jenuh

1171 Kata
rafa duduk di meja makan dengan jeslin, dan di samping jeslin alia duduk sambil menyuapi makan untuk jeslin, tidak ada yang berubah setelah pernikahan nya, di samping rafa ada elena yang duduk sambil sesekali mengambil kan makanan kedalam piring rafa, hati alia begitu nyeri melihat kemesraan anatara rafa dan mantan istri nya.. setelah menyuapi jeslin alia pun berjalan menuju toilet, ia ingin meluapkan emosi nya.. tidak ada yang berubah setelah pernikahannya. kenapa nasib ku harus begini tuhan.. tangis alia, ia benar2 istri yang tak di anggap. di meja makan, elena terus merayu rafa, ia tidak menyia2 kan kesempatan untuk menggoda nya, entah mengapa rafa tidak menolak nya ketika tangan alia merangkul leher rafa dari belakang, tanpa sepengetahuan rafa alia melihat itu semua, hari terus berlalu, elena masih saja belum ada tanda jika ia akan keluar dari rumah itu, meskipun rafa telah menyarankan untuk tidak tinggal bersama nya dan menyewakan apartemen untuk nya. namun elena menolak nya, dengan alasan ia ingin selalu dekat dengan jeslin anak nya flashback on setelah perusahaan ayah elena bangkrut, dah hidup sederahana, ibu tiri elena pergi meninggal kan ayah nya yang saat itu sedang sakit, ayah nya merasa terpukul hingga sakit jantung nya kembai kambuh dan meninggal kan elena untuk selama nya. harapan nya meminta bantuan pada kekasih nya tomi pun kandas saat tomi juga meninggal kan nya. setelah elena dan tomi menuntaskan hasrat nya, elena pun mengungkap kan maksud ny untuk meminta bantuan nya, karena usaha tomi menjadi sukses pun karena dana dari nya hasil elena yang mendapat harta gono gini dari rafa atas perceraian nya. "kamu pikir aku peduli dengan hidup mu, aku hanya ingin bersenang2 saja dengan mu," ucap tomi segera berlalu setelah mengenakan pakaian nya ia pun pergi begitu saja meninggal kan elena, 'hanya rafa satu2 nya yang mungkin masih bisa ia gapai, ia pun menggunakan jeslin anak nya sebagai alasan' pikir elena flashback off " ayah," panggil jeslin pada ayah nya membuka percakapan d meja makan, "ya sayang," jawab rafa "jeslin bahagia banget bisa belkumpul dengan mamah dan ayah, elin ingin mamah tinggal di sini telus.." ucap jeslin dengan suar cadel nya "ya sayang.." ucap rafa. "Kak alia ke kamar mandi dulu ya sayang," ucap alia. "ya kak tapi jangan lama2 ya, jeslin juga sayang mba alia, elin ingin selalu berkumpul begini." ucap jeslin ya tuhan bagaimana ini, apa pernikahan ku dengan alia terlalu terburu2, kenapa tidak ku pikirkan dari awal, tapi aku ingin memiliki alia dan ingin selalu melihat nya tetap bersamaku, hati ku sakit saat melihat nya bersama pria lain, tapi aku bingung bagaimana menjelaskan pada anaku. oh tuhan.. aku harus bagaimana. aku harus memikirkan kenahagiaan alia, tapi juga harus memikirkan perasaan anaku dan kebahagiaan nya. (ucap rafa dalam hati). 'Baiklah sayang," ayah pergi kerja dulu ya.. rafa berlalu sambil mengecup kening anak nya. sekilas ia menatap alia dengan tatapan teduh. Namun alia menunduk.tidak membalas tatapan rafa Alia menatap handphone nya saat ada notifikasi wa masuk. ternyata dari gita sahabat nya. "hi. ini gita" "hi git, gimana kabar nya?aku kangen banget," alia "ketemuan yuk. aku lg cuti kuliah nih, aku lagi di kota ini sekarang," gita "oke." alia. Alia pun pergi diam2 tanpa pamit pada rafa, alia hanya pamit pada jeslin dan elena ingin ke xx mart untuk belanja keperluanya, ia menggunakan baju dobel2, dan surat penting ia masukan di dalam baju nya, lalu yang paling luar alia menggunakan baju longgar supaya tidak ada yang curiga termasuk bi inah dan satpam rumah rafa, alia ingin segera keluar dari rumah rafa secepat nya, itu yang ada di pikirkan alia Setelah menikah rafa memberikan kartu berwarna hitam namun ia tidak pernah menggunakan nya, uang cash dari rafa sudah lebih dari cukup, alia pun menulis pesan pada selembar kertas dan menaruh menaruh nya pada amplop beserta kartu yang di berikan rafa padanya, alia meletakan nya di laci ruang kerja rafa berharap rafa akan menemukan dan membaca nya, Di sebuah kafe, dengan memakai masker dan kaca mata alia melihat sekeliling kafe, ia melihat brigita natasya sahabat nya sudah duduk menunggu nya. selelah membuka masker nya, gita pun berdiri "Hai, lama ya nunggu "tanya alia sambil berpelukan cipika cipiki. alia pun segera duduk di depan gita, " git aku ingin meminta bantuan mu; alia "jika aku bisa pasti aku membantu mu: gita " aku ingin cerita banyak pada mu tp nanti, tak berapa lama pelayan datang membawa pesanan makanan, kedua nya makan bersama. setelah selesai makan mereka pun pergi meninggal kan kafe dengan naik mobil gita. alia pun menceritakan semua nya dari awal hingga akhir "jadi apa rencana mu? gita, " tolong bawa aku pergi dari kota ini, alia, "kamu mau ikit aku ke kota tempat kuliah ku? gita. alia pun mengangguk. mau banget, aq sakit melihat kemesraan nya, akubsudah tidak tahan lagi.. " kami dekat tapi ada dinding pemisah yang tidak bisa di runtuhkan, aku telah membawa baju 4 stel yang aku pake dobel sekarang,"ucap alia ucapan alia membuat gita tertawa " hahaha gampang, tinggal panggil buldoser runtuhlah tuh dinding pemisah, gita pun tertawa terbahak2 melihat gita yang melepas kan baju nya yang berlapis2 nya. "Nggak lucu tau, orang lagi sedih malah di ketawa in." ucap alia, hahahaha gita pun kembali tertawa setelah melihat ulah sahabat nya. "Ini serius nanya, kamu udah begituan belum sama suami mu?" ucap gita "gimana rasa nya dapat duda? pasti nikmat banget karena sudah berpengalaman, hahaha." ucap gita kembali sambil tertawa" "apa an sih, gk lucu tau. ucap alia. " kalau belum berarti suami mu itu perlu di pertanyakan, masa gadis cantik begini di anggurin, gita kembali meledek alia dengan candaan nya yang membuat alia sedikit tersenyum" "aku masih orisinil tau, masih bersegel." ucap alia.. " hubungan ku itu sangat rumit," ucap alia " btw sekarang kita ke mana sedari tadi ngobrol tanpa tujuan? , ucap gita, "aku ingin ini semua jadi rahasia kita tolong jang kamu ceritakan pada kakak mu ya," ucap alia yang tidak langsung menjawab pertanyaan gita "aku malu." waktu itu mas hanan menawarkan pekerjaan di kantor nya, aku ingin bekerja sambil kuiah, tapi entah kenapa aku malah memilih menerima pernikahan sialan ini." sesal alia " huh... andaikan waktu bisa di ulang aku ingin merubah nya git, "ucap alia. " sudah jangan di sesali, sekarang tujuan kita ke mana?. ucap gita "aku nginap di hotel xx saja git, besok kita langsung bertemu di bandara saja ya, ucap alia. alia membuang sim card nya, ia tidak mau rafa melacak keberadaan nya. ia benar-benar ingin memulai hidup baru, ia tidak ingin kembali pada rafa meskipun sebener nya ia sangat berat meninggalkan nya. bahkan ia sangat cemburu melihat kebersamaan antara rafa dan mantan istri nya. namun ia harus melupakan nya demi kebahagian jeslin. alia telah berada di kamar hotel, sudah tidak ada air mata, ia benar2 ingin melupakan segala nya, alia hanya membawa beberapa lembar baju dan surat-surat penting lain nya mrnggunakan paper bag yg ada di mobil gita. yang terpenting ia sudah keluar dari rumah itu, terimakasih gita, kau memang sahabat terbaiku. ucap lia dalam hati. ia pun merebahkan tubuh nya d atas kasur sebelum tertidur akibat semalam tidak bisa tidur. ****bersambung***
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN