Plak! Kinan menampar pipi Gavin sampai badan kekar lelaki itu terhuyung ke samping. Kinan sungguh terluka dengan hinaan yang Gavin berikan kepadanya. Mulut pedasnya sungguh membuat hati Kinan tegores, perih bagai luka baru ditaburi garam. “Gua nggak serendah itu, Gavin!” Kinan menunjuk Gavin dengan tajam. Gavin tersenyum mengejek. “Ganggin suami orang apa itu bukan rendahan namanya?” Gavin menjeda ucapannya. “Bener apa kata orang, jangan lihat seseorang dari wajahnya. Karena polos belum tentu dia itu benar-benar bersih. Contohnya lo,” sambung Gavin. Semua ucapan Gavin memapu menyayat hati Kinan. Bahkan secara terang-terangan lelaki itu mengatainya sebagai w************n di depan teman sekelasnya. Kinan beralih menatap sahabatnya, Della. Dari kejauhan Della juga menatapnya, tatapan

