Sheryl menggerakan kaki berulangkali, berdiri di depan gerbang sekolah dengan mengunyah permen dalam mulut. Sesekali ia menolehkan kepala ke belakang, mengamati murid-murid lain yang juga berhamburan pulang. Ada yang balik dengan motor mereka sendiri, ojek, dan ada juga yang dijemput orangtua mereka. Cewek berambut pendek itu sesaat memperbaiki kerah bajunya yang terlipat, merapikan lengan baju yang ia gulung. Memperlihatkan kaos hitam bergambar pokeman di depannya. “Perasaan gue aja atau emang benar, dari tadi kok gak ada anak kelas berbeda yang kelihatan ya?” Gumamnya bermonolog sendiri, melongokan kepala memperhatikan koridor kelas di ujung. “Yakali, mereka udah pulang?” “Sheryl,” Sheryl menolehkan kepala, mengernyitkan dahi melihat Yudit menghampirinya dengan menyodorkan buku cat

