa ada masalah disekolah?" Nindi hanya menggeleng seakan enggan bercerita. "Nindi!!nanti sore kamu ikut nenek!dan kamu juga Ayu kalian berdua dandan yang cantik!jangan mengecewakan!!karena ini penting!" "tapi nek!!" "jangan membantah!!" ujar seorang nenek  Nindi hanya diam dan menatap ibunya seakan ingin menolak. "Nindi istirahatlah! jangan terlalu lelah nanti sore kita akan pergi! dengar apa kata nenek!" tuturnya dengan lembut, Nindi hanya bisa patuh mendengar ucapan ibunya, ia berjalan berlahan dengan menatap ibunya yang terlihat tenang. ### Nindi: Akulah Nindi pratiwi boedi anak dari ayu sasmitha boedi dari kecil aku hidup bersama ibu dan nenekku, kami hidup dengan kemewahan yang dimiliki nenek. Nenekku adalah seorang pengusaha namun ia tidak pernah mengijinkan ibuku untuk menggantikan posisi diperusahaannya. Bahkan untuk keluar rumahpun ibu harus ijin dengan nenek. Entah apa sebab dari perlakuan nanek terhadap ibuku. Nenek sangat sayang padaku ia selalu memberikan apa yang aku mau, namun perintah nenekpun tidak boleh dilanggar. Nenek adalah orang yang disiplin, berwibawa dan keras walau begitu aku sayang pada nenek. Malam ini nenek membawaku dan ibu kesebuah acara penting yang dihadiri oleh para pengusaha dan relasi perusahaan nenek. Pertama kalinya kami dikenalkan resmi sebagai anak dan cucu nenek kepada para insvestor. Dengan bangga nenek memperkenalkanku sebagai penerusnya, wajahnya begitu sumringah tidak seperti biasanya yang selalu terlihat galak, namun tatapannya padaku penuh dengan harapan aku merasa tertekan dengan itu. Dan akhirnya aku leleh dengan senyumku yang terlalu banyak dimalam hari ini, akupun menyisihkan diri ketempat yang tidak terlalu banyak orang. Pesta yang sangat membosankan bagiku karena aku tidak cukup tahu dengan apa yang mereka bicarakan.  Sepintas aku melihat seorang pemuda yang pernah ku lihat namun aku sedikit lupa akan pemuda itu, dalam hatiku merasa senang karena akhirnya dipesta ini ada orang yang masih seusia denganku yang bisa dijadikan debagai teman ngobrol. Saat aku ingin menghampirinya tiba-tiba nenek memanggilku dan aku mulai jadi pusat perhatian orang-orang penting itu saat seorang president derektur menyebutkan nama nenek sebagai calon besan untuk menyatukan perusahaan mereka dalam ikatan pertunangan. Aku merasa shok, seketika hilanglah separuh nyawaku melayang entah kemana pikiranku yang kosong saat itu, perasaan takut dan kecewa bercampur aduk hanya suara nenek yang aku dengar berbisik, "jangan pernah kamu kecewakan nenek!hanya kamulah penerus nenek!nenek harap kamu mengerti." Aku menarik nafasku dalam-dalam untuk dapat melihat sekitarku dengan jelas apa yang sebenarnya terjadi dan siapakah laki-laki yang menjadi tunanganku. Kurasakan pelukan hangat ibuku dengan mencium keningku. "anakku..percayalah pada ibu, semua akan baik-baik saja!!ibu yakin semua akan baik untukmu" Aku seakan mempunyai kekuatan untuk meneriman kenyataan entah mengapa aku merasa yakin dengan ucapan ibu. Kulihat kedua wanita disampingku yang selalu ada untukku tersenyum, dan membawaku kedepan dihadapan semua orang yang tidak aku kenal. Aku mencoba memberanikan diri menatap sosok kakek yang menyambutku dengan sentuhan hangat. "inikah cucu menantuku!"  Seraya kakek itu meraih tanganku dan megenggamnya "sangat cantik!persis dengan neneknya dulu ha ha ha.." Kakek itu mencoba mencairkan suasana. Terlihat jelas ketegangan diantara kami, dan akhirnya sosok pria tampan yang aku lihat berada didepanku. Kakek itupun merangkul kami berdua dan mengatakan, "inilah cucuk!penerusku!dan dia akan menjadi cucu menantu dari keluarga Boedi santoso!!dihadapan rekan-rekan kami! yang akan menjadi saksi!! telah bersatunya dua keluarga!boedi santoso dan wijayadiningrat!" "para hadirin!!perkenalkan cucu kami! Nindi pratiwi boedi dan Anggara purnamadiningrat!"  "bahwa pada hari ini mereka berdua kami resmikan untuk melangsungkan pertunangan." Terdengar ramai dengan sorak sorai tepuk tangan mereka yang membuatku tidak berdaya. Lengkap sudah suasana hatiku yang sangat kacau dan gelisah. Dan tidak membutuhkan waktu lama cincin pertunanganpun telah berada di jari manisku dan akupun dengan dag ding dung memasangkan cicin pada jarinya, menyentuh tangannya terasa halus dan lembut. Aku tatap wajahnya yang tidak membosankan itu, sorot matanya lembut dengan alisnya yang tebal membuat jantungku berdetak kencang. Inikah rasanya menyukai sesorang? Namun aku ragu, kenapa aku bertunangan? Apakah benar ini cinta?apa hanyalah kekaguman semata! Semua menjadi delima hatiku! Dan akhirnya kami diberi kesempatan untuk bisa berdua, rasanya begitu canggung untuk memulai kata. Kami hanya saling mencuri pandang dan enggan bertanya satu sama lain.