Hari itu, alia telah di rias dan memakai kebaya muslimah yang telah di persiapan, dengan busana yang begitu indah membalut tubuh nya yang begitu sempurna membuat alia tampak sangat cantik, di dukung riasan yang begitu sempurna di lakukan perias profesional membuat alia terlihat sempurna.
Gaun ini begitu sempurna, semoga aku juga bisa menjalankan rumah tangga ku dengan sempurna, menjadi keluarga yang sakinah mawadah warohmah, alia dalam hati
Kefin melirik ke arah alia, tanpa sepengetahuan rafa bos nya'sangat cantik, kenapa bos selalu selangkah di depan biar pun dia cm babysitter tp cantik ny gk kalah dengan artis2, pantas saja bos bs jatuh cinta, ucap kefin dalam hati sambil terus memperhatikan alia
Setelah sang penghulu datang dan semua telah hadir, acara pun segera di mulai, rafa begitu merdu mengucapkan ijab qobul yang menandakan alia sebagai pasangan sah nya sekarang, rafa memberikan mahar sebuah mobil yang telah di persiapkan. pernikahan itu hanya di hadiri ayah alia, dan beberapa orang saja. setelah mengucapkan prosesi ijab qobul selesai, alia pun mencium punggung tangan suami nya seperi pasangan pengantin pada umum nya, dan suami nya mencium kening istri nya
Setelah selesai menikah alia bingung apa yang harus ia lakukan. sementara ayah alia berniat langsung kembali ke kampung nya setelah acara selesai, ia nggak tega membiarkan istri nya di kampung mengurus ternak sendiri terlalu lama.
Alia menangis memeluk sang ayah, ia tidak ingin berpisah dengan ayah nya..
"jangan menangis nak, ini sudah jadi kepetusan mu, ayah mendukung dan menyerah kan semua keputusan mu asal itu terbaik untuk mu, jadilah istri yang baik, jadilah istri yang bisa menjaga harkat dan martat suami nya, jadilah ibu yang baik bagi anak2 mu dan anak rafa, pesan ayah alia
alia terdiam dan mengangguk. "sampaikan salam ku pada ibu." ucap alia,
Alia dulu bercita2 ingin kuliah dan meraih cita2 nya, tapi kenapa harus menikah di usia muda dengan pria yang ia sendiri baru mengenal nya, ucap alia dalam hati,
alia memasuki kamar hotel yang di sediakan rafa untuk nya dengan di antar oleh bi inah.. tangis nya pun kembali pecah, ia bingung karena sama sekali tidak mengenal keluarga sang suami kecuali jeslin in anak nya.. tapi bagaimana pun ini sudah jadi keputusan nya.
rafa masuk ke dalam kamar, ia menatap alia dan mencium kening nya,
"apa kamu menyesal menikah dengan ku?" tanya rafa
alia menggeleng, "aku hanya rindu ibu dan adik2 ku." jawab alia,
"kau boleh pulang jika kamu rindu mereka, kapan pun kamu mau, kefin akan mengatur semua nya," ucap rafa
rafa menatap handphone nya saat ada notifikasi pesan masuk. tolong jemput aku di bandara, aku bersama jeslin. Itu adalah pesan dari elena mantan istri nya, rafa segera bangkit berdiri setelah mendapat pesan dari mantan istri nya
" hubungi aku atau kefin atau bi inah jika kamu butuh sesuatu, "Elena dan jeslin sudah di bandara, saya akan segera menjemput nya)
" ucap rafa seraya mencium kening istri nya dan keluar dari kamar, bergegas keluar dari hotel milik nya dan membawa mobil keluar menuju bandara,
Tiba-tiba rasa rindu pada jeslin dalam hati alia mendengar jeslin akan pulang , ia kembali memikirkan ingin segera bertemu dengan anak asuh yang sudah menjadi anak tiri nya,
Alia kembali menelfon kevin, ia ingin kembali ke rumah dan menemui jeslin.
"Tunggu sebentar aku akan beri kabar secepat nya." ucap kevin
setelah menunggu kevin pun memberi kabar jika ia suruh istirahat sebelum di antar pulang.
"jika ingin makan sesuatu beri tahu aku." pesan kevin
"ok." alia
Sore hari nya,
suara ketokan pintu dari luar membangunkan alia yang sudah rapi dan bersiap untuk pulang ke rumah rafa, ia ingin segera bertemu jeslin. ia sudah sangat merindukan nya. sesampai nya di rumah ia bertemu dengan nyinya elena yang begitu cantik dan sexy, jika di bandingkan dengan nya tentu sangat jauh berbeda. alia merasa tidak percaya diri bertemu dengan mantan istri dari suami nya itu,
"Alia," ucap elena.
"Ia nyonya." ucap alia
"Beberapa hari ini saya akan menginap di rumah ini, jadi sementara saya di rumah ini saya yang akan menemani jeslin tidur." ucap elena
"Baik nyonya." jawab alia.
Dalam hati nya ia merasa menyesal telah menikah dengan tuan rafa, ia merasa benar2 tidak percaya diri, apalagi rafa begitu tampan dan kaya, sedang ia hanyalah seorang pengasuh anak nya.
"Apakah ia masih mencintai mantan istri nya, alia bertanya2 dalam hati
kenapa rasa nya sesakit ini, seakan ia adalah seorang istri yang tidak di anggap karena kedua orang tua rafa tidak mengetahui pernikan anak nya
.
sekuat mungkin ia menahan air mata nya agar tidak jatuh.
"mba alia apa nggak kangen dengan elin," ucapan jeslin membuyarkan lamunan nya, ia pun segera mendekati jeslin dan memeluk nya,
"elin kangen mba alia, elin sayang mba alia." ucap jeslin..
"sama sayang, mba juga kangen," ucap alia.
jeslin pun mengajak ke ruangan bermain untuk bermain dengan nya, setelah selesai mandi dan makan jeslin kembali bersama ibu ny setelah alia berpamitan untuk tidur di kamar awal sebelah bi inah.
alia kembali bangkit saat ia teringat ada peralatan botol s**u jeslin masih tertinggal dapur setelah di bersihkan, ia pun masuk tanpa mengetuk pintu karena sudah malam ia tidak ingin mengganggu tidur jeslin, namun betapa terkejut nya ia mendapati rafa dan elena mantan istri nya sedang berdiri berciuman alia pun berlari setelah menaruh barang di tempat nya.
rafa segera keluar menyusul nya namun ia enggan untuk menyusul ke kamar nya.
alia menangis di kamar nya, kenapa sakit sekali. huhuhu.. ia bahkan sangat terpukul melihat itu. alia terus saja menangis, ingin sekali ia pergi dari rumah itu, ia memang tidak pantas jadi istri rafa, ia tidak sebanding dengan nya, ia menyesal telah menikah dengan rafa
tok tok, mba alia, suara bi inah dari luar, ia pun berhenti menangis dan memilih pura2 tidur, setelah suara bi inah sudah tidak ada lagi, ia pun kmbali menangis tanpa suara..
tok2 suara pintu kembali terdengar.
"alia.. suara rafa yang membuat jantung nya serasa mau copot, tolong buka pintu nya, aku tau kamu belum tidur." ucap rafa,
namun alia tetap diem tanpa bersuara, saya hitung sampai 3,
"jika kamu tidak membuka kan pintu akan aku dobrak pintu nya," ucap rafa. satu.. dua.. pintu pun terbuka, rafa masuk ke dalam kamar alia dan mengunci nya.
rafa mecium bibir alia, namun alia mendorong, nya,
"aku memang tidak pantas untuk mu, aku hanya seorang pengasuh, tapi tolong hargai aku. Ucap alia Seranya mengusap air mata nya
namun rafa tidak mempedulikan ucapan alia, ia tetap memeluk nya dan menciumi nya
"Maafkan aku, tadi tidak seperti yang kamu lihat" ucap rafa,
namun alia tetap diam tidak menjawab. besok kamu pindah ke kamar tamu jangan di sini. aku tidak akan melakukan nya sekarang,
"Aku akan menunggu sampai kamu siap, dan menunggu jeslin mengetahui jika kamu adalah ibu nya." ucap rafa sambil berlalu keluar dari kamar.
alia terpaku mencerna kata2 rafa, dan ia berbaring di tempat tidur sebelum kemudian terlelap
***bersambung
Terima kasih telah membaca karya saya, jangan lupa tinggalkan love, komentar, kriktik dan saran nya. Terima kasih