LAUTAN AWAN

1700 Kata

“Ya ampun,” lirih Belle. “Bisa-bisanya ia mendengkur padahal aku di sampingnya!” Gyan benar-benar mencapai deep-sleep dalam hitungan menit. Tak ada drama. Tak ada gombalan menjijikkan semisal “aku ngga bisa tidur kalau kamu ngga usap-usap kepalaku, baby”. Tak pula ada rayuan pujangga yang dilontarkan untuk membuat wajah Belle bersemu merah. Yang ada hanya… napas teratur, bahu yang rileks, dan mata yang tertutup rapat. Belle menatapnya lekat. Heningnya ruangan membuat suara napas Gyan terdengar jelas, seakan seluruh beban beberapa waktu terakhir yang ia jalani tanpa Belle terangkat begitu gadisnya ada di sampingnya. Sementara bagi Belle, untuk pertama kalinya sejak ia mengenal pria ini… Gyan terlihat rapuh. Anehnya, hal itu justru membuat Belle sulit tak mengacuhkannya, terlebih be

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN